OM. SA, BA, TA, A, I, NA, MA, SI, WA, YA, AM, UM, OM

PRAKATA

Selamat Datang

Semangat Hindu merupakan blog bersama umat Hindu untuk berbagi berita Hindu dan cerita singkat. Informasi kegiatan umat Hindu ini akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan.
Semangat Hindu semangat kita bersama.

Bersama Semangat Hindu kita berbagi berita dan cerita, info kegiatan, bakti sosial dan kepedulian, serta kegiatan keagamaan seperti ; pujawali, Kasadha, Kaharingan, Nyepi, Upacara Tiwah, Ngaben, Vijaya Dhasami dan lain sebagainya.

Marilah Berbagi Berita, Cerita, Informasi, Artikel Singkat. Bagi yang mempunyai Web/Blog, dengan tautan URL maka dapat meningkatkan SEO Web/ blog Anda.

Terima Kasih
Admin

RANBB

---#### Mohon Klik Share untuk mendukung blog ini ####---

Rabu, 17 Juli 2013

Pura Agung Gunung Raung Desa Taro Tegalalang Kabupaten Gianyar

Umat Hindu Bali. 

Pura Kahyangan Jagat Pura Agung Gunung Raung Taro terletak di desa Taro Kecamatan Tegalalang Kabupaten Gianyar, dengan pengempon pura dari Desa Pakraman Taro Kaja. Letak pura diantara dua buah aliran sungai yaitu sungai Wos Lanang (Wos Kangin) dan Wos Wadon (Wos Kauh). Suasana di sekitar pura sangat alamiah, seperti suasana pedesaan pada umumnya. Disebelah selatan, sebelah utara dan sebelah timur pura terdapat pemukiman penduduk sedangkan dibagian barat masih hutan. Tata letak pura Agung Gunung Raung terdapat pada suatu desa yang tergolong Desa Kuno yang berada di Bali Tengah.

Pura Agung Gunung Raung dibangun oleh Mahayogi Markandeya, yaitu seorang raja yang bertahta di Bali Tengah berkeraton di Mangupura (Kerajaan Mengwi). Mahayogi Markandeya banyak mempunyai tanda mantri, punggawa, dan manca seperti : I Gusti Ngurah Batu Lepang berpuri di Sela Guru, bersaudara dengan I Gusti Ngurah Mambal yang berpuri di Mambal. Keduanya berasal dari Majapahit, yang keduanya pula dinobatkan menjadi penguasa (Ratu Arya) yang memimpin rakyat sebanyak dua puluh ribu yang merencanakan membangun kahyangan ( Pura Agung Gunung Raung ) agar stana para Bhatara menjadi lengkap. Nama Gunung Raung terdapat dalam nama pura ini karena di Gunung Raung Jawa Timur merupakan tempat pasraman Mahayogi Markandeya sebelum beliau ke pulau Bali.

Setelah selesai pembangunan seluruh pelinggih dan semuanya sudah dianggap lengkap parahyangan tersebut, kemudian dilaksanakan upacara Dewa Yajna. I Gusti Ngurah Sakti ( Cokorde Sakti Blambangan) yang melaksanakan upacara tersebut dan Ida Sang Brahmana Sakti yang dijuluki Siddhi Mantra (mempunyai mantra yang sangat bertuah) yang bertanggung jawab atas pelaksanaan upacara agar tercapai sesuai dengan tujuan.

Upacara tersebut dilaksanakan pada waktu Bulan Kartika ( pertengahan Oktober - November ), Mertha masa pratiti Jati, tanggal 15 Sukla Paksa (bulan terang /penanggal) beliau Ida Sang Brahmana Sakti tersebut juga menentukan hari baik (dewasa) tersebut. Beliau juga yang dimohon bertanggung jawab atas keberhasilan upacara tersebut. Setelah selesai upacara tersebut sejahteralah kerajaan, rakyat semua saling menghormati, merasa saling membutuhkan semuanya menghendaki kesempurnaan hidup. (RANBB)

2 komentar:

  1. bole minta sumber babadnya...? karena setelah ditelusuri, agak janggal perjalanan cerita babadnya... dimana berdirinya kerajaan yg sejaman dengan nama2 besar seperti I Gusti Ngurah Batu Lepang, I Gusti Ngurah Mambal serta I Gusti Ngurah Sakti ( Cokorde Sakti Blambangan) itu bertalian dengan penaklukan majapahit di bali...
    sedangkan pembangunan pura oleh Mahayogi Markandeya tsb terjadi sblm penaklukan majapahit... kira2 diabad ke 4.
    jadi terasa aneh apabila 2 sejarah itu dipaksakan digabungkan...
    coba telusuri pelan2 nggih, biar tidak dijadikan bahan gunjingan bagi masyarakat yang mengerti babad...

