OM. SA, BA, TA, A, I, NA, MA, SI, WA, YA, AM, UM, OM

PRAKATA

Selamat Datang

Semangat Hindu merupakan blog bersama umat Hindu untuk berbagi berita Hindu dan cerita singkat. Informasi kegiatan umat Hindu ini akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan.
Semangat Hindu semangat kita bersama.

Bersama Semangat Hindu kita berbagi berita dan cerita, info kegiatan, bakti sosial dan kepedulian, serta kegiatan keagamaan seperti ; pujawali, Kasadha, Kaharingan, Nyepi, Upacara Tiwah, Ngaben, Vijaya Dhasami dan lain sebagainya.

Marilah Berbagi Berita, Cerita, Informasi, Artikel Singkat. Bagi yang mempunyai Web/Blog, dengan tautan URL maka dapat meningkatkan SEO Web/ blog Anda.

Terima Kasih
Admin

RANBB

---#### Mohon Klik Share untuk mendukung blog ini ####---

Tampilkan postingan dengan label purnama tilem. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label purnama tilem. Tampilkan semua postingan

Minggu, 20 Oktober 2013

Pujawali Pura Giri Kusuma Bogor Purnama Kapat

Pujawali ke 15 Pura Giri Kusuma Bogor dilaksanakan pada Purnamaning Kapat (bulan purnama sasih ke empat), tanggal 19 Oktober 2013 dengan tingkatan Uttamaning Nista. Pura Giri Kusuma Bogor terletak di komplek Institut Pertanian Bogor (IPB) Baranangsiang IV Bogor Baru Bogor. Pura ini disungsung dan diempon oleh Kerama Suka Duka Hindu Dharma banjar Bogor yang peristiwa Ngenteg Linggih nya pada 6 Oktober 1998 dipuput oleh Ida Pedanda Mabe Gde Putra Sidemen.

Video pujawali pura Giri Kusuma Bogor. Klik disini. Video ini milik pribadi (bukan laporan resmi panitia).

Pujawali Pura Giri Kusuma Bogor dalam guyuran hujan dipuput oleh Ida Pedanda Gede Nyoman Jelantik Oka dari griya Cimangu Depok. Sebelumnya telah dilaksanakan rangkaian persiapan pujawali meliputi nuasen karya, negtegang karya pada hari jumat 4 Oktober yang dipuput oleh Ida Pedanda Nabe Gde Putra Sidemen griya Ciledug, kemudian Nuur tirtha ke sepuluh pura dilingkungan Jabodetabek dan matur piuning di lima pura di lingkungan Bogor pada 18 Oktober. Lihat foto Ida Pedanda Nabe Gde Putra Sidemen. Klik disini.

Puncak pujawali pada Sabtu Umanis Sungsang Purnama Kapat Saka 1935 dipuput oleh Ida Pedanda Gede Nyoman Jelantik Oka dari griya Cimangu Depok, serta akan dilanjutkan dengan penyineban pada malam harinya pukul 23.00. Dalam puncak pujawali Pura Giri Kusuma ini ditarikan tarian sakral tari Rejang dan tari Topeng Sidakarya dengan tujuan agar pujawali yang dilaksanakan stata labda karya paripurna. Tarian Bali-balian (hiburan) ditampilkan di jaba tengah seperti tari panyembrama, tari truna jaya dan lain sebagainya.

Dilanjutkan dengan persembahyangan bersama yang dipimpin oleh Ida Pedanda Gede Nyoman Jelantik Oka. Lihat foto Ida Pedanda Gede Nyoman Jelantik Oka, klik disini. Pada kesempatan nunas tirtha diselingi laporan ketua panitia pujawali, Ibu dokter, sambutan ketua banjar Prof. Suastijaya dan Dharma wacana dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Bogor bapak Wayan Suastika.

Dalam Dharma wecananya bapak Wayan Suastika menyatakan kesuksesan pujawali ini didasari oleh keiklasan lascharya dari semua pihak baik itu panitia, banjar maupun masyarakat Hindu di Bogor ini. Semua jenis pekerjaan dalam persiapan pujawali harus didasarkan dengan keiklasan, kegiatan dalam pujawali bukan hanya mejejahitan membuat Yadnya, tetapi juga termasuk mencuci piring, menyapu maupun membuat tekor. Semua kegiatan ini adalah sama dihadapan Ida Hyang Widhi asalkan didasari atas keiklasan.

