OM. SA, BA, TA, A, I, NA, MA, SI, WA, YA, AM, UM, OM

PRAKATA

Selamat Datang

Semangat Hindu merupakan blog bersama umat Hindu untuk berbagi berita Hindu dan cerita singkat. Informasi kegiatan umat Hindu ini akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan.
Semangat Hindu semangat kita bersama.

Bersama Semangat Hindu kita berbagi berita dan cerita, info kegiatan, bakti sosial dan kepedulian, serta kegiatan keagamaan seperti ; pujawali, Kasadha, Kaharingan, Nyepi, Upacara Tiwah, Ngaben, Vijaya Dhasami dan lain sebagainya.

Marilah Berbagi Berita, Cerita, Informasi, Artikel Singkat. Bagi yang mempunyai Web/Blog, dengan tautan URL maka dapat meningkatkan SEO Web/ blog Anda.

Terima Kasih
Admin

RANBB

---#### Mohon Klik Share untuk mendukung blog ini ####---

Selasa, 01 Agustus 2023

Spiritual Bersifat Misterius

 Spiritual Bersifat Misterius, Bukan Heroisme

 Naskah Dharma Wacana 

Om Swastiastu;

Om Anobhadrah krtavoyanthu visvatah ; semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru

 

Pinandita Lanang Istri yang sudah disucikan yang saya hormati

Yang saya hormati; Sesepuh dan Penasehat Banjar

Yang saya hormati; Ketua dan Pengurus Banjar Ciledug

Yang saya hormati; ketua dan Pengurus Tempek se Banjar Ciledug

Dan Umat Sedharma yang berbahagia.

 

Pada hari ini saya ……………….. akan membawakan Dharma Wacana yang berjudul Spiritual Bersifat Misterius, Bukan Heroisme dikutip dari Swami Krishnananda.

 

Sebelumnya saya juga menghaturkan rasa puja dan puji syukur kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa, Sesuhunan Yang Melinggih di Pura Dharma Sidhi karena atas waranugraha-Nya lah saya dan kita semua dapat hadir dalam persembahyangan ini dalam keadaan sehat walafiat.

 


Bapak-Ibu Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Kehidupan manusia dilanda oleh rintangan. Kita menghadapi tantangan dan kesulitan secara terus menerus. Oleh karena itu seluruh aktifitas kita sehari-hari digambarkan sebagai usaha melawan rintangan yang datang dalam berbagai bentuk penderitaan hidup.

 

Saat terbangun di pagi hari kita dihadapkan dengan rasa lapar dan kemudian kita berjuang untuk meniadakan rintangan itu dengan memasak dan makan makanan.

 

Demikian juga rintangan haus kita hadapi dengan minum air. Selanjutnya berbagai hambatan berupa penyakit, kelelahan, sulit tidur dan sejenisnya kita berusaha dapai dengan penggunaan berbagai jenis obat.

 

Kenyataan hidup ini dan demikian juga dengan orang-orang di sekitar kita seolah-olah berada dalam perang yang hebat.

 

Kehidupan ini adalah bundel dari kesulitan. Jika seluruh bumi penuh dengan susu dan madu, dan jika tidak ada kelelahan, tidak ada usia tua dan kematian, tidak ada rasa haus dan lapar, maka tidak aka nada aktivitas, tidak ada keharusan untuk melakukan sesuatu dan tidak ada insentif gerakan apapun.

 

Oleh karena itu ada sedikit harapan bagi manusia untuk berhasil di dunia ini, karena tidak mungkin kita menyelamatkan orang tenggelam di laut dengan sendok. Meskipun usaha mengosongkan laut begitu rajin dan ulet dengan menggunakan sendok, tetapi usaha yang terpuji itu tidak akan membawa sukses.

 

Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Laut tidak dapat dikosongkan dengan sendok, sebagaimana halnya dunia tempat kita hidup tidak mungkin mendapatkan kesuksesan kecuali  ada anugerah ajaib dari Tuhan. Upaya kita untuk bertahan hidup dan bergerak maju dapat diibaratkan seperti rengekan anak kecil.

