OM. SA, BA, TA, A, I, NA, MA, SI, WA, YA, AM, UM, OM

PRAKATA

Selamat Datang

Semangat Hindu merupakan blog bersama umat Hindu untuk berbagi berita Hindu dan cerita singkat. Informasi kegiatan umat Hindu ini akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan.
Semangat Hindu semangat kita bersama.

Bersama Semangat Hindu kita berbagi berita dan cerita, info kegiatan, bakti sosial dan kepedulian, serta kegiatan keagamaan seperti ; pujawali, Kasadha, Kaharingan, Nyepi, Upacara Tiwah, Ngaben, Vijaya Dhasami dan lain sebagainya.

Marilah Berbagi Berita, Cerita, Informasi, Artikel Singkat. Bagi yang mempunyai Web/Blog, dengan tautan URL maka dapat meningkatkan SEO Web/ blog Anda.

Terima Kasih
Admin

RANBB

---#### Mohon Klik Share untuk mendukung blog ini ####---

Senin, 28 April 2014

Dupa dan Dipa

Pandita Hindu
Perlengkapan Pandita
Di hadapan Sang Pandita yang sedang " Nyurya Sewana " tertata benda-benda yang menarik perhatian kita :  bunga harum warna-warni, toya (tirtha), bija, rumput suci, dupa dan dipa. Benda-benda terpilih ini memang tidak banyak jumlahnya, namun makna yang dikandungnya begitu dalam.

Bunga harum semerbak warna-warni tidak saja dapat dijadikan simbol kebahagiaan hati, kegembiraan dan mekarnya hati, tetapi adalah sari tumbuh-tumbuhan; toya yang hening adalah sarana penyucian, bija adalah padi, adalah benih kesucian, dupa dengan asapnya yang harum dan menyusup di angkasa bagaikan fikiran suci yang menyusup ke dalam alam, dan dipa, api yang tenang namun memberi cahaya yang cemerlang, bagaikan fikiran yang tenang namun memancarkan sinar cemerlang.

Sebuah nyanyian rokhani yang dipopulerkan dalam masyarakat menyebutkan : "Asep menyan majagau, candana nuhur dewane ........" asap harum yang keluar dari kemenyan gaharu dan sendana, bagaikan mengundang kehadiran para dewa (yang berbadankan cahaya) .... Dupa harum bagaikan mengundang para dewa, kekuatan Tuhan sebagai Maha Cahaya. Asap dan bau harum yang menyusup ke angkasa bagaikan mengundang cahaya-cahaya cemerlang di langit untuk menyinari dunia, menyinari sang pemuja yang dengan pikiran suci, hati yang suci, diri yang suci mengharap kehadirannya.

Sedangkan dipa, api yang tenang namun memancarkan sinar cemerlang menjadi perhatian para kawi. Susastra sering diumpamakan sebagai dipa yang memancarkan sinar cemerlang. Susastra dipanikang bhuwana sumeno prabhaswara ; Ilmu pengetahuan yang utama adalah bagaikan dipa-nya dunia yang bersinar cemerlang. Dalam kakawin Ramayana ada disebutkan bagaikan gua yang gelap pikiran yang dikuasai oleh kemabukan, kesombongan, dan kebusukan, dan keserakahan bagaikan ilar berbisa yang menempati gua itu, namun susastra, pengetahuan kesucian dapat dijadikan obor penerang memasuki gua itu.


Dupa dan Dipa yang merupakan api pemujaan, yang ditempatkan dihadapan sang pandita yang tengah menguncarkan mantra-mantra memuja Hyang Widhi, adalah api yang dimaksud untuk memberikan kebahagiaan kepada seluruh jagat. Kadi bahni ring pahoman, dumilah mangde sukaning rat, bagaikan api di tungku pedupaan, menyala-nyala membuat bahagianya seluruh dunia.

Setiap pagi para pandita memuja melakuak Surya Sewana, dengan sarana dupa dan dipa dihadapannya, untuk kerahayuan dan kebahagiaan seluruh jagat, seluruh bhuwana. Dupa dengan asapnya yang harum menyusupkan kebahagiaan ke seluruh jagat, juga mengundang kehadirian para dewa, pembawa cahaya yang akan memberikan kebahagiaan kepada seluruh jagat, dipa dengan cahayanya yang menyinari, memberikan suluh di kala kegelapan, juga menuntun kita ke jalan kebahagiaan. Tamaso ma jyotir gamaya ; Semoga Hyang Widhi menuntun kita dari kegelapan ke jalan yang disinari.
Sumber bacaan buku Wija Kasawur 2 Ki Nirdon. (RANBB)

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas kunjungan dan kesan yang telah disampaikan

