OM. SA, BA, TA, A, I, NA, MA, SI, WA, YA, AM, UM, OM

PRAKATA

Selamat Datang

Semangat Hindu merupakan blog bersama umat Hindu untuk berbagi berita Hindu dan cerita singkat. Informasi kegiatan umat Hindu ini akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan.
Semangat Hindu semangat kita bersama.

Bersama Semangat Hindu kita berbagi berita dan cerita, info kegiatan, bakti sosial dan kepedulian, serta kegiatan keagamaan seperti ; pujawali, Kasadha, Kaharingan, Nyepi, Upacara Tiwah, Ngaben, Vijaya Dhasami dan lain sebagainya.

Marilah Berbagi Berita, Cerita, Informasi, Artikel Singkat. Bagi yang mempunyai Web/Blog, dengan tautan URL maka dapat meningkatkan SEO Web/ blog Anda.

Terima Kasih
Admin

RANBB

---#### Mohon Klik Share untuk mendukung blog ini ####---

Tampilkan postingan dengan label sloka bhagawad gita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sloka bhagawad gita. Tampilkan semua postingan

Kamis, 27 Juni 2024

Sloka-Sloka yang Mendukung Keberadaan Deva, Bhatara dan Avatara

Sloka-Sloka yang Mendukung Keberadaan Deva, Bhatara dan Avatara

 

1.    Bhagavadgita IV. 5

Banyak kelahiran yang telah Aku jalani di masa lalu, demikian juga engkau wahai Arjuna, semuanya itu Aku mengetahuinya, tetapi engkau tidak wahai Parantapa (Arjuna)

 

2.   Bhagavadgita IV. 6

Walaupun Aku tak terlahirkan, abadi, dan menguasai segala makhluk, namun dengan menundukkan kekuatan Ku sendiri, Aku bisa mewujudkan diriku melalui kekuatan maya Ku

 

3.   Bhagavadgita IV. 8

Demi untuk melindungi orang-orang suci, serta untuk memusnahkan orang-orang jahat, dan demi untuk menegakkan dharma Aku menjelma dari masa ke masa.

Jumat, 23 Juni 2023

Sri Krishna bersabda Pranavah Sarva-Vadesu

 Percikan Dharma

Keagungan Aksara Suci OM


Om Swastyastu

Umat se-dharma, dalam agama Hindu mengenal aksara suci OM, dalam Srimad Bhagawad-gita 7.8, Sri Krishna bersabda, "Pranavah sarva-vadesu". Artinya Aku adalah Pranavah atau aksara suci OM dalam seluruh Weda." OM kata suci dan agung, dipakai dalam banyak hubungan.



Kata OM dianggap mempunyai kekuatan gaib dan sakti. Kata ini banyak dipakai dalam kitab Aranyaka  dan Upanisad. Kata ini pada mulanya dipakai di dalam kitab Yayur Weda dan diartikan sebagai Brahman yang Utama. Jadi OM tiada lain adalah Tuhan Yang Maha Esa sendiri dalam bentuk huruf suci.


Keagungan aksara suci OM terdapat berbagai macam sakti atau kekuatan. Sakti atau kekuatan mana akan muncul sangat ditentukan oleh hasrat batin orang yang mengucapkannya. Semakin bersih dan suci batin seseorang yang mengucapkannya, semakin bersih dan suci pula sakti atau kekuatan yang akan muncul dalam diri sang bhakta.


Aksara suci OM mengantarkan orang pada pintu gerbang kerohanian batin dan akhirnya mendapatkan kebahagiaan. Dengan kekuatan suci inilah para bhakta Tuhan yang tunduk hati menyapu kotoran-kotoran batinnya, mem-prayascita dirinya dari dosa-dosa, kemarahan, nafsu dan lainnya. 



Artikel Terkait Vasudhaiva Kutumbakam :

Dalam kitab Mandukya Upanisad dikataksn bahwa aksara suci OM bersifat kekal abadi. Om adalah Brahman, seluruh alam semesta ini, dirasakan dan dibayangkan adalah OM. Aksara suci OM adalah satu-satunya Aksara yang dipergunakan dalam setiap awal sebuah mantra. Oleh karena itu aksara suci OM adalah perwujudan Tuhan Yang Maha Esa, jika OM diucapkan mengawali doa mantra dengan batin yang suci dan sraddha yang mantap, maka OM akan menyempurnakan mantra tersebut dan memberikan hasil yang sempurna.


