OM. SA, BA, TA, A, I, NA, MA, SI, WA, YA, AM, UM, OM

PRAKATA

Selamat Datang

Semangat Hindu merupakan blog bersama umat Hindu untuk berbagi berita Hindu dan cerita singkat. Informasi kegiatan umat Hindu ini akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan.
Semangat Hindu semangat kita bersama.

Bersama Semangat Hindu kita berbagi berita dan cerita, info kegiatan, bakti sosial dan kepedulian, serta kegiatan keagamaan seperti ; pujawali, Kasadha, Kaharingan, Nyepi, Upacara Tiwah, Ngaben, Vijaya Dhasami dan lain sebagainya.

Marilah Berbagi Berita, Cerita, Informasi, Artikel Singkat. Bagi yang mempunyai Web/Blog, dengan tautan URL maka dapat meningkatkan SEO Web/ blog Anda.

Terima Kasih
Admin

RANBB

---#### Mohon Klik Share untuk mendukung blog ini ####---

Rabu, 26 Februari 2014

4 Warna Hindu : Bukan Kotak Kedap Air

hindu banten
Satyam Eva Jayate

KASTA BALI. Bila kita bicara tentang 'warna' istilah yang dikenal dalam kitab-kitab suci Hindu, atau 'kasta' (caste) istilah yang berasal dari bahasa Portugis, kita membayangkan seolah-olah orang-orang Hindu ditempatkan dalam kotak-kotak kedap air yang disusun bertingkat. Sebuah pelapisan sosial yang statis dan beku, berbeda dengan pelapisan sosial masyarakat modern yang dinamis dan cair.
Apakah kenyataannya memang demikian? Berikut ini disampaikan beberapa penafsiran mengenai makna 'warna' atau kasta untuk menunjukkan bahwa 'warna' bukanlah suatu yang mati, yang tidak bisa ditawar-tawar, bahwa 'warna' sebetulnya ' subject to ' makna yang diberikan oleh para penafsirnya, yaitu kita sendiri.
  1. Mahabarata, dalam salah satu sarganya menyatakan bahwa pada awalnya semua brahmana, karena pekerjaan timbul 'warna' berbeda.
  2. Guru Gobind Singh, Guru ke 10 dari negara Sikh (1666-1708) menggabungkan keempat kasta jadi satu dan disebut 'Singha' - Ksatrya.
  3. M.K. Gandhi mengatakan India dibawah jajahan Inggris : Sudra
Sejarah India menunjukkan bahwa 'warna' bukanlah kotak-kotak kedap air. Beberapa dinasti terkemuka bukanlah dari kasta Ksatriya. Dinasti Nanda adalah Sudra; Sunga adalah Brahmana; Gupta adalah Waisya, Wataka Brahmana yang menjalin hubungan perkawinan dengan Gupta. Rastrakuta adalah Ksatriya. Bali juga demikian. Raja-raja Badung dan Tabanan mulanya adalah Ksatriya kemudian diturunkan menjadi Waisya. Raja Karangasem yang semula adalah Waisya mengangkat dirinya menjadi Ksatriya pada waktu kejatuhan Klungkung ke tangan Belanda. Baca artikel tentang Brahmana Ksatriya Waisya Sudra 

"Gelar-gelar" soroh yang ada sekarang dibuat pada abad 15-19. Siapa yang menentukan memberikan gelar-gelar itu? Raja-raja berdasarkan jasa atau kesalahan dari seseorang terhadap raja (Dewa, Ngakan, Sang, Gusti, Gusi, Si). Sang Patriak sendiri, memberi gelar kepada 'anak-anaknya' seperti yang dilakukan oleh Pedanda Sakti Wau Rauh. Pedanda Sakti Wau Rauh atau Dang Hyang Nirartha, leluhur para Brahmana di Bali, memberikan peringkat kepada anak-anaknya berdasarkan golongan dari mana istri-istrinya berasal. Pemerintah Belanda menciptakan gelar, Anak Agung untuk raja-raja Gianyar, Bangli dan Karangasem, Cokorda untuk raja Badung dan Tabanan, Ubud dan Payangan. Raja Klungkung, raja dari seluruh raja Bali bergelar Dewa Agung. Tapi sekarang seluruh keturunan raja Klungkung memakai gelar Cokorda.
Sumber bacaan buku Hindu Akan Ada Selamanya oleh Ngakan Made Madrasuta. (RANBB)

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas kunjungan dan kesan yang telah disampaikan

