Universitas Hindu Indonesia
Visi:
Menjadi Universitas unggulan di Indonesia serta pusat pengkajian dan
pengembangan agama dan budaya Hindu terbaik di kawasan regional
Misi:
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis kompetensi yang
mengacu kepada Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan menganut nilai-nilai
ke-Hinduan
2. Menerapkan manajemen Universitas mengacu pada standar akreditasi
3. Mengkaji dan mengembangkan Agama dan Budaya Hindu Indonesia
melalui pendidikan, pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat
berbasis TIK
4. Membangun citra Unhi sebagai institusi Pendidikan TInggi serta
berpusat pengkajian dan pengembangan Agama dan Budaya Hindu Indonesia
Kunjungi http://www.unhi.ac.id
Berdirinya
Universitas Hindu Indonesia, berawal dari keinginan Para
Majelis Agama Hindu membangun atau mengadakan asrama Pangadyayan
(Perguruan Tinggi Agama) sebagai tempat untuk mempelajari dharma.
Keinginan tersebut terdapat dalam suatu keputusan yang kemudian lebih
dikenal dengan nama “Piagam Campuhan Ubud” dan tercetus pada pertemuan
yang disebut “Dharmacrama” yang bertempat di campuhan Ubud, Kabupaten
Gianyar, Bali.
Butir II Piagam Campuhan Ubud inilah yang menjadi titik tolak atau
tonggak sejarah pendirian Perguruan Tinggi Agama Hindu dengan nama
“Maha
Widya Bawana” atau Institut Hindu Dharma (IHD). Cita-cita luhur
tersebut dapat diwujudkan dua tahun kemudian yaitu pada tanggal 3
Oktober 1963, bertepatan pula dengan hari Purnama Kartika (Purnama Sasih
ke 4). Pada hari yang bersejarah ini lahirlah Lembaga Pendidikan Tinggi
Agama hindu yang pertama di bumi Nusantara ini.
Pada Awal berdirinya IHD hanya menagasuh dua fakultas yakni fakultas
Agama dan kebudayaan serta Fakultas keguruan dan Ilmu Peniddikan Jurusan
Biologi. Dibukanya dua fakultas ini sesuai dengan keinginan dan
aspirasi yang berkembang ketika itu. Agama dan Kebudayaan merupakan dua
aspek yang cukup penting untuk dilestarikan dan dikembangkan sehingga
nantinya mampu menunjukan peran sertanya dalam kancah pembangunan
Nasional. Sementara dibukanya fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Khususnya Jurusan Biologi dimaksudkan agar makna Kitab Usada (Ilmu
Pengobatan Tradisional) semakin tergali dan dapat disebarluaskan di
masyarakat.
Semakin tinggi animo masyarakat, menyebabkan pengelola IHD mulai
mempertimbangkan untuk membuka fakultas-fakultas baru atau memodifikasi
fakultas yang telah ada. Oleh karena itulah dibuka beberapa fakultas
lagi guna menampung berbagai aspirasi yang berkembang di masyarakat.
Pada akhirnya IHD memiliki empat fakultas masing-masing: Fakultas
Ilmu Agama, Fakultas Ilmu Pendidikan Agama, Fakultas Hukum Agama, dan
Fakultas Sastra dan Filsafat Agama. Dengan empat fakultas ini, IHD
semakin dikenal senagai pengelola Pendidikan tinggi yang berafiliasi
agama Hindu. IHD berhasil melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi
dengan sukses, baik dalam bidang pengajaran, penilitian, dan pengabdian
pada masyarakat.
Namun demikian, setelah 30 tahun IHD berdiri, yang merupakan
satu-satunya Lembaga Perguruan Tinggi Agama Hindu di Indonesia sampai
saat itu belum bisa menghasilkan sepenuhnya para sarjana yang mampu
menjawab perubahan dan tantangan zaman pada saat itu, sehingga mereka
banyak yang kalah bersaing dalam pasaran tenaga kerja dengan para
sarjana lulusan Perguruan Tinggi Lainnya. Hal ini mengakibatkan banyak
sarjana IHD menjadi pengangguran.
Hendaknya disadari bahwa, pengelolaan Perguruan Tinggi akan menjadi
sulit apabila mahasiswa yang dibina sangat minim. Ide untuk
mengembangkan diri secara lebih terbuka dan dapat menampung aspirasi
yang lebih bervariasi mulai muncul. Dalam konteks nasional pembangunan
dilaksanakan didalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
pembangunan seluruh masyartakat Indonesia. Dalam proses ini maka seluruh
lapisan masyarakat termasuk umat hindu, harus ikut secara aktif dalam
perencanaan dan pelaksanaannya.
Usaha-usaha di dalam penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi,
keterampilan khusus, mutlak diperlukan tentunya tanpa bertentangan
dengan nilai-nilai agama Hindu. Melihat hal itu, dan melihat juga
latarbelakang berdirinya IHD yang semata-mata didorong oleh keinginan
luhur dan kurangnya pembinaan terhadap umat Hindu di masa lalu, sudah
sepantasnya dirubah bentuknya menjadi Universitas Hindu yang disesuaikan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tantangan-tantangan yang
semakin komplek dewasa ini.
Dan dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia No. 75/D/O/1993 tertanggal 19 Mei 1993,
maka secara resmi Universitas Hindu Indonesia (UNHI) berdiri di kota
Denpasar.