OM berasal dari aksara A, U dan M. A menunjukkan Brahma sebagai pencipta, U menunjukkan Wisnu sebagai pemelihara, dan M menunjukkan Siwa sebagai pemralina. Demikian keagungan aksara suci OM yang mampu membuat hati setiap manusia menjadi lebih tenang dan mendapatkanl kebahagiaan yang sejati.

Om Santih Santih Santih Om


Aris Widodo

Penyuluh Agama Hindu

Kota Serang

Sabtu, 07 Januari 2023

Dana Punia Sarassamuscaya Sloka 174

 Dana Punia Sarassamuscaya Sloka 174

 arthavanarthsmarthibiyo na dadatyatra kogunah, ekaiva gatirarthasya danamanya vipattayah.

 

sloka yayur weda

Kuneng, an wwangujar sang sugih maweh dana ring kasyasih, tan padon ika, apan kewala tunggal doning mas, danakena juga karih, len sangkerika donya, lara katiwasan ngaranika.

 

Artinya

Akan tetapi, jika menggembar-gemborkan orang yang kaya memberi sedekah kepada orang yang patut dikasihani, sebenarnya tiadalah gunanya itu, sebab hanya satu saja gunanya kekayaan, yaitu untuk disedekahkan, jika lain dari pada itu kegunaannya disebut menimbulkan duka kemiskinan.

 

Ulasan

Apa yang menjadikan pembicaraan bahwa apabila mereka memberikan sedekah dengan memberitahukan kepada orang lain itu tidaklah baik dilakukan, karena kalau sudah mau memberi dana punia atau sedekah hendaklah jangan diketahui orang banyal.

Oleh karena itu mepunia harus berdasarkan keikhlasan hati sehingga akan betdampak pada bagaimana kehidupan dalam masyarakat saat ini.

Minggu, 23 Juni 2019

Percikan Dharma Kedamaian



Percikan Dharma
Kedamaian

Umat se-dharna, dalam kehidupan sering kali kedamaian menjadi impian setiap orang. Kedamaian atau ketentraman batin adalah dambaan setiap makhluk, tidak hanya bagi umat manusia, tumbuhan dan binatang pun memerlukan kedamaian itu.

Demikianlah sabda suci Veda mendambakan kedamaian untuk segalanya, utamanya lingkungan sekitar kita. Kedamaian yang sejati sumbernya adalah bersatunya Atman, sumber hidup setiap makhluk dengan Brahman atau Tuhan Yang Maha Esa. Kedamaian bukan untuk saat ini, tetapi juga untuk masa yang akan datang.

Semoga seluruh dunia memperoleh kedamaian.

Santa dyauh santa prthivi,
santam idam urvantariksam.
santa udanvatir apah,
santa nah santu-osadhih.

Atharva Veda XIX. 9.1



Artinya
Semoga langit penuh damai. Semoga bumi bebas dari gangguan-gangguan. Semoga suasana lapisan udara yang meliputi bumi (atmosfir) yang luas menjadi tenang. Semoga perairan yang mengalir menyejukkan dan semoga semua tanaman dan tumbuhan menjadi bermanfaat untuk kami.

Ulasan
Bahwa kedamaian merupakan kebutuhan setiap manusia untuk kehidupan saat ini maupun yang akan mendatang karena selalu dinantikan. Oleh karena itu dengan kedamaian pasti akan memudahkan untuk dapat berbuat sesuai dengan hati nurani.

Demikian dalam kehidupan ini yang dicari kedamaian dihati, damai di dunia, dan damai selamanya sesuai dengan penutup salam untuk umat Hindu yaitu Om Santih, Santih, Santih Om.

Rabu, 21 Desember 2016

HINDU ADALAH AGAMA MISI

HINDU ADALAH AGAMA MISI


Umat Hindu banyak yang ragu dan tidak Percaya Diri (PeDe) untuk mengatakan, bahwa Hindu adalah agama misi. Keraguaan dan rasa minder tersebut jelas tak beralasan. Secara bodoh saja, jika kita menyatakan Hindu bukan agama misi, buat apa PHDI yang didalamnya ada BPH (Badan Penyiaran Hindu), PERADAH, WHDI, MAJAPAHID dan lain sebagainya ??