Bapak Wayan Suastika (PHDI kota Bogor) menegaskan bahwa dengan pujawali diharapkan rasa bhakti kita kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa semakin tinggi, yang kedua; rasa tresna yang meningkat di lingkungan umat, pekedek pekenyum menyama braya, dan yang ke tiga adalah rasa peduli pada lingkungan disekitar kita baik itu kebersihan maupun toleransi beragama.

Kerama Suka Duka Hindu Dharma banjar Ciledug melaksanakan kegiatan Ngiring Pekuluh ke pura Giri Kusuma ini diwakili oleh tempek Joglo. (RANBB)

Kamis, 08 Agustus 2013

Pura Vaikuntha Vyomantara Jogjakarta Jawa Tengah

Umat Hindu Jogjakarta.

Pura Vaikuntha Vyomantara berada di komplek Pangkalan TNI AU Adi Sucipto Janti Sleman Jogjakarta. Pura ini tidak saja diperuntukkan untuk warga di kesatuan TNI AU, namun juga sebagai Pura untuk umum di mana umat dari di luar juga dapat mengikuti persembahyangan di Pura ini yang biasanya dilaksanakan tepat pada pukul 17.00 setiap rerahinan Purnama dan Tilem. Pura Vaikuntha Vyomantara letaknya yang berada di dalam komplek Pangkalan TNI mengharuskan kita melewati pos penjagaan, tapi cukup dengan mengatakan akan ke Pura maka kita dipersilahkan untuk lewat. Bangunan pura sangat luas dan saat ini masih berada dalam tahap pengembangan fasilitas-fasilitas pendukungnya.


Pura Vaikuntha Vyomantara di Pangkalan TNI AU Adisutjipto yogyakarta,dibangun diatas Lahan seluas + 5000 m2 ( 50 Are ) yang  berlokasi di Pangkalan TNI AU Adisutjipto, Bantul,  Yogyakarta yang bersebelahan dengan Museum Dirgantara Mandala TNI AU Yogyakarta. Dalam perawatan  pura sehari-hari dilaksanakan oleh   pembinaan mental TNI AU, bersama-sama dengan Paguyuban Umat Hindu Lanud Adisutjipto “Dharma Laksana” sebagai pengempon pura . 

Nama Pura “Vaikuntha  Vyomantara

Vaikuntha  artinya Inkarnasi Shri Wisnu, yang diliputi oleh Maya, tanaman Suci atau Shri Wisnulah yang menyatukan ke-33 Dewa yang menjaga semesta alam.
Vyomantara  artinya  Angkasa, Loka, Luhuring Acintya

Jadi Pura Vaikuntha Vyomantara artinya  alam dimana dewa Wisnu mencapai kesempurnaan tertinggi, luhuring Acintya,pura angkasa yang penuh dengan tanaman suci dan tempat untuk mencapai ketenangan,kebijaksanaan dan pengetahuan suci ( kitab Suci Wisnu Purana )

Upacara Pawedalan pura Vaikuntha Vyomantara

Hari Pawedalan Pura Vaikuntha Vyomantara  di Pangkalan TNI AU Adisutjipto Yogyakarta dilaksanakan setiap tahun sekali bertepatan dengan Purnama  yaitu “ Purnamaning Sasih Kedasa

Pura  Vaikuntha Vyomantara di Lanud Adisutjipto  Yogyakarta  dibangun atas kebutuhan  umat Hindu yang  berdinas dan bertugas  di Pangkalan  TNI AU Adisutjipto  Yogyakarta,di samping itu  juga merupakan  kebijakan dari pimpinan TNI Angkatan Udara untuk menyiapkan sarana tempat ibadah bagi prajurit TNI beserta keluarganya  yang beragama Hindu dalam bentuk Pura, Mengingat di pangkalan TNI AU Adisutjipto belum Memiliki pura sebagai tempat untuk melakukan persembahyangan, Pembinaan Mental bagi Prajurit TNI AU beserta keluarganya,Karbol AAU,dan Siswa Sekolah penerbang khususnya  yang beragama Hindu ,untuk itu sangat dibutuhkan adanya tempat Ibadah/pura.

