OM. SA, BA, TA, A, I, NA, MA, SI, WA, YA, AM, UM, OM

PRAKATA

Selamat Datang

Semangat Hindu merupakan blog bersama umat Hindu untuk berbagi berita Hindu dan cerita singkat. Informasi kegiatan umat Hindu ini akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan.
Semangat Hindu semangat kita bersama.

Bersama Semangat Hindu kita berbagi berita dan cerita, info kegiatan, bakti sosial dan kepedulian, serta kegiatan keagamaan seperti ; pujawali, Kasadha, Kaharingan, Nyepi, Upacara Tiwah, Ngaben, Vijaya Dhasami dan lain sebagainya.

Marilah Berbagi Berita, Cerita, Informasi, Artikel Singkat. Bagi yang mempunyai Web/Blog, dengan tautan URL maka dapat meningkatkan SEO Web/ blog Anda.

Terima Kasih
Admin

RANBB

---#### Mohon Klik Share untuk mendukung blog ini ####---

Minggu, 29 Juni 2014

Pengertian Dan Ciri Khas Bhagavan

Bhagavan atau Bhagawan; Kata ini memiliki banyak arti yang mendalam. Menurut Bhagavan atau Bhagawan Baba : 

  1. Bha berarti 'penciptaan', ga berarti 'perlindungan', va berarti 'perubahan'. Bhagavan adalah Ia yang mampu melakukan ketiga hal tersebut. Penciptaan, Perlindungan dan Perubahan.
  2. Bha berarti 'kecemerlangan atau penerangan', ga dalam konteks ini berarti 'pemancaran atau penyebarluasan penerangan'. Kata vanta berarti 'Ia yang memiliki kemampuan tersebut. Jadi Bhagawan di sini menunjukkan bahwa Tuhan memiliki kemampuan untuk memancarkan dan menyebar luaskan terang-Nya.
  3. Bhagavan adalah Ia yang memiliki tujuh ciri khas yaitu :

  • Asihvarya; kemuliaan
  • Kiirthi; kemakmuran
  • Jnaana; Kebijaksanaan
  • Vairagya; ketidakterikatan
  • Srishti; kemampuan mencipta
  • Sthithi; kemampuan memelihara
  • Laya; kemampuan menghancurkan



Rabu, 18 Juni 2014

Pasu dan Pasa

Pasu dan Pasa. Pasu berarti binatang. Pasa berarti tali pengikat. Dua kata yang cukup menarik perhatian kita, terlebih ketika ke dua kata itu menjadi satu istilah atau nama : Pasupati, nama lain dari Siwa dan Rudra, yang bersenjatakan Pasayuddha (ketika menghadapi Arjuna), yang memberi anugerah senjata Pasupati kepada pertapa yang dianugrahinya (Arjuna adalah penerima anugerah tersebut).



Mpu Kanwa menjalin kata-kata bermakna ini dalam karya kakawinnya, Arjuna-Wiwaha. Dalam menguji keteguhan tapa Sang Arjuna, Hyang Siwa (Pasupati) mengeluarkan berbagai senjata, seperti panah, Ardha Candra, Siladrikuta, Sayakagni, semuanya dapat dihancurkan oleh Arjuna dengan berbagai senjata yang dikeluarkannya. 

Akhirnya Hyang Siwa mengeluarkan panah Pasuyuddha : Sang Hyang Rudra temen krodha nira mayataken pasayuddha sira / hru mawak sangkakalakara mamuka bhujaga krurangamah-amah / ndan rangkep kala dhangastra pinaka dulurikang prana praharana /.....// "Hyang Siwa sangat marah lalu membidikkan senjata pengikat Pasayuddha / senjata panah berbentuk rantai bermuka naga yang mengerikan senantiasa hendaknya memporak porandakan / disertai taring Dewa Maut sebagai sarana pencabut nyawa /....//"

Demikianlah senjata Pasayuddha yang dahsyat itu akhirnya dapat mematahkan panah yang dilepaskan oleh sang Arjuna, juga meremukkan mahkotanya, namun Sang Arjuna tidak pernah patah semangat. Maka iapun lalu mengamuk, memukul Hyang Siwa (berwujud sebagai pemburu) dengan busur panahnya yang patah, lalu bergumul sejadi-jadinya. Perang tanding antara Hyang Siwa (pemburu) dengan Sang Arjuna terjadi begitu dahsyatnya. Ketika Arjuna hendak membanting kedua kaki si pemburu, tiba-tiba ia lenyap tanpa bekas. Bersamaan dengan itu hujan bungan bertaburan, suara puja mantera mengiringinya. Akhirnya Arjuna bersujud ketika melihat cahaya gemerlapan, Hyang Siwa memanpakkan diri.

Kepada Arjuna yang bersila dihadapannya dan memujaNya, Hyang Siwa memberikan anugerah : "Anakku huwus katon abhimanta temunta kebeh / hana panganurahanku cadusakti winimba sara / Pasupati sastrakastu pangaranya nihan wulati // " Ananda ternyata telah berhasil menemui segala tujuan pelaksanaan tapamu / ada anugerahKu berupa "Cadusakti" (empat sakti) dalam bentuk senjata / panah Pasupati namanya sudah terkenal,lihatlah !". Demikianlah panah Pasupati, anugerah Hyang Pasupati, diterima oleh Sang Arjuna, pertapa yang teguh, yang telah dapat mengatasi segala godaan dan cobaan.

Bila kita renungkan lebih mendalam makna dari uraian di atas kita mendapatkan suatu pesan : dalam usaha pendakian rokhani manusia (pasu) harus dilepaskan dari ikatan (pasa), yaitu mengatasi taraf pasu (mahluk yang terikat), mahluk yang terbelenggu oleh maya. Di sini kita teringat kembali dengan ajaran Siwatattwa dan Mayasiratattwa.

Manusia yang terbebas dari ikatan (pasa), artinya ia tidak lagi sebagai pasu, digambarkan sebagai seorang yang telah mendapat anugerah senjata pasupati. Arjuna, dia yang telah melaksanakan tapa brata yoga semadhi dengan teguh dan khusuk adalah sebuah contoh. 

Pasu dan Pasa, Pasayuddha dan Pasupati sangat tepat kita jadikan pembahasan ketika kita menyongsong Hari Raya Suci Siwaratri (ketika kita biasamembahas kisah si Lubdhaka, pemburu yang mendapatkan anugerah Hyang Pasupati