Sementara di dalam sastra Veda terdapat pesan, baik tersurat maupun tersirat yang menyatakan bahwa Hindu adalah 'Agama Misi'

'yathemam vacam kalyanim,avadani janebhyah,brahma, rajanyabhyam, draya,caryaya,svaya,caranaya ca' Yajur Veda XXVI.2 
artinya: sampaikanlah ajaran suci ini kepada seluruh manusia, kepada Brahmana, Ksatrya, Waisya & sudra, kepada orang-orang ku,orang-orang mu dan bahkan orang asing sekalipun. Sloka Suci tersebut sangat jelas dan meyakinkan, bahwa Hindu adalah Agama Misi, namun cara mengemasnya yang mungkin berbeda, tidak vulgar dan radikal. Tidak harus kita berebut pengikut yang akhirnya menghalalkan segala cara.

“Nasti Veda Param sastram”, tidak ada kitab yang seagung Veda. 

Tugas kita, setidaknya bagaimana kita terpanggil untuk membuat rasa nyaman umat yang berada di dalamnya merasa yakin dan nyaman terhadap agama yang diyakininya. Anak2 dan keluarga sebagai bagian terkecil dari komponen Hindu merupakan dasar pembentuk komunitas Hindu yang besar dan kuat. 

Terdapat beberapa sloka suci yang patut kita jadikan referensi dan dasar meyakinkan anak, saudara, tetangga dan warga Hindu kita agar tetap di dalam 'Pangkuan Dharma':

'yah sastra vidhim utsrijya, vartate kama karatah, nasa sidhim avapnoti, nasukham naparam gatim',*Bh.G. VI.23 : 

siapapun yang meninggalkan ajaran Sastra Vidhi/Veda (agama Hindu) dan berada dalam pengaruh kama (keinginan duniawi), mereka tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan dan tujuan tertinggi.

'rnani tryapakritya, namomokse niwecayet, ana pakrtya moksamtu, sevamano vrajatyadah' MDS.VI.35: 

mereka yang telah membayar 3 hutangnya (tri rna), hendaknya ia menunjukkan kearah pembebasan terakhir (moksa), tapi mereka yang tidak menyelesaikan 3 hutangnya,maka akan jatuh ke ke dalam Neraka.


Berpijak dari sloka suci tersebut saya mengajak kepada seluruh umat Hindu, terlebih organisasi yang mengatasnamakan Hindu, mari kita sadar dan bangkit. Hindu sudah terlalu lama tertidur. Mari kita sadar dan bangkit bersama untuk membangun Hindu, dari diri kita, keluarga kita, dari sekarang dan dari lingkungan kecil kita...

Jumat, 15 November 2013

Vrata dalam Kitab Suci Veda

VRATA ATAU BRATA

Vrata atau Brata adalah janji dengan sungguh-sungguh melaksanakan disiplin atau latihan rohani tertentu. Brata diartikan disiplin tertentu. Seorang yang melaksanakan Vrata atau Brata akan memperoleh penyucian diri (diksa). Brata harus ditandai dengan Sraddha (keimanan) yang mantap. Keberadaan Tuhan Yang Maha Esa dapat dirasakan melalui Brata, dan dengan tapa seseorang mencapai sorga.


 

Brata atau Vrata mengantarkan menuju Tuhan Yang Maga Agung

Vratena diksam apnoti
diksaya-apnoti daksinam
daksina sraddham apnoti
sraddhaya satyam apyate

Yayurveda XIX.30
"Dengan menjalankan brata, seseorang mencapai diksa (penyucian diri). Dengan diksa seseorang mencapai daksina (penghormatan). Dengan daksina seseorang mencapai sraddha (kepercayaan/keyakinan) dan melalui sraddha seseorang menyadari kebenaran sejati/Tuhan Yang Maha Agung"

Semoga kami dapat mewujudkan Brata dan Sraddha

Vratam ca sraddham ca-upaimi

Yayurveda XX.24
"Dengan melaksanakan persembahan (korban), semoga kami mewujudkan brata dan kepercayaan / keyakinan (sraddha)"