Pura Vaikuntha Vyomantara  di Pangkalan TNI AU Adisujtipto Yogyakarta dirintis dan didirikan dalam waktu yang cukup panjang mulai  tahun 1997 sampai tepatnya  23 Mei 2007 dapat dilaksanakannya proses peletakan Batu pertama berdirinya Pura Vaikuntha Vyomantara oleh komandan Pangkalan TNI AU Adisutjipto Marsma TNI Benyamin Dandel,S.IP selaku Komandan pangkalan TNI AU Adisutjipto. Pada acara peletakan batu pertama berdirinya  Pura  Vaikuntha Vyomantara  dihadiri oleh seluruh Pejabat dilingkungan Lanud Adisutjipto, PHDI DIY,PHDI Kabupaten dan Kota Se-DIY dan Peguyuban Umat Hindu lanud Adisutjipto “Dharma laksana” dan masyarakar Hindu sekitarnya.

Pada kesempatan tersebut  Marsma TNI Benyamin Dandel,SIP mengharapkan dengan dibangunnya Pura Vaikuntha Vyomantara betul –betul dapat dimanfaatkan dan difungsikan dengan sebaik-bainya Untuk melaksanaakan fungsi pembinaan mental ( Bintal ) bagi prajurit TNI AU beserta keluarganya, para Karbol  AAU, Siswa Sekolah penerbang khususnya yag beragama Hindu untuk dapat berperan dalam menyiapkan insan prajurit yang Sapta Marga, Pancasilais serta memiliki mental yang prima.

Dari berbagai sumber. (RANBB)

Jumat, 02 Agustus 2013

Pujawali Pura Mandara Giri Semeru Agung Lumajang Jatim

Umat Hindu Lumajang.

Pujawali Pura Mandara Giri Semeru Agung yang jatuh pada Purnamaning Sasih Kasa telah dilaksanakan oleh umat Hindu dengan perpaduan budaya Bali dan Jawa Timur.

Ritual Pujawali umat Hindu di Pura Mandara Giri Semeru Agung di Lumajang, memadukan dua budaya dan tradisi Jawa-Bali yang membuat upacara itu tambah unik namun tetap sakral. Lebih dari 230 umat Hindu melakukan perjalanan suci untuk ritual Pujawali itu. Menurut sebagian umat Hindu di Indonesia, Sang Hyang Pasupati yang beristana di pura itu, telah berjasa mengajegkan atau menegakkan dan mengokohkan Pulau Dewata, dengan memberikan sebagian puncak Semeru sebagai penyeimbang di Bali.  Puncak gunung itu kini dipercaya merupakan Gunung Agung yang berada di Kabupaten Karangasem, Bali.

Pura Mandhara Giri Semeru Agung, Lumajang, Jawa Timur salah satu dari sejumlah Pura Khayangan Jagat Bali yang memiliki hubungan spiritual dengan Pura Besakih di Karangasem, Bali. Setiap nangkil ke Pura Mandara Giri Semeru Agung umat Hindu yang datang dari Bali dipastikan akan nangkil ngaturang bakthi di Pura Agung Blambangan di Banyuwangi.

Serangkaian dengan pelaksanaan karya di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Lumajang Jawa Timur, Pemprov Bali Gubernur Bali , Pemkab Gianyar, Pemkab Tabanan, Pemkab Karangasem,  melaksanakan bhakti penganyaran.
Upacara diawali dengan menggelar upacara ngaturang prayascita, natab paryascita dan natab pabyakaonan, yang dilanjutkan dengan ngaturan banten nganyarin. Bhakti penganyaran dipuput oleh Ida Pedanda Gede Dwija Putra dari Gria Peling Baturiti Tabanan

Dari berbagai sumber. (RANBB)

Rabu, 24 Juli 2013

Piodalan Pura Giri Arjuno Kota Batu Malang Jawa Timur

Piodalan Pura Giri Arjuno Diikuti Umat dari Bali

Umat Hindu Malang. Acara piodalan Pura Giri Arjuno ke V di Desa Giripurno Kota Batu, Senin (22/7/2013), dihadiri sejumlah warga asal Pulau Dewata Bali. Mereka berbaur dengan ratusan umat hindu dari berbagai daerah, untuk mengikuti doa bersama dipimpin oleh Pinandita Mangku Suparman.

