OM. SA, BA, TA, A, I, NA, MA, SI, WA, YA, AM, UM, OM

PRAKATA

Selamat Datang

Semangat Hindu merupakan blog bersama umat Hindu untuk berbagi berita Hindu dan cerita singkat. Informasi kegiatan umat Hindu ini akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan.
Semangat Hindu semangat kita bersama.

Bersama Semangat Hindu kita berbagi berita dan cerita, info kegiatan, bakti sosial dan kepedulian, serta kegiatan keagamaan seperti ; pujawali, Kasadha, Kaharingan, Nyepi, Upacara Tiwah, Ngaben, Vijaya Dhasami dan lain sebagainya.

Marilah Berbagi Berita, Cerita, Informasi, Artikel Singkat. Bagi yang mempunyai Web/Blog, dengan tautan URL maka dapat meningkatkan SEO Web/ blog Anda.

Terima Kasih
Admin

RANBB

---#### Mohon Klik Share untuk mendukung blog ini ####---

Kamis, 07 September 2023

Mengapa Kita Beragama?

Mengapa Kita Beragama?

 

Om Swastiastu;

Om Anobhadrah krtavoyanthu visvatah ; semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru

 

Pinandita Lanang Istri yang sudah disucikan yang saya hormati

Yang saya hormati; Sesepuh dan Penasehat Banjar

Yang saya hormati; Ketua dan Pengurus Banjar Ciledug

Yang saya hormati; ketua dan Pengurus Tempek se Banjar Ciledug

Dan Umat Sedharma yang berbahagia.

 

Pada hari ini saya ……………….. akan membawakan Dharma Wacana yang berjudul Mengapa Kita Beragama?.

 

Pertama-tama saya menghaturkan rasa puja dan puji syukur kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa, Sesuhunan Yang Melinggih di Pura Dharma Sidhi karena atas waranugraha-Nya lah saya dan kita semua dapat hadir dalam persembahyangan ini dalam keadaan sehat walafiat.

 

Bapak-Ibu Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Pada umumnya kita beragama karena mengikuti lingkungan, khususnya lingkungan terdekat yaitu orang tua kita. Sejak kecil kita diajak oleh orang tua kita mengikuti cara-cara agama. Kita diajak sembahyang bersama pada hari raya. Pada usia tertentu kita dibuatkan upacara-upacara agama.

 

 

Ketika kita mulai dewasa kita bertanya. "Mengapa kita beragama?". Jawabannya sebenarnya hampir sama dengan waktu kita sembahyang dimasa kanak-kanak, yaitu agar kita selamat dalam menjalani hidup ini!. Dengan cara bagaimana? Dengan jalan mendekatkan diri kepada Tuhan. Agama memberikan kita pedoman untuk mendekatkan diri kita kepada Yang Suci. 

 

Umat sedharma yang terkasih,

 

Carl Gustav Jung, psikiater terkenal kelahiran Swiss (1875-1967) mengatakan: "Masalah psikologis masa kini adalah masalah kerohanian, masalah agama. Manusia jaman ini haus dan lapar akan hubungan yang kokoh dengan kekuatan-kekuatan psikis yang terdapat dalam dirinya. Kekurangan suatu hubungan yang kokoh dengan hal-hal rohani (Tuhan) membuat manusia tidak mengalami pemekaran, rasa sejahtera dan keamanan di dalam suatu dunia yang tenteram sentosa". *)

 

Mengapa kita beragama Hindu?

 

Kita memeluk agama Hindu karena kita lahir dari orang tua Hindu. Atau karena kita kawin dengan seorang suami atau istri Hindu. Atau karena pilihan yang kita lakukan secara sadar. Tapi mengapa kita memilih agama Hindu?

 

 

 

Apakah Agama Hindu Agama yang Terbaik?

 

Bapak-Ibu Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Pemeluk Hindu tidak pernah menyatakan agamanya sebagai agama yang terbaik. Menyatakan Hindu sebagai "agama terbaik" terkesan sebagai suatu kesombongan. Agama melarang kesombongan.

 

Mari kita ambil contoh. Bila kita mengatakan suami atau istri kita sebagai suami atau istri yang terbaik di dunia, bila ini kita ucapkan ketika kita berdua saja. tidak ada orang lain yang mendengar, ini merupakan tanda cinta atau kasih sayang, sekalipun terasa sedikit berlebih- lebihan. Tapi bila itu kita ucapkan di depan orang lain, dengan sedikit membusungkan dada, maka kita akan dianggap orang yang sombong.