Jalankanlah Brata dengan sungguh-sungguh

Vrata raksante amrtah sahobhih

Rgveda I. 62. 10
"Para Dewa menjalankan brata, mereka menggunakan sarana"

Kebenaran Tuhan Yang Maha Esa dapat dirasakan melalui Tapa

Ataptatanur na tada asnute

Rgveda XIX. 83. 1
"Orang yang tanpa menjalankan tapa (pengekangan diri) yang keras, tidak dapat menyadari Tuhan Yang Maha Esa"

Dengan Tapa menuju Sorga / Kahyangan

Tvam tapah paritapya-ajayah svah

Rgveda X.167.1
"Ya Sang Hyang Indra, Engkau menjalankan Tapa dan memenangkan (memperoleh) sorga/kahyangan"

Semoga nafsu seksual tidak mengganggu kesucian kami

Ma sisnadeva api gur rtam nah

Rgveda VII.21.5
"Ya, Tuhan Yang Maha Esa, semoga dorongan nafsu seksual tidak mengganggu kesalehan kami"

Sumber bacaan Buku Veda Sabda Suci Pedoman Praktis Kehidupan oleh I Made Titib. (RANBB)

Minggu, 10 November 2013

Catur Weda Empat Buku Suci

Catur Weda, Empat (4) macam buku suci, yaitu :

  1. Rg Veda ; Berisikan pengetahuan suci merupakan kumpulan mantra-mantra pujaan, terdiri dari 10 Mandala, 21 Sakha, 1.028 Cukta, 10.552 rik / bait / mantra, disusun oleh Bhagawan Pulaka.
  2. Sama Veda ; Memuat kumpulan mantra-mantra tentang ajaran umumnya mengenai lagu-lagu pujaan, terdiri dari 1875 Sakha. Bagian Samhita ini ditulis oleh Bhagawan Jaimini.
  3. Yayur Veda ; Weda ini berisikan mantra-mantra dalam bentuk prosa, terdiri dari 109 Sakha, 1.975 mantra. Bagian ini membentangkan tentang tata cara yadnya keagamaan yang harus dilakukan oleh setiap umat Hindu. Yayur Weda disusun oleh Bhagawan Waisampayana.
  4. Atharva Veda ; Membentang soal sihir, mantra-mantra dan pengobatan. terdiri dari 50 Sakha, 5.987 mantra. Di samping itu diuraikan juga Ilmu Bintang dan Ilmu Pasti. Atharva Veda ditulis oleh Bhagawan Sumantu.





BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

Agama Hindu mengenal 4 hal utama dalam menjalankan Dharma, sebagai penuntun hidup umat Hindu. Klik disini tentang empat hal utama atau empat pilar penyangga kehidupan umat Hindu. 


Jumat, 06 September 2013

Tuhan Menurut Bhagawadgita

Bhagawadgita adalah bagian kecil dari epos besar Mahabharata yang ditulis oleh Bhagawan Viasa. Bhagawadgita merupakan wejangan Sri Kresna kepada Arjuna yang merasa takut dan sedih berperang dengan keluarganya sendiri termasuk guru dan kakeknya. Sri Kresna yang merupakan Awatara atau penjelmaan Tuhan memberikan penjelasan agar Arjuna tidak perlu ragu melaksanakan tugasnya. Sri Kresna banyak menjelaskan tentang Atman dan Brahman.

Apakah Tuhan atau Brahman itu ?
Menurut Vaswami (Bhagawadgita, 2007:175-176), Arjuna antara lain bertanya, apakah sebenarnya Brahman itu. Pertanyaan ini dijawab oleh Sri Kresna sebagai berikut :

Aksaram brahma praramam svabhava ' dhyamam ucyate bhuta-bhavodbhava-karo visargah karma-samjnitah' (Bhagawadgita III.3)

Artinya :
Brahman adalah Yang Maha Agung dan Suci, yang tidak dapat dihancurkan, yang abadi. Sang Diri Sejati yang ada dalam tubuh manusia disebut Adhyatman atau Atman. Kekuatan yang menciptakan semua mahluk dan benda disebut Karma.