Ketua panitia Piodalan, Tri Suhasto menyebutkan ada dua rombongan bus dari Bali. Tujuan mereka datang, memang berkunjung ke pura-pura untuk sembahyang. Piodalan digelar bertepatan dengan purnama kasa yang jatuh pada Senin (22/7/2013) dan diikuti sekitar 500 umat. “Diperkirakan pura ini ramai dikunjungi umat Hindu, hingga dua hari ke depan,” terang Suhasto.
--> Umat Hindu mulai bersembahyang pukul 11.30 WIB hingga pukul 12.30 WIB. Dengan khidmat, baik perempuan maupun laki-laki duduk bersila di dalam pura memanjatkan doa-doa.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jatim, I Ketut Sudiarta menceritakan, Pura Giri Arjuno itu terletak di pertengahan Gunung Arjuno 1.600 meter di atas permukaan laut (dpl). Pura itu beridiri sejak 1998, dibangun oleh para resi, tokoh umat Hindu di Malang Raya. "Yang perlu diketahui, kehadiran pura ini sudah tersosialisasi sampai seluruh nusantara. Hampir tiap hari Sabtu dan Minggu, warga Hindu dari berbagai belahan Indonesia ke pura ini,” paparnya.

Ketut berharap, piodalan kali dijadikan media mengintegrasikan perbedaan antar umat Hindu. Mulai romo resi, pemangku, dan umat biasa supaya umat Hindu selalu sehat walafiat, sejahtera, bahagia. "Bagaimana kita umat Hindu, baik dari Jawa, luar Jawa, Bali,  semua umat Hindu yang hanya dibedakan oleh wilayah, budaya, dan tata cara, mari kita memahami perbedaan itu. Kalau kita memahami itu, perbedaan memberi kekuatan dan membentuk hidup harmonis,” harapnya.

sumber : http://surabaya.tribunnews.com

Selasa, 23 Juli 2013

Tradisi Ngiring Pekuluh Saat Pujawali Umat Hindu Jakarta

Pujawali Pura Amrtha Jati Cinere (22/7).

Umat Hindu Jakarta. Tradisi Ngiring Pekuluh setiap Pujawali  Umat Hindu Jakarta, Bogor, Bekasi dan Banten merupakan tradisi "ngelunganin" pada pujawali salah satu Pura di lingkungan wilayah ini. Ini sedikit berbeda dengan pujawali di Bali. Namun hal ini juga terjadi di Bali saat pujawali besar di Pura Besakih, pada saat Bhatara Turun Kabeh atau pada satu dua pura yang mempunyai ciri khusus. Lihat foto pura se Jabodetabek
Di Jakarta sudah menjadi tradisi bahwa pekuluh pura-pura di Jakarta dan sekitarnya ini lunga ke iring para umat penyungsungnya, ke Pura yang sedang katuran Pujawali. Ibarat kata  berkunjung ke rumah teman yang sedang berulang tahun. Untuk maksud tersebut biasanya dibuatah "asagan" untuk linggih Pekuluh dan Daksina Palinggih sane rawuh. Daksina Palinggih dihias dengan bunga anggrek, crysiam, dilengkapi pula daksina, pucuk daun sirih dan dupa.

Bila kita perhatikan Pura di Jakarta dan sekitarnya terdapat pelinggih Bale Papelik. Bale Papelik ini berfungsi untuk tempat Daksina Pelinggih yang rawuh.

Seperti halnya pada Pujawali Pura Amrtha Jati Cinere pada Purnama sasi Kasa ini, pada tanggal 22 Juli 2013, umat Hindu Ciledug yang sebagai pengempon Pura Dharma Sidhi melaksanakan tradisi ini. Diawali dengan pembuatan asagan Daksina Palinggih linggih Ida Bhatara Sesuhunan Kahyangan Pura Dharma Sidhi, kemudian persembahyangan sebelum keberangkatan ke tempat pujawali, dan setelah kembali dari tempat pujawali kita ngeluhuring Ida Bhatara di pura masing-masing.

Tradisi ini sangat bermanfaat bagi umat Hindu di dalam meningkatkan Srada dan Bhakti-nya, meningkatkan rasa memiliki Pura Kahyangan di wilayah ini, meningkatkan rasa menyama braya, dan meningkatkan solidarias umat. Sagilik Saguluk Paras Paros Sarpanaya menyama Braya di daerah rantauan.