Cari Artikel di Blog ini

Berita Terkait Semangat Hindu

Artikel Agama Hindu

108 Mutiara Veda 3 kerangka agama hindu advaita visistadviata dvaita Agama Hindu Dharma agama islam Ajaran Hindu aksara suci om Apa yang dimaksud Cuntaka Apa yang dimaksud dengan Japa Apa yang dimaksud dengan Puja arcanam nyasa aris widodo artikel hindu arya dharma Arya Wedakarna Asta Brata Atharvaveda Atman babad Badan Penyiaran Hindu bagian catur weda bahasa jawa kuno bahasa kawi bahasa sanskerta Banggalah Menjadi Hindu banten hindu bali Belajar Hindu bhagavad gita Bhagawadgita bhagawan bhuta yadnya Bimas Hindu BPH Banten brahma wisnu siwa Brahman Atman Aikyam brahmana ksatriya wesia sudra budaya bali budha kliwon sinta Bukan Heroisme Canakhya Nitisastra cara sembahyang hindu catur asrama Catur Brata Catur Cuntakantaka Catur Purusha Artha Catur Purusharta catur veda Catur Warna Catur Weda Cendekiawan Hindu Dana Punia dewa dewi hindu dewa yadnya dewata nawa sanga dewi kata-kata dewi saraswati dharma artha kama moksa Dharma Santi dharma wacana Doa Anak Hindu epos mahabharata ramayana filsafat agama hindu ganesha Gayatri Sebagai Mantra Yoga Hari Raya Galungan Hari Raya Kuningan Hari Raya Nyepi Hari Raya Pagerwesi Hari Raya Saraswati Hari Raya Siwaratri HINDU adalah ARYA DHARMA HINDU ADALAH SANATHANA DHARMA HINDU ADALAH VAIDHIKA DHARMA Hindu Agama Terbesar di Dunia Hindu Banten Hindu beribadah di Pura Hindu Festival Hindu Indonesia hindu nusantara Hindu Tengger Hinduism Facts Hinduism the Greatest Religion in the Word Hukum Karma Ida Pedanda sakti isi catur weda Jadilah Manusia Setia Japa dan Mantram Jiwa kakawin Kamasutra Keagungan Aksara Suci OM Kekawin Lubdhaka kepemimpinan jawa kuna Kerajaan Hindu kesadaran diri kidung dewa yadnya Kitab Suci Weda lontar Lontar Kala Maya Tattwa manawa dharma sastra Mantra Mantra Yoga manusa yadnya Meditasi Matahari Terbit Mengapa Kita Beragama menghafal sloka Mimbar Agama Hindu Moksha Motivasi Hindu Mpu Jayaprema nakbalibelog Naskah Dialog Nuur Tirtha Om or Aum one single family opini hindu moderat Panca Sradha panca yadnya Panca Yajna pandita Panglong 14 Tilem Kepitu parahyangan agung jagatkartta paras paros segilik seguluk Pasraman Pasupati Pembagian Kitab Suci Veda Pemuda Hindu Indonesia pendidikan hindu pengertian catur weda Pengertian Cuntaka penyuluh agama hindu Peradah percikan dharma Percikan Dharma Dewa Yajna phdi pinandita Pitra Yadnya Ngaben Pitrapuja potong gigi Principle Beliefs of Hinduism Proud To Be Hindu Puja dan Prathana Pujawali purana purnama tilem Purwaning Tilem Kapitu Radio online Bali rare angon nak bali belog Reinkarnasi Rgveda ritual hindu Roh Rsi yadnya sabuh mas sad darsana sad guru Samaveda sanatana dharma sang hyang pramesti guru Sang Kala Amangkurat Sang Kala Dungulan Sang Kala Galungan Sang Kala Tiga Sapta Timira Sarassamuscaya Sarassamuscaya Sloka sattvam rajah tamah Sekta Hindu Semangat Hindu seni budaya hindu Sex and Hinduism siwa budha waesnawa siwa ratri Sloka sloka bhagawad gita sloka Rgveda sloka yayurveda Slokantara Sloka Spiritual Bersifat Misterius spiritualitas hindu spma ribek sradha dan bhakti sri rama krishna paramahansa Sri Sathya Sai Baba Sri Svami Sivananda sumpah dalam perkara tabuh gesuri tabuh kreasi baru tabuh telu lelambatan tantri kamandaka tat twam asi tattwa susila upakara Tempat Suci Hindu tiga hubungan harmonis tri hita karana Tri kaya parisudha tri kerangka agama hindu tri mala tri pramana Triji Ratna Permata tujuan perkawinan tumimbal lahir upacara hindu upacara menek deha Upanisad Utsawa Dharma Gita vaidhika dharma Vasudhaiva Kutumbakam Vijaya Dashami widhi tatwa wija kasawur wiwaha agama hindu Yajna dan Sraddha yajna dan sradha Yayurveda Yoga Kundalini