Tuhan adalah Pencipta Semua Mahluk
Disamping tidak dilahirkan dan tidak dapat dibinasakan, Tuhan itu adalah pencipta alam semesta dan semua mahluk seperti dinyatakan dalam Bhagawadgita berikut ini :

Ajo 'pi sann avyayatma bhutanam isvaro'pi san prakrtim svam adhisthaya sambhavamy atma-mayaya. (Bhagawadgita IV.6)

Artinya :
Meskipun Tuhan tidak pernah dilahirkan dan tidak bisa dibinasakan, Tuhan adalah pencipta semua mahluk.

Tuhan adalah Asal dari Semuanya.
Semua yang ada dijagat raya ini berasal dari Tuhan. Manusia juga adalah ciptaan Tuhan. Demikian dinayatakan dalam Sloka Bhagawadgita berikut ini :

Aham sarwasya prabhawo mattah sarwam prawartate iti matwa bhayante man bhuda bhawasamamwitah. (Bhagawadgita X.8)

Artinya :
Tuhan adalah asal dari semuanya, dari Tuhan mahluk muncul. Mengetahui ini orang bijaksana menyembah Tuhan dengan rasa penyatuan diri.

Tuhan adalah Asal dan Pemusnah Alam Semesta
Semua benda dan mahluk dalam alam semesta ini adalah ciptaan Tuhan. Pemusnahnyapun adalah Tuhan. Demikian Bhagawadgita berikut ini menyatakan :

Etad-yonini bhutani sarvanity upadharaya aham krtsnasya jagatah prabavah pralayas tatha. (Bhagawadgita VII.6)

Artinya :
Tuhan adalah asal mula dari semua mahluk. Tuhan adalah asal mula seluruh alam semesta dan juga pemusnahnya.

Tuhan adalah Cahaya, Kekuatan dan Rasa Segar
Tuhan adalah cahaya pada bulan dan matahari, juga rasa segar dalam air. Tuhan adalah kata Om dalam semua Weda. Tuhan adalah juga suara dalam ether dan benih kekuatan dalam diri manusia. Hal ini sesuai dengan Bhagawadgita berikut ini :

Raso 'ham apsu kaunteya prabhasmi sasi-suryayoh pranavah sarva-vedesu sabdah khe paurusam nrsu.  (Bhagawadgita VII.8)

Artinya :
Tuhan adalah rasa segar dalam air, cahaya pada bulan dan matahari. Tuhan adalah Om dalam semua Weda. Tuhan adalah juga suara dalam ether dan benih kekuatan dalam diri manusia.

Tuhan adalah Bapak, Ibu, Kakek dan Pelindung Manusia.
Tuhan adalah Bapak dunia, juga Ibu dan Kakeknya. Tuhan adalah juga pelindung umat manusia. Tuhan adalah tunggal. Tuhan adalah juga Om dalam Weda-Weda, Reg Weda, Sama dan Yayur Weda. Perhatikanlah Sloka Bhagawadgita dibawah ini :

Pitaham asya jagato mata dhata pitamahah vedyam pavitram aumkara rk sama yajur eva ca. (Bhagawadgita IX.17)

Artinya :
Tuhan adalah Bapak, Ibu, Kakek dan Pelindung umat manusia. Tuhan yang suci dan tunggal itu harus diketahui oleh manusia. Tuhan adalah juga Om, dalam Weda, Reg Weda, Sama Weda dan Yayur Weda.

Tuhan tidak Menuntut Apa-apa, hanya dedikasi :
Tuhan tidak pernah menuntut apa-apa dari Yadnya Tuhan kepada manusia. Tuhan hanya menginginkan pengabdian atau dedikasi dan cinta kasih umat manusia. Dedikasi dan cinta kasih itu cukup ditunjukkan dengan sehelai daun, sekuntum bunga dan air, asal dipersembahkan dengan kasih sayang akan diterima oleh Tuhan. Simaklah Sloka Bhagawadgita berikut :

Patram puspam phalam toyam yo me bhaktya prayacchati tad aham bhakty-upahrtam asnami prayatatmanah. (Bhagawadgita IX.26)

Artinya :
Barang siapa mempersembahkan kepada Tuhan dengan penuh dedikasi sehelai daun, sekuntum bunga ataupun air, maka persembahan yang suci murni dan penuh kasih sayang itu akan diterima oleh Nya.