    BalasHapus
  2. Om Swastiastu; inggih Semeton Gni Astra Sakti Pasupati, sumber artikel niki saking buku Selayang Pandang Kahyangan Jagat Pura Agung Gunung Raung & Karya Agung Panca Wali Krama Penyegjeg Jagat tahun 2011, kedepan tiang dalam meringkas/ meresume akan lebih teliti, suksma

    BalasHapus

Terima Kasih atas kunjungan dan kesan yang telah disampaikan

Cari Artikel di Blog ini

Berita Terkait Semangat Hindu

Artikel Agama Hindu

108 Mutiara Veda 3 kerangka agama hindu advaita visistadviata dvaita Agama Hindu Dharma agama islam Ajaran Hindu aksara suci om Apa yang dimaksud Cuntaka Apa yang dimaksud dengan Japa Apa yang dimaksud dengan Puja arcanam nyasa aris widodo artikel hindu arya dharma Arya Wedakarna Asta Brata Atharvaveda Atman babad Badan Penyiaran Hindu bagian catur weda bahasa jawa kuno bahasa kawi bahasa sanskerta Banggalah Menjadi Hindu banten hindu bali Belajar Hindu bhagavad gita Bhagawadgita bhagawan bhuta yadnya Bimas Hindu BPH Banten brahma wisnu siwa Brahman Atman Aikyam brahmana ksatriya wesia sudra budaya bali budha kliwon sinta Bukan Heroisme Canakhya Nitisastra cara sembahyang hindu catur asrama Catur Brata Catur Cuntakantaka Catur Purusha Artha Catur Purusharta catur veda Catur Warna Catur Weda Cendekiawan Hindu Dana Punia dewa dewi hindu dewa yadnya dewata nawa sanga dewi kata-kata dewi saraswati dharma artha kama moksa Dharma Santi dharma wacana Doa Anak Hindu epos mahabharata ramayana filsafat agama hindu ganesha Gayatri Sebagai Mantra Yoga Hari Raya Galungan Hari Raya Kuningan Hari Raya Nyepi Hari Raya Pagerwesi Hari Raya Saraswati Hari Raya Siwaratri HINDU adalah ARYA DHARMA HINDU ADALAH SANATHANA DHARMA HINDU ADALAH VAIDHIKA DHARMA Hindu Agama Terbesar di Dunia Hindu Banten Hindu beribadah di Pura Hindu Festival Hindu Indonesia hindu nusantara Hindu Tengger Hinduism Facts Hinduism the Greatest Religion in the Word Hukum Karma Ida Pedanda sakti isi catur weda Jadilah Manusia Setia Japa dan Mantram Jiwa kakawin Kamasutra Keagungan Aksara Suci OM Kekawin Lubdhaka kepemimpinan jawa kuna Kerajaan Hindu kesadaran diri kidung dewa yadnya Kitab Suci Weda lontar Lontar Kala Maya Tattwa manawa dharma sastra Mantra Mantra Yoga manusa yadnya Meditasi Matahari Terbit Mengapa Kita Beragama menghafal sloka Mimbar Agama Hindu Moksha Motivasi Hindu Mpu Jayaprema nakbalibelog Naskah Dialog Nuur Tirtha Om or Aum one single family opini hindu moderat Panca Sradha panca yadnya Panca Yajna pandita Panglong 14 Tilem Kepitu parahyangan agung jagatkartta paras paros segilik seguluk Pasraman Pasupati Pembagian Kitab Suci Veda Pemuda Hindu Indonesia pendidikan hindu pengertian catur weda Pengertian Cuntaka penyuluh agama hindu Peradah percikan dharma Percikan Dharma Dewa Yajna phdi pinandita Pitra Yadnya Ngaben Pitrapuja potong gigi Principle Beliefs of Hinduism Proud To Be Hindu Puja dan Prathana Pujawali purana purnama tilem Purwaning Tilem Kapitu Radio online Bali rare angon nak bali belog Reinkarnasi Rgveda ritual hindu Roh Rsi yadnya sabuh mas sad darsana sad guru Samaveda sanatana dharma sang hyang pramesti guru Sang Kala Amangkurat Sang Kala Dungulan Sang Kala Galungan Sang Kala Tiga Sapta Timira Sarassamuscaya Sarassamuscaya Sloka sattvam rajah tamah Sekta Hindu Semangat Hindu seni budaya hindu Sex and Hinduism siwa budha waesnawa siwa ratri Sloka sloka bhagawad gita sloka Rgveda sloka yayurveda Slokantara Sloka Spiritual Bersifat Misterius spiritualitas hindu spma ribek sradha dan bhakti sri rama krishna paramahansa Sri Sathya Sai Baba Sri Svami Sivananda sumpah dalam perkara tabuh gesuri tabuh kreasi baru tabuh telu lelambatan tantri kamandaka tat twam asi tattwa susila upakara Tempat Suci Hindu tiga hubungan harmonis tri hita karana Tri kaya parisudha tri kerangka agama hindu tri mala tri pramana Triji Ratna Permata tujuan perkawinan tumimbal lahir upacara hindu upacara menek deha Upanisad Utsawa Dharma Gita vaidhika dharma Vasudhaiva Kutumbakam Vijaya Dashami widhi tatwa wija kasawur wiwaha agama hindu Yajna dan Sraddha yajna dan sradha Yayurveda Yoga Kundalini