Silakan Lihat Video Tradisi Ngiring Pekuluh umat Hindu di Jakarta.

(RANBB)

Rabu, 17 Juli 2013

Umat Hindu Lampung Tengah Ingin Memiliki Gamelan

Umat Hindu Lampung. Surat Pembaca  16 Juli 2013 | BP. Warga kami dari Buana Makmur Kampung Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah mau mewujudkan keinginan membeli gamelan baleganjur yang sudah terkirim/diterima dari warga Buana Makmur Kampung Mataram Udik Kecamatan Bandar Mataram pada tanggal 14 Maret 2013 dari pihak pemilik gamelan Gema Kencana Denpasar bernama Bapak Wayan Redana. Gamelan yang sudah dikirim ke warga kami masih tersangkut/belum lunas. Karenanya saat ini warga kami sangat mengharapkan uluran tangan/bantuan punia dari umat se-dharma di mana pun berada. Sehingga kami bisa melunasi pembelian gamelan tersebut, karena kemalangan warga kami yang jauh berada di wilayah pedalaman Kabupaten Lampung Tengah dalam kondisi kurang mampu, tetapi mereka sangat ingin memiliki seperangkat gamelan baleganjur untuk dapat mereka jadikan sarana upacara dan melestarikan seni budaya Bali.

--> Dana yang dibutuhkan Rp 26.800.000 (dua puluh enam juta delapan ratus ribu rupiah). Masyarakat kami yang berada di Buana Makmur berjumlah 140 KK dan 554 jiwa. Memiliki tempat ibadah Pura Puseh, Desa dan Dalem, piodalan-nya pada Purnamaning Kasa dan piodalan di Pura Dalem jatuh pada Purnamaning Kapat. Untuk itu, Ketua Parisada Hindu Dharma Kecamatan Bandar Mataram memohon dengan sangat uluran tangan umat se-dharma agar dapat kiranya warga kami memiliki seperangkat gamelan sida karya atau balegajur hingga dapat menambah sakralnya upacara tersebut serta tetap dapat mengajegkan Bali walaupun jauh di seberang sana.



PHDI Desa Adat Buana Makmur

I Ketut Suwitra Yasa

PHDI Kec. Bandar Mataram

I Made Sudarte, S.Pd., M.Pd.

Mengetahui

Ketua PHDI Kab. Lampung Tengah

I Ketut Suryadi


 sumber : Surat Pembaca  16 Juli 2013 | BP  http://www.balipost.co.id

MOHON PADA UMAT YANG MENGETAHUI NO CONTACT  ATAU NO REKENING UNTUK MENYALURKAN BANTUAN, DAPAT DI TULISKAN DISINI.