Tuhan Bersemayam pada Semua Mahluk sebagai Atman.
Tuhan adalah Atman yang berada pada semua mahluk ciptaan-Nya. Tuhan adalah juga asal usul semuanya, yang membantu umat manusia, menentukan hidup dan akhir dari kehidupannya. Hal ini ternyata dari Sloka Bhagawadgita berikut :

Aham atma gudakesa sarva-bhutasya-sthitah aham adis ca madhyam ca bhutanam anta eva ca. (Bhagawadgita X.20)

Artinya :
Tuhan adalah Atman yang bersemayam di hati semua mahluk. Tuhan adalah permulaan, ditengah-tengah dan akhir dari setiap yang ada.

Tuhan adalah Benih dari Segalanya.
Tidak ada sesuatupun yang dapat hidup tanpa Tuhan. Tuhan adalah benih dari semua benda yang ada di alam semesta ini. Hal ini dinyatakan dalam Sloka Bhagawadgita dibawah ini :

Yac capi sarva-bhutanam bijam tad aham na tad asti vina yat syan maya bhutam caracaram. (Bhagawadgita X.30)

Artinya :
Tuhan adalah benih dari segala benda. Tidak ada satupun baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak dapat hidup tanpa Tuhan.

Tuhan Turun ke Dunia Menjadi Awatara
Jika pelaksanaan Dharma merosot dan hal-hal yang bertentangan dengan Dharma merajalela, pada waktu itu Tuhan akan turun ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia. Berikut adalah pernyataan Kitab Bhagawadgita :

Yada yada hi dharmasya glanir bhavati bharata abhyutthanam adharmasya tadatmanam srijamy aham. (Bhagawadgita IV.7)
Paritranaya sadhunam vinasaya ca dushkritam dharma samsthapanarthaya sambhavami yuge-yuge. (Bhagawadgita IV.8)

Artinya :
Kapanpun dan dimanapun pelaksanaan Dharma merosot dan hal-hal yang bertentangan dengan Dharma merajalela, pada waktu itulah Tuhan sendiri menjelma ke dunia.

Yang Memuja Tuhan akan dilindungi
Tuhan itu Maha Pemurah. Karena itu siapapun yang memuja Tuhan dan selalu merenungkan Nya akan diberikan apa yang mereka perlukan. Di samping itu Tuhan juga akan melindunginya. Demikian Kitab Bhagawadgita menyatakan :

Ananyas cintayanto mam ye janah paryuoasate tesam nitya abhiyuktanam yogaksema vahamy aham. (Bhagawadgita IX.22)

Artinya :
Mereka yang memuja Tuhan, selalu merenungkan Nya akan diberikan apa yang mereka perlukan dan Tuhan akan melindungi apa yang mereka miliki.