 

Dengan ucapan itu kita juga dianggap merendahkan suami atau istri orang lain. Lalu orang-orang mulai memperhatikan kita. Mencari-cari kehebatan kita. Tapi ternyata kemudian yang banyak ditemukan adalah kekurangan-kekurangan kita. Dan kemudian mereka berkomentar, "oh, itu toh suami yang terhebat di dunia". Atau "oh itu toh istri yang terbaik di dnuia. Hanya seperti itu?".

 

Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Demikian pula dengan agama. Bila kita mengatakan agama kita adalah agama yang terbaik, berarti kita juga mengatakan agama lainnya hanya sekerdar "baik" atau "tidak baik". Pemeluk agama lain akan merasa tidak enak atau mungkin tersinggung. Lalu mereka akan melihat kepada kita. Dan segera mereka menemukan, "Oh, disana juga banyak kejahatan, kemiskinan dan penderitaan, korupsi, ".

 

Apa gunanya agama yang baik bila ia tidak mampu membuat para pemeluknya menjadi baik?. Atau apakah agama dapat dikatakan sebagai agama terbaik bila ia tidak mampu membuat para pemeluknya menjadi umat yang terbaik?.

 

 

Apakah Semua Agama itu sama saja?

 

Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Agama-agama memiliki persamaan dan perbedaan! Agama-agama pada dasarnya memiliki fungsi yang sama. Agama-agama memberikan kita jalan untuk berhubungan dengan Hyang Suci (Tuhan), untuk berhubungan dengan diri kita sendiri (spiritualitas) dan untuk berhubungan dengan lingkungan, mahluk hidup dan alam sekitar kita (etika atau moral). Agama-agama juga mewajibkan kita untuk menghormati hidup, hidup kita sendiri dan hidup orang lain.

 

Tapi bagaimana hubungan itu dilakukan, bagaimana kewajiban kita dilaksanakan, masing-masing agama memiliki cara serta aturannya sendiri. Tiap-tiap agama memiliki kitab sucinya sendiri, ajaran-ajarannya sendiri, ibadahnya sendiri, tokoh-tokohnya dan sejarahnya sendiri.

 

Bahkan pandangan mereka masing-masing tentang Tuhan juga berbeda. Inilah sebabnya mengapa ada agama Hindu, agama Budha, agama Shinto, agama Khong Hu cu, agama Tao, agama Islam, agama Kristen dan agama Yahudi.

Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Pada umumnya agama Hindu atau orang-orang Hindu karena sikapnya yang sangat toleran, lebih suka menekankan persamaan-persamaan agama. Namun ini akan membawa kita pada satu kesalahan lain, yaitu mengabaikan aspek-aspek khusus dari masing-masing agama yang mencari ciri khas dan identitas dari masing-masing agama tersebut.

 

Bapak-Ibu Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Mari kita ambil contoh. Agama-agama tertentu percaya pada takdir dimana nasib manusia sepenuhnya telah ditentukan oleh Tuhan. Agama Hindu percaya pada Hukum Karma dimana nasib manusia ditentukan oleh manusia itu sendiri.

 

Ada agama yang percaya bahwa manusia hanya hidup sekali, setelah mati, menunggu hari kiamat. Pada saat itu manusia dibangkitkan kembali untuk diadili. Agama Hindu percaya pada reinkarnasi, dimana manusia lahir kembali, diberikan kesempatan untuk menyempurnakan dirinya.

 

Perbedaan antar agama adalah suatu fakta yang harus diketahui. Agar kita tidak mencampur adukkan agama. Ibarat orang bertetangga, pagar yang baik atau tanda batas yang tegas justru akan mencegah tetangga itu bertengkar karena memperebutkan pekarangan. Perbedaan bukan untuk dipertentangkan, tapi untuk saling memperkaya wawasan.

 

Umat Sedharma yang berbahagia;

 

 

Bagimana dengan Penggolongan Agama?

 

Ada orang yang menggolongkan agama menjadi agama langit dan agama bumi. Ada yang menggolongkannya menjadi agama hukum dan agama pembebasan. Ada penggolongan agama berdasarkan wilayah asal kelahiran agama-agama tersebut. 

 

Kecuali penggolongan yang terakhir, dua penggolongan sebelumnya bersifat sangat subyektif. Setiap pemeluk agama dapat membuat penggolongan berdasarkan ukuran-ukuran yang ditetapkannya sendiri dengan maksud menempatkan agamanya sendiri dengan maksud menempatkan agamanya pada kedudukan yang paling tinggi.