Cari Artikel di Blog ini

Berita Terkait Semangat Hindu

Artikel Agama Hindu

108 Mutiara Veda 3 kerangka agama hindu advaita visistadviata dvaita Agama Hindu Dharma agama islam Ajaran Hindu aksara suci om Apa yang dimaksud Cuntaka Apa yang dimaksud dengan Japa Apa yang dimaksud dengan Puja aris widodo artikel hindu arya dharma Arya Wedakarna Asta Brata Atharvaveda Atman babad Badan Penyiaran Hindu bagian catur weda bahasa jawa kuno bahasa kawi bahasa sanskerta Banggalah Menjadi Hindu banten hindu bali Belajar Hindu bhagavad gita Bhagawadgita bhagawan bhuta yadnya Bimas Hindu BPH Banten brahma wisnu siwa Brahman Atman Aikyam brahmana ksatriya wesia sudra budaya bali budha kliwon sinta Bukan Heroisme Canakhya Nitisastra cara sembahyang hindu catur asrama Catur Brata Catur Cuntakantaka Catur Purusha Artha Catur Purusharta catur veda Catur Warna Catur Weda Cendekiawan Hindu Dana Punia dewa dewi hindu dewa yadnya dewata nawa sanga dewi kata-kata dewi saraswati dharma artha kama moksa Dharma Santi dharma wacana Doa Anak Hindu epos mahabharata ramayana filsafat agama hindu ganesha Gayatri Sebagai Mantra Yoga Hari Raya Galungan Hari Raya Kuningan Hari Raya Nyepi Hari Raya Pagerwesi Hari Raya Saraswati Hari Raya Siwaratri HINDU adalah ARYA DHARMA HINDU ADALAH SANATHANA DHARMA HINDU ADALAH VAIDHIKA DHARMA Hindu Agama Terbesar di Dunia Hindu Banten Hindu beribadah di Pura Hindu Festival Hindu Indonesia hindu nusantara Hindu Tengger Hinduism Facts Hinduism the Greatest Religion in the Word Hukum Karma Ida Pedanda sakti isi catur weda Jadilah Manusia Setia Japa dan Mantram Jiwa kakawin Kamasutra Keagungan Aksara Suci OM Kekawin Lubdhaka kepemimpinan jawa kuna Kerajaan Hindu kidung dewa yadnya Kitab Suci Weda lontar Lontar Kala Maya Tattwa manawa dharma sastra Mantra Mantra Yoga manusa yadnya Meditasi Matahari Terbit Mengapa Kita Beragama menghafal sloka Mimbar Agama Hindu Moksha Motivasi Hindu Mpu Jayaprema nakbalibelog Naskah Dialog Nuur Tirtha Om or Aum one single family opini hindu moderat Panca Sradha panca yadnya Panca Yajna pandita Panglong 14 Tilem Kepitu parahyangan agung jagatkartta paras paros segilik seguluk Pasraman Pasupati Pembagian Kitab Suci Veda Pemuda Hindu Indonesia pendidikan hindu pengertian catur weda Pengertian Cuntaka penyuluh agama hindu Peradah percikan dharma Percikan Dharma Dewa Yajna phdi pinandita Pitra Yadnya Ngaben Pitrapuja potong gigi Principle Beliefs of Hinduism Proud To Be Hindu Puja dan Prathana Pujawali purana purnama tilem Purwaning Tilem Kapitu Radio online Bali rare angon nak bali belog Reinkarnasi Rgveda ritual hindu Roh Rsi yadnya sabuh mas sad darsana sad guru Samaveda sanatana dharma sang hyang pramesti guru Sang Kala Amangkurat Sang Kala Dungulan Sang Kala Galungan Sang Kala Tiga Sapta Timira Sarassamuscaya Sarassamuscaya Sloka sattvam rajah tamah Sekta Hindu Semangat Hindu seni budaya hindu Sex and Hinduism siwa budha waesnawa siwa ratri Sloka sloka bhagawad gita sloka Rgveda sloka yayurveda Slokantara Sloka Spiritual Bersifat Misterius spiritualitas hindu spma ribek sradha dan bhakti sri rama krishna paramahansa Sri Sathya Sai Baba Sri Svami Sivananda sumpah dalam perkara tabuh gesuri tabuh kreasi baru tabuh telu lelambatan tantri kamandaka tat twam asi tattwa susila upakara Tempat Suci Hindu tiga hubungan harmonis tri hita karana Tri kaya parisudha tri kerangka agama hindu tri mala tri pramana Triji Ratna Permata tujuan perkawinan tumimbal lahir upacara hindu upacara menek deha Upanisad Utsawa Dharma Gita vaidhika dharma Vasudhaiva Kutumbakam Vijaya Dashami widhi tatwa wija kasawur wiwaha agama hindu Yajna dan Sraddha yajna dan sradha Yayurveda Yoga Kundalini