Pages

Kamis, 23 Februari 2023

Percikan Dharma Kepemimpinan Jawa Kuna

Percikan Dharma  Kepemimpinan Jawa Kuna


Om Swastyastu


Umat se-dharma, dalam kehidupan ini ada kepemimpinan menurut jawa kuna yang bisa dijadikan pedoman atau pegangan untuk memimpin. Ada tiga landasan atau pedonman yang bisa dipakai sebagai acuan yaitu:

1. Tri Dharma (tiga landasan pengabdian)

a. Rumangsa melu handarbeni (merasa ikut memiliki artinya seorang pemimpin merasa memiliki dan dimiliki rakyat dan negaranya.

b. Wajib melu hangrungkebi (wajib ikut mengamankan) artinya seorang pemimpin wajib melindungi rakyat dan mengamankan negaranya dari ancaman musuh-musuhnya.

c. Mulat sarira hangrasa wani (berani mawas diri / instrupeksi dan retrospeksi, untuk selanjutnya melakukan koreksi dan perbaikan.


2. Landasan Diplomasi

a. Sugih tanpa banda (kaya tanpa harta) maksudnya pemimpin selalu bersyukur dan merasa berkecukupan dan selalu mengutamakan kesejahteraan rakyat.

b. Ngelurug tanpa bala (menyerang tanpa bala tentara) maksudnya menggunakan cara persuasi/strategi pendekatan/lobiing serta diplomasi dalam memgalahkan lawan politiknya.

c. Menang tanpa ngasarake (menang tanpa mengalahkan) maksudnya berusaha cari jalan keluar tanpa orang lain merasa dirugikan (ambil ikannya, tetapi airanya jangan sampai keruh).

d. Weweh tanpa kelangan (memberi tanpa kehilangan) maksudnya setiap pengorbanan pemimpin dilandasi dengan ikhlas (karena setiap pengorbanan pasti berpahala/tidak sia-sia).


3. Berpedoman Pada Sifat Profesi

a. Sifat Raja/Ratu : bijaksana, adil, berpedoman pada kebenaran (ambeg Paramartha)

b. Sifat Pandita : menjauhi hal-hal/kemewahan duniawi, taat pada pantangan (brata).

c. Sifat Petani : jujur, sederhana, tekun, ulet, terbuka (blaka).

d. Sifat Guru : memberikan tauladan yang baik kepada pengikutnya.


Demikian sekelumit kepemimpinan menurut Jawa Kuna yang masih bisa diikuti atau diterapkan oleh pemimpin di masa kini dan masa mendatang karena masih relevan untuk diterapkan dalam kepemimpinan.

Om Ssntih Santih Santih Om


Aris Widodo

Penyuluh Agama Hindu

Kota Serang

Rabu, 01 Februari 2023

Percikan Dharma Pulang ke Jalan Dharma

 Percikan Dharma Pulang ke Jalan Dharma


Om Swastyastu


Umat se-dharma, bahwa seseorang yang lama pergi pasti membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menyesuaikan kembali apa yang diyakininya. Untuk itu perlu pendamping yang selalu mampu meyakinkan ia agar secepatkan membaur di rumah Dharma.


Memang dalam kehidupan ini ada yang harus berjalan sesuai dengan alam agar semua bisa mendapatkan sesuatu yang yang diyakininya. Pada perjalanan sang waktu ia dapat menemukan jati dirinya bahwa ia merasa dirumah sendiri dan mampu mengenang masa lalunya.


Dalam hal ini perlu ada yang dapat membimbingnya agar cepat memahami dan melaksanakan keyakinannya tersebut dengan baik. Itulah yang harus dilakukan untuk membimbing mereka yang telah pulang ke jalan dharma sehingga benar-benar merasakan dharma sebenarnya dalam hatinya.


Namun terkadang kita juga ga peduli saudara kita yang telah pulang ke jalan dharma sehingga karena ga ada kepedulian itu mereka merasa tidak ada tempat yang mereka yakini. Untuk itulah mari kita sambut saudara kita yang telah pulang ke jalan Dharma dengan mengisi dan memberikan siraman rohaninya sehingga mereka benar-benar diperhatikan. Itulah tugas dari Parisada dan umat yang bersinggungan langsung dengan mereka agar mereka merasakan indahnya dan harmonisnya setelah mereka pulang ke jalan Dharma.

Om Santih Santih Santih Om


Aris Widodo

Penyuluh Agama Hindu

Kota Serang