 

Dan pemujaan pada  Sang Penghalau Hambatan (Vighna Vinayaka) yang dikenal sebagai Vinayaka caturthi atau Ganesa Chatirthi adalah saat mana kita memanjatkan doa untuk menghilangkan hambatan.

 

Kita semua takut akan hambatan. Tidak ada rasa takut lain di dunia ini selain hambatan. Jadi, kita selalu menangis berharap untuk lepas dari hambatan, membersihkan jalan. Sekitar bulan Agustus-September, Tuhan Ganapati    dipuja oleh umat Hindu untuk memohon hambatan disimngkirkan.

 

Dalam Rg Weda, yaitu yang paling awal dari kitab suci disebutkan, “Gananam tva ganapatim havamahe…” Takut akan Tuhan seharusnya menjadi awal dari agama.

 

Seseorang yang tidak memiliki rasa takut pada Tuhan juga tidak memiliki agama, karena agama adalah menghormati Tuhan. Dimana ada kekuasaan, maka kita akan takut pada hal itu.

 

Samudera, singa, gajah adalah segala sesuatu yang kuat, dan kita takut bila melihat mereka. Tradisi pemujaan ganapati sebagai penghalau hambatan, sebagai anak Tuhan Siwa, dengan belalai gajah dan perut menonjol, dengan senjata dari berbagai jenis dengan sikap tangan kananya memberi berkah.

 

Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Tuhan Siwa merupakan bentuk penunjukan kemuliaan Bhagawan. Bhagawan salah satu yang memiliki enam karakteristik: “Aiswaryasya samagrasya viryasa yasasah sriyah; jnana-vairagyayoh chaiva shannam bhaga itirana.”  Enam karakteristik ini semua dipanggil bhaga. Salah satu figure yang memiliki bhaga disebut Bhagawan.

 

Semua kemakmuran, semua kekayaan, semua harta, segala kemuliaan, semua kemegahan adalah aiswarya. Virya adalah energi yang luar biasa, kekuatan dan kekuasaan. Yasas adalah ketenaran dan terkenal. Srih  kemakmuran. Jnana dan vairagya adalah puncak dari kebijaksanaan dan puncak penolakan masing-masing. Pengetahuan seharusnya menjadi berkah dari Tuhan Siwa sendiri.

 

Dalam Srimad Bhagavata Mahapurana, pada saat dimulainya  skhanda kedua, Sri Suka melukiskan nama-nama berbagai dewa yang harus dipuja untuk berbagai keperluan. “Jnanam mahesvaradicchet”: semua pengetahuan yang diharapkan dari Siwa Yang Agung.

 

Mereka mengatakan bahwa lautan Siwa tidak bisa dimengerti; bagian dari itu terkandung dalam  panci dengan Brihaspati, dan sendok itu diambil oleh Panini yang merupakan penyusun bahasa Sanskerta.

 

Dikisahkan bahwa masa itu Panini adalah yang paling bodoh dan sering menerima olok-olok dari siswa lainnya.  Dia sangat terluka dan sedih oleh keadaan itu kemudian dia lari ke hutan berdoa secara mendalam kepada Siwa.

 

Ia berdoa, “Ya Tuhan Siwa anugerahilah aku dengan pengetahuan.” Lalu disebutkan Tuhan Siwa muncul  di hadapannya sambil menari dan memutar Dakka atau Damaru (gendang)Nya sebanyak empat belas kali.

 

Dan karenanya Panini jadi memiliki pengetahuan Sanskerta. Ini bukti Tuhan dapat mengajari manusia tanpa buku, tanpa instruksi, pikiran, suara, penglihatan, atau sikap bijak lainnya.    Anak dari Guru yang hebat itu (Tuhan Siwa) adalah Sri Ganapati, Sri Ganesa.