CHANNEL YOUTUBE SAYA - MOHON DI SUBSCRIBE

Cari Artikel di Blog ini

Berita Terkait Semangat Hindu

Artikel Agama Hindu

108 Mutiara Veda 3 kerangka agama hindu advaita visistadviata dvaita Agama Hindu Dharma agama islam Ajaran Hindu aksara suci om alien menurut hindu Apa yang dimaksud Cuntaka Apa yang dimaksud dengan Japa Apa yang dimaksud dengan Puja arcanam nyasa aris widodo artikel hindu arya dharma Arya Wedakarna Asta Brata Atharvaveda Atman avatara sloka babad Badan Penyiaran Hindu bagian catur weda bahasa jawa kuno bahasa kawi bahasa sanskerta Banggalah Menjadi Hindu banten hindu bali Belajar Hindu BELAJAR ISTILAH AGAMA HINDU bhagavad gita Bhagawadgita bhagawan bhuta yadnya Bimas Hindu BPH Banten brahma wisnu siwa Brahman Atman Aikyam brahmana ksatriya wesia sudra budaya bali budha kliwon sinta Bukan Heroisme buku hindu terpopuler Canakhya Nitisastra cara sembahyang hindu catur asrama Catur Brata Catur Cuntakantaka Catur Purusha Artha Catur Purusharta catur veda Catur Warna Catur Weda Cendekiawan Hindu Cinta Kasih Dalam Perspektif Hindu Dana Punia Deva adalah sinar suci Brahman Deva Brahma Deva Indera dewa dewi hindu dewa yadnya dewata nawa sanga dewi kata-kata dewi saraswati dharma artha kama moksa Dharma Santi dharma wacana Doa Anak Hindu donasi buku hindu epos mahabharata ramayana filosofi pohon bambu filsafat agama hindu ganesha Gayatri Sebagai Mantra Yoga Hari Raya Galungan Hari Raya Kuningan Hari Raya Nyepi Hari Raya Pagerwesi Hari Raya Saraswati Hari Raya Siwaratri HINDU adalah ARYA DHARMA HINDU ADALAH SANATHANA DHARMA HINDU ADALAH VAIDHIKA DHARMA Hindu Agama Terbesar di Dunia Hindu Banten Hindu beribadah di Pura Hindu Festival Hindu Indonesia hindu nusantara Hindu Tengger Hinduism Facts Hinduism the Greatest Religion in the Word Hukum Karma Ida Pedanda sakti isi catur weda Jadilah Manusia Setia Japa dan Mantram Jiwa jual buku hindu kakawin Kamasutra Keagungan Aksara Suci OM Kekawin Lubdhaka kepemimpinan jawa kuna Kerajaan Hindu Keruntuhan Agama Hindu kesadaran diri kidung dewa yadnya Kitab Suci Weda lontar Lontar Kala Maya Tattwa Maharsi Atri Maharsi Bharadvaja Maharsi Gritsamada Maharsi Kanva Maharsi Vamadeva Maharsi Vasistha Maharsi Visvamitra manawa dharma sastra Mantra Mantra Yoga manusa yadnya Meditasi Matahari Terbit Mengapa Kita Beragama menghafal sloka Mimbar Agama Hindu Moksha Motivasi Hindu Mpu Jayaprema nakbalibelog Naskah Dialog Nuur Tirtha Om or Aum one single family opini hindu moderat Panca Sradha panca yadnya Panca Yajna pandita Panglong 14 Tilem Kepitu parahyangan agung jagatkartta paras paros segilik seguluk Pasraman Pasupati Pembagian Kitab Suci Veda Pemuda Hindu Indonesia pendidikan hindu pengertian catur weda Pengertian Cuntaka penyuluh agama hindu Peradah percikan dharma Percikan Dharma Dewa Yajna phdi pinandita Pitra Yadnya Ngaben Pitrapuja potong gigi Principle Beliefs of Hinduism Proud To Be Hindu Puja dan Prathana Pujawali purana purnama tilem Purwaning Tilem Kapitu Radio online Bali rare angon nak bali belog Reinkarnasi Rgveda ritual hindu Roh Rsi yadnya sabuh mas sad darsana sad guru Samaveda sanatana dharma sang hyang pramesti guru Sang Kala Amangkurat Sang Kala Dungulan Sang Kala Galungan Sang Kala Tiga sapta rsi Sapta Timira Sarassamuscaya Sarassamuscaya Sloka sattvam rajah tamah sejarah agama hindu Sekta Hindu Semangat Hindu seni budaya hindu Sex and Hinduism siwa budha waesnawa siwa ratri Sloka sloka bhagawad gita sloka bhatara sloka Rgveda sloka yayurveda Slokantara Sloka Spiritual Bersifat Misterius spiritualitas hindu spma ribek sradha dan bhakti sri rama krishna paramahansa Sri Sathya Sai Baba Sri Svami Sivananda sumpah dalam perkara tabuh gesuri tabuh kreasi baru tabuh telu lelambatan tantri kamandaka tat twam asi tattwa susila upakara Tempat Suci Hindu tiga hubungan harmonis tri hita karana Tri kaya parisudha tri kerangka agama hindu tri mala tri pramana Triji Ratna Permata tujuan perkawinan tujuh penerima wahyu tumimbal lahir upacara hindu upacara menek deha Upanisad upaweda Utsawa Dharma Gita vaidhika dharma Vasudhaiva Kutumbakam VEDA ADALAH ILMU PENGETAHUAN SUCI vedangga Vijaya Dashami Wasudewa Kutumbhakam widhi tatwa wija kasawur wiwaha agama hindu Yajna dan Sraddha yajna dan sradha Yayurveda Yoga Kundalini