 

Ambil contoh penggolongan agama langit dan agama bumi. Agama langit (samawi) katanya agama yang dibentuk berdasarkan wahyu Tuhan. Agama bumi atau agama alamiyah katanya agama yang berdasar renungan manusia atau kasarnya agama buatan manusia.

 

Siapa saja dapat mengatakan bahwa agamanya agama wahyu sedangkan agama orang lain adalah agama buatan manusia. Kalau kita mengatakan kitab suci orang lain hanya buatan manusia belaka, mereka juga dapat mengatakan hal yang sama terhadap kitab suci kita.

 

Bapak-Ibu Umat Sedharma yang berbahagia;

 

 

Seperti dikatakan oleh seorang ahli sosiologi agama yang terkenal, Peter Berger, wahyu memang tidak dapat dibuktikan. Kebenaran wahyu hanya didasarkan oleh keyakinan semata. Karena wahyu itu keluar melalui mulut seseorang maharesi atau nabi. Siapa yang tahu apakah kata-kata Tuhan itu masuk melalui telinga atau otaknya? Dan apakah bedanya?.

Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Apakah Sifat Utama Agama Hindu?

 

Agama Hindu bukanlah agama dogmatik. Agama Hindu adalah agama yang terbuka, artinya keyakinan-keyakinan Hindu dapat ditafsirkan sesuai dengan semangat jaman. Agama-agama yang dogmatik sangat menekankan kepada "iman" yang bersifat dogma, yang harus percayai begitu saja, sekalipun tidak dapat dipahami dengan akal.

 

Penganut agama-agama ini biasanya mengatakan "Percayalah, atau masuklah agama saya, maka kamu akan selamat". Agama Hindu, adalah agama yang menekankan pada amal, perbuatan- perbuatan yang baik dan benar maka kamu akan selamat".

 

Apakah akibat Sifat-sifat itu Bagi Kehidupan Nyata Manusia?

 

Agama-agama dogmatik bisa membuat manusia memisahkan antara ibadah dengan perbuatan. Cukup dengan percaya saja, atau cukup dengan melakukan ibadat secara taat, mereka merasa sudah selamat (masuk surga). Atau ibadat dianggapnya sebagai "imbangan" dari perbuatannya. Dosa-dosa dalam kehidupan nyata seolah-olah ditebus oleh ibadat.

 

Agama Hindu menyatakan keyakinan dengan perbuatan, iman dan amal. Keyakinan dan ibadah itu harus tercermin dalam tingkah laku sehari-hari. Orang yang beragama dituntut untuk bertingkah laku pantas di masyarakat. Sering kita dengar ucapan "tak ada artinya ibadat, kalau tingkah lakunya tidak benar!". 

 

Bapak-Ibu Umat Sedharma yang berbahagia;

 

 

Agama-agama dogmatik cenderung menimbulkan fanatisme buta. Penganut agama ini biasanya berpendapat hanya agamanya sendiri yang benar. Agama orang lain salah. Agama Hindu, karena menekankan pada amal, bersifat sangat toleran. Pemeluk Hindu tidak pernah merasa lebih suci dari pemeluk agama lain.

 

Pemeluk Hindu tidak merasa paling benar sendiri, apalagi mengkafirkan pemeluk agama lain.

 

Sri Swami Sivananda, mengatakan "keramah-tamahan yang tulus dari agama Hindu sangat terkenal. Agama Hindu memberi perhatian terhadap semua agama. Agama Hindu tidak pernah mencela atau mencaci maki agama lain.

 

Agama Hindu menghormati kebenaran dari manapun datangnya. Inilah salah satu alasan mengapa kita memeluk agama Hindu. Alasan-alasan lain akan kita jumpai dalam pembicaraan- pembicaraan selanjutnya.

 

 

 

Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Harapan saya dari apa yang telah  saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua, Jika ada kekurangan dalam penyampaian dharma wacana ini saya mohon maaf. Karena tidak ada manusia yang sempurna, tiada gading yang tak retak. Akhir kata saya tutup dengan paramasantih.

Om Santih, Santih, Santih Om...