 

Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Apa yang disebutkan dalam Purana adalah alegori untuk menegaskan bahwa sadhana spiritual adalah misteri tersendiri dan bukan kegiatan yang heroik dari sadhaka. Tidak ada  kepahlawanan bekerja dalam praktik sadhana itu.

 

Sebenarnya diibaratkan seperti anak  kecil atau bayi yang berjalan yang bukan atas kekuatannya, melainkan karena ada tangan ibu yang memegangnya. Apapun kecerdasan yang kita miliki,  apapun kepuasan yang  kita nikmati dalam hidup ini, apapun kekuatan yang kita miliki baik fisik maupun psikologis, apapun keamanan yang kita miliki, apapun yang berharga dalam keberadaan kita, semuanya merupakan refleksi yang serba sedikit dari kuasa Tuhan.

 

Penyembahan dengan mantra “Om Gam Ganapataye namah” adalah pengajuan rendah hati dari keadaan sebenarnya dari diri sendiri sebelum kekuatan kemuliaan Tuhan dianugerahkan.

 

Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Ganapati adalah pemimpin tuan rumah  dari Tuhan Siwa. Siwa juga memberikan Ganapati berkat, bahwa ia (Ganapati) akan disempah pertamakali pada setiap kesempatan.

 

Ini adalah tatacara permanen dari Guru Agung: “Tidak ada yang akan disembah sebelum Anda-bahkan Aku baru akan dipuja setelah Anda disembah terlebih dahulu.

 

Jadi, kita tidak akan menyembah Tuhan Siwa atau Tuhan Narayana tanpa terlebih dahulu menyembah Ganapati. “Om Gam Ganapataye Namah” adalah mantra untuk mendamaikan Ganapati.

 

Umat Sedharma yang berbahagia;

 

Jalan spiritual itu merupakan rahasia besar. Adapun japa kecil yang kita lakukan, kitab suci yang kita baca, dan aktifitas lain di dunia ini hanya kerak luar dari kehidupan yang penuh misteri. Dan pada akhirnya diri kita adalah misteri. Kita tidak tahu siapa yang menuntun kita untuk berpikir seperti itu.

 

Jika kita mengakui misteri dalam diri kita yang  mystifies bahkan kecerdasan  dan usaha kita, maka kita akan menjadi rendah hati, sederhana dan kecil di hadapan Tuhan.

 

Dan sadhana spiritual adalah seni untuk menjadi lebih kecil dan lebih kecil saat ia mendekati Tuhan. Seperti nyala lilin yang bersinar semakin redup dan semakin redup manakala semakin dekat dengan matahari.

 

Begitulah sadhaka bersikap rendah hati, dan semakin rendah hati dan akhirnya tiada bilamana semakin dekat dengan Tuhan, yang mana dalam ketiadaan itu sadhaka menemukan dirinya telah dipenuhi oleh Tuhan.

 

Harapan saya dari apa yang telah  saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jika ada kekurangan dalam penyampaian dharma wacana ini saya mohon maaf. Karena tidak ada manusia yang sempurna, tiada gading yang tak retak. Akhir kata saya tutup dengan paramasantih.

Om Santih, Santih, Santih Om...

 

