Pages

Kamis, 16 Mei 2019

Percikan Dharma Kesejahteraan, Keserasian dan Kerukunan Keluarga

Percikan Dharma
Kesejahteraan, Keserasian dan Kerukunan Keluarga

Umat se-dharma, perlu diketahui bahwa dalam kehidupan ini keluarga merupakan dasar sebuah masyarakat. Oleh karena itu tanpa adanya keluarga-keluarga kecil ini masyarakat tidak terbentuk, sehingga dengan keluarga kecil-kecil ini menjadi besar akhirnya membentuk masyarakat dan jadinya sebuah negara.



Pasangan suami-istri mampu mewujudkan kemakmuran, kesejahteraan dan kebahagiaan dengan mengembangkan cinta kasih yang mendalam, melakukan kerja keras untuk kemakmuran, menumbuhkan keserasian dalam keluarga, tidak memperturutkan dorongan nafsu seksualitas, tetap riang genbira, memperhatikan kesehahteraan orang tua, memiliki keberanian, tidak takut, sabar dan percaya diri, menjadikan rumah sebagai sorga di bumi, dengan menanam bunga-bunga yang indah dan mengembangkan pikiran mulia serta hidup nyaman.

Lakukan kerja keras untuk kemakmuran

Agne sardha mahate saubhagaya
tava dyumnani-uttamani santu.

Rg Veda V. 28. 3

Artinya
Wahai orang yang mulia, berusahalah yang lebih besar. Semoga kemasyuranmu dan kekayaanmu menjadi unggul.

Ulasan
Bahwa dalam kehidupan sebuah keluarga yang akan dicari adalah kemakmuran dan kesejahteraan, agar kehidupannya menjadi sejahtera. Oleh karena itu hendaknya berusaha dengan bekerja keras yang akhirnya akan mendapatkan hasil yang majsimal.

Demikian keluarga menjadi tumpuhan bagi anak istri yang selalu mendambakan hidup makmur dan sejahtera yang hanya bisa didapatkan dengan kerja keras dengan jalan dharma yang mampu memberikan kesejahteraan yang sesungguhnya. Inilah yang menjadi modal dalam keluarga sehingga kerukunan dalam keluarga akan terbina dengan baik dan nyaman.

Oleh : Aris Widodo



Rabu, 15 Mei 2019

Percikan Dharma Jalan Perbuatan (Karma Marga)

Percikan Dharma
Jalan Perbuatan (Karma Marga)

Umat se-dharma, dalam kehidupan ini untuk dapat mencapai tujuan utama umat Hindu yaitu Moksartham Jagadhita ya ca iti dharma salah satunya yaitu jalan perbuatan. Oleh karena berbuat baik, benar, giat, jujur dan tidak malas disabdakan dalam sabda suci Hyang Widhi.

Jalan perbuatan ini disebut jalan Karma Marga. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa jalam Karma Marga dan Bhakti , demikian Karma dan Jnana, Jnana dan Raja Marga. Sesungguhnya semua jalan hampir sama cuma pemahaman dan kemampuan umat manusia mengkuti jalan-jalan itu berbeda-beda. Jalan perbuatan menekankan pada kerja keras, kejujuran dan meyakini setiap perbuatan bila dikerjakan dengan baik sesuai dengan ajaran-Nya, maka seseorang juga akan sampai kepada-Nya.

Kerja yang jujur



Aksair ma divyah krsim it krsasva
vite ramasva bahu manyanmanah,
tatra gavah kitava tatra jada
tanme vi caste sarvitayam aryah.

Rg Veda X. 34. 13

Artinya
Jangan bermain dadu, tanamilah ladangmu; Berbahagialah  dengan kekayaan itu, banggakanlah itu. Wahai penjudi, ingat ternakmu dan ingat istrimu. Demikianlah nasehat Swanita yang mulia.

Ulasan
Bahwa dalam hidup ini penuh liku-liku maka jangan pernah gunakan dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Karena kesempatan hidup tidak selamanya seperti ini kadang kehidupan nanti tidak sama karena karna wasana mengikuti kehidupan selanjutnya.

Oleh karena itu gunakan kesempatan seperti ini untuk kerja kerja dan kerja secara jujur agar dapat hasil yang maksimal. Demikian dengan kerja secara jujur tanpa pamrih bisa membawa kita menuju Moksartham jagadhita ya ca iti dharma.

Oleh : Aris Widodo