 

Cari Artikel di Blog ini

Berita Terkait Semangat Hindu

Artikel Agama Hindu

108 Mutiara Veda 3 kerangka agama hindu advaita visistadviata dvaita Agama Hindu Dharma agama islam Ajaran Hindu aksara suci om Apa yang dimaksud Cuntaka Apa yang dimaksud dengan Japa Apa yang dimaksud dengan Puja arcanam nyasa aris widodo artikel hindu arya dharma Arya Wedakarna Asta Brata Atharvaveda Atman babad Badan Penyiaran Hindu bagian catur weda bahasa jawa kuno bahasa kawi bahasa sanskerta Banggalah Menjadi Hindu banten hindu bali Belajar Hindu bhagavad gita Bhagawadgita bhagawan bhuta yadnya Bimas Hindu BPH Banten brahma wisnu siwa Brahman Atman Aikyam brahmana ksatriya wesia sudra budaya bali budha kliwon sinta Bukan Heroisme Canakhya Nitisastra cara sembahyang hindu catur asrama Catur Brata Catur Cuntakantaka Catur Purusha Artha Catur Purusharta catur veda Catur Warna Catur Weda Cendekiawan Hindu Dana Punia dewa dewi hindu dewa yadnya dewata nawa sanga dewi kata-kata dewi saraswati dharma artha kama moksa Dharma Santi dharma wacana Doa Anak Hindu epos mahabharata ramayana filsafat agama hindu ganesha Gayatri Sebagai Mantra Yoga Hari Raya Galungan Hari Raya Kuningan Hari Raya Nyepi Hari Raya Pagerwesi Hari Raya Saraswati Hari Raya Siwaratri HINDU adalah ARYA DHARMA HINDU ADALAH SANATHANA DHARMA HINDU ADALAH VAIDHIKA DHARMA Hindu Agama Terbesar di Dunia Hindu Banten Hindu beribadah di Pura Hindu Festival Hindu Indonesia hindu nusantara Hindu Tengger Hinduism Facts Hinduism the Greatest Religion in the Word Hukum Karma Ida Pedanda sakti isi catur weda Jadilah Manusia Setia Japa dan Mantram Jiwa kakawin Kamasutra Keagungan Aksara Suci OM Kekawin Lubdhaka kepemimpinan jawa kuna Kerajaan Hindu kesadaran diri kidung dewa yadnya Kitab Suci Weda lontar Lontar Kala Maya Tattwa manawa dharma sastra Mantra Mantra Yoga manusa yadnya Meditasi Matahari Terbit Mengapa Kita Beragama menghafal sloka Mimbar Agama Hindu Moksha Motivasi Hindu Mpu Jayaprema nakbalibelog Naskah Dialog Nuur Tirtha Om or Aum one single family opini hindu moderat Panca Sradha panca yadnya Panca Yajna pandita Panglong 14 Tilem Kepitu parahyangan agung jagatkartta paras paros segilik seguluk Pasraman Pasupati Pembagian Kitab Suci Veda Pemuda Hindu Indonesia pendidikan hindu pengertian catur weda Pengertian Cuntaka penyuluh agama hindu Peradah percikan dharma Percikan Dharma Dewa Yajna phdi pinandita Pitra Yadnya Ngaben Pitrapuja potong gigi Principle Beliefs of Hinduism Proud To Be Hindu Puja dan Prathana Pujawali purana purnama tilem Purwaning Tilem Kapitu Radio online Bali rare angon nak bali belog Reinkarnasi Rgveda ritual hindu Roh Rsi yadnya sabuh mas sad darsana sad guru Samaveda sanatana dharma sang hyang pramesti guru Sang Kala Amangkurat Sang Kala Dungulan Sang Kala Galungan Sang Kala Tiga Sapta Timira Sarassamuscaya Sarassamuscaya Sloka sattvam rajah tamah Sekta Hindu Semangat Hindu seni budaya hindu Sex and Hinduism siwa budha waesnawa siwa ratri Sloka sloka bhagawad gita sloka Rgveda sloka yayurveda Slokantara Sloka Spiritual Bersifat Misterius spiritualitas hindu spma ribek sradha dan bhakti sri rama krishna paramahansa Sri Sathya Sai Baba Sri Svami Sivananda sumpah dalam perkara tabuh gesuri tabuh kreasi baru tabuh telu lelambatan tantri kamandaka tat twam asi tattwa susila upakara Tempat Suci Hindu tiga hubungan harmonis tri hita karana Tri kaya parisudha tri kerangka agama hindu tri mala tri pramana Triji Ratna Permata tujuan perkawinan tumimbal lahir upacara hindu upacara menek deha Upanisad Utsawa Dharma Gita vaidhika dharma Vasudhaiva Kutumbakam Vijaya Dashami widhi tatwa wija kasawur wiwaha agama hindu Yajna dan Sraddha yajna dan sradha Yayurveda Yoga Kundalini