Cari Artikel di Blog ini

Berita Terkait Semangat Hindu

Artikel Agama Hindu

108 Mutiara Veda 3 kerangka agama hindu advaita visistadviata dvaita Agama Hindu Dharma agama islam Ajaran Hindu aksara suci om Apa yang dimaksud Cuntaka Apa yang dimaksud dengan Japa Apa yang dimaksud dengan Puja arcanam nyasa aris widodo artikel hindu arya dharma Arya Wedakarna Asta Brata Atharvaveda Atman babad Badan Penyiaran Hindu bagian catur weda bahasa jawa kuno bahasa kawi bahasa sanskerta Banggalah Menjadi Hindu banten hindu bali Belajar Hindu bhagavad gita Bhagawadgita bhagawan bhuta yadnya Bimas Hindu BPH Banten brahma wisnu siwa Brahman Atman Aikyam brahmana ksatriya wesia sudra budaya bali budha kliwon sinta Bukan Heroisme Canakhya Nitisastra cara sembahyang hindu catur asrama Catur Brata Catur Cuntakantaka Catur Purusha Artha Catur Purusharta catur veda Catur Warna Catur Weda Cendekiawan Hindu Dana Punia dewa dewi hindu dewa yadnya dewata nawa sanga dewi kata-kata dewi saraswati dharma artha kama moksa Dharma Santi dharma wacana Doa Anak Hindu epos mahabharata ramayana filsafat agama hindu ganesha Gayatri Sebagai Mantra Yoga Hari Raya Galungan Hari Raya Kuningan Hari Raya Nyepi Hari Raya Pagerwesi Hari Raya Saraswati Hari Raya Siwaratri HINDU adalah ARYA DHARMA HINDU ADALAH SANATHANA DHARMA HINDU ADALAH VAIDHIKA DHARMA Hindu Agama Terbesar di Dunia Hindu Banten Hindu beribadah di Pura Hindu Festival Hindu Indonesia hindu nusantara Hindu Tengger Hinduism Facts Hinduism the Greatest Religion in the Word Hukum Karma Ida Pedanda sakti isi catur weda Jadilah Manusia Setia Japa dan Mantram Jiwa kakawin Kamasutra Keagungan Aksara Suci OM Kekawin Lubdhaka kepemimpinan jawa kuna Kerajaan Hindu kesadaran diri kidung dewa yadnya Kitab Suci Weda lontar Lontar Kala Maya Tattwa manawa dharma sastra Mantra Mantra Yoga manusa yadnya Meditasi Matahari Terbit Mengapa Kita Beragama menghafal sloka Mimbar Agama Hindu Moksha Motivasi Hindu Mpu Jayaprema nakbalibelog Naskah Dialog Nuur Tirtha Om or Aum one single family opini hindu moderat Panca Sradha panca yadnya Panca Yajna pandita Panglong 14 Tilem Kepitu parahyangan agung jagatkartta paras paros segilik seguluk Pasraman Pasupati Pembagian Kitab Suci Veda Pemuda Hindu Indonesia pendidikan hindu pengertian catur weda Pengertian Cuntaka penyuluh agama hindu Peradah percikan dharma Percikan Dharma Dewa Yajna phdi pinandita Pitra Yadnya Ngaben Pitrapuja potong gigi Principle Beliefs of Hinduism Proud To Be Hindu Puja dan Prathana Pujawali purana purnama tilem Purwaning Tilem Kapitu Radio online Bali rare angon nak bali belog Reinkarnasi Rgveda ritual hindu Roh Rsi yadnya sabuh mas sad darsana sad guru Samaveda sanatana dharma sang hyang pramesti guru Sang Kala Amangkurat Sang Kala Dungulan Sang Kala Galungan Sang Kala Tiga Sapta Timira Sarassamuscaya Sarassamuscaya Sloka sattvam rajah tamah Sekta Hindu Semangat Hindu seni budaya hindu Sex and Hinduism siwa budha waesnawa siwa ratri Sloka sloka bhagawad gita sloka Rgveda sloka yayurveda Slokantara Sloka Spiritual Bersifat Misterius spiritualitas hindu spma ribek sradha dan bhakti sri rama krishna paramahansa Sri Sathya Sai Baba Sri Svami Sivananda sumpah dalam perkara tabuh gesuri tabuh kreasi baru tabuh telu lelambatan tantri kamandaka tat twam asi tattwa susila upakara Tempat Suci Hindu tiga hubungan harmonis tri hita karana Tri kaya parisudha tri kerangka agama hindu tri mala tri pramana Triji Ratna Permata tujuan perkawinan tumimbal lahir upacara hindu upacara menek deha Upanisad Utsawa Dharma Gita vaidhika dharma Vasudhaiva Kutumbakam Vijaya Dashami widhi tatwa wija kasawur wiwaha agama hindu Yajna dan Sraddha yajna dan sradha Yayurveda Yoga Kundalini