CHANNEL YOUTUBE SAYA - MOHON DI SUBSCRIBE

Cari Artikel di Blog ini

Berita Terkait Semangat Hindu

Artikel Agama Hindu

108 Mutiara Veda 3 kerangka agama hindu advaita visistadviata dvaita Agama Hindu Dharma agama islam Ajaran Hindu aksara suci om alien menurut hindu Apa yang dimaksud Cuntaka Apa yang dimaksud dengan Japa Apa yang dimaksud dengan Puja arcanam nyasa aris widodo artikel hindu arya dharma Arya Wedakarna Asta Brata Atharvaveda Atman avatara sloka babad Badan Penyiaran Hindu bagian catur weda bahasa jawa kuno bahasa kawi bahasa sanskerta Banggalah Menjadi Hindu banten hindu bali Belajar Hindu BELAJAR ISTILAH AGAMA HINDU bhagavad gita Bhagawadgita bhagawan bhuta yadnya Bimas Hindu BPH Banten brahma wisnu siwa Brahman Atman Aikyam brahmana ksatriya wesia sudra budaya bali budha kliwon sinta Bukan Heroisme buku hindu terpopuler Canakhya Nitisastra cara sembahyang hindu catur asrama Catur Brata Catur Cuntakantaka Catur Purusha Artha Catur Purusharta catur veda Catur Warna Catur Weda Cendekiawan Hindu Cinta Kasih Dalam Perspektif Hindu Dana Punia Deva adalah sinar suci Brahman Deva Brahma Deva Indera dewa dewi hindu dewa yadnya dewata nawa sanga dewi kata-kata dewi saraswati dharma artha kama moksa Dharma Santi dharma wacana Doa Anak Hindu donasi buku hindu epos mahabharata ramayana filosofi pohon bambu filsafat agama hindu ganesha Gayatri Sebagai Mantra Yoga Hari Raya Galungan Hari Raya Kuningan Hari Raya Nyepi Hari Raya Pagerwesi Hari Raya Saraswati Hari Raya Siwaratri HINDU adalah ARYA DHARMA HINDU ADALAH SANATHANA DHARMA HINDU ADALAH VAIDHIKA DHARMA Hindu Agama Terbesar di Dunia Hindu Banten Hindu beribadah di Pura Hindu Festival Hindu Indonesia hindu nusantara Hindu Tengger Hinduism Facts Hinduism the Greatest Religion in the Word Hukum Karma Ida Pedanda sakti isi catur weda Jadilah Manusia Setia Japa dan Mantram Jiwa jual buku hindu kakawin Kamasutra Keagungan Aksara Suci OM Kekawin Lubdhaka kepemimpinan jawa kuna Kerajaan Hindu Keruntuhan Agama Hindu kesadaran diri kidung dewa yadnya Kitab Suci Weda lontar Lontar Kala Maya Tattwa Maharsi Atri Maharsi Bharadvaja Maharsi Gritsamada Maharsi Kanva Maharsi Vamadeva Maharsi Vasistha Maharsi Visvamitra manawa dharma sastra Mantra Mantra Yoga manusa yadnya Meditasi Matahari Terbit Mengapa Kita Beragama menghafal sloka Mimbar Agama Hindu Moksha Motivasi Hindu Mpu Jayaprema nakbalibelog Naskah Dialog Nuur Tirtha Om or Aum one single family opini hindu moderat Panca Sradha panca yadnya Panca Yajna pandita Panglong 14 Tilem Kepitu parahyangan agung jagatkartta paras paros segilik seguluk Pasraman Pasupati Pembagian Kitab Suci Veda Pemuda Hindu Indonesia pendidikan hindu pengertian catur weda Pengertian Cuntaka penyuluh agama hindu Peradah percikan dharma Percikan Dharma Dewa Yajna phdi pinandita Pitra Yadnya Ngaben Pitrapuja potong gigi Principle Beliefs of Hinduism Proud To Be Hindu Puja dan Prathana Pujawali purana purnama tilem Purwaning Tilem Kapitu Radio online Bali rare angon nak bali belog Reinkarnasi Rgveda ritual hindu Roh Rsi yadnya sabuh mas sad darsana sad guru Samaveda sanatana dharma sang hyang pramesti guru Sang Kala Amangkurat Sang Kala Dungulan Sang Kala Galungan Sang Kala Tiga sapta rsi Sapta Timira Sarassamuscaya Sarassamuscaya Sloka sattvam rajah tamah sejarah agama hindu Sekta Hindu Semangat Hindu seni budaya hindu Sex and Hinduism siwa budha waesnawa siwa ratri Sloka sloka bhagawad gita sloka bhatara sloka Rgveda sloka yayurveda Slokantara Sloka Spiritual Bersifat Misterius spiritualitas hindu spma ribek sradha dan bhakti sri rama krishna paramahansa Sri Sathya Sai Baba Sri Svami Sivananda sumpah dalam perkara tabuh gesuri tabuh kreasi baru tabuh telu lelambatan tantri kamandaka tat twam asi tattwa susila upakara Tempat Suci Hindu tiga hubungan harmonis tri hita karana Tri kaya parisudha tri kerangka agama hindu tri mala tri pramana Triji Ratna Permata tujuan perkawinan tujuh penerima wahyu tumimbal lahir upacara hindu upacara menek deha Upanisad upaweda Utsawa Dharma Gita vaidhika dharma Vasudhaiva Kutumbakam VEDA ADALAH ILMU PENGETAHUAN SUCI vedangga Vijaya Dashami Wasudewa Kutumbhakam widhi tatwa wija kasawur wiwaha agama hindu Yajna dan Sraddha yajna dan sradha Yayurveda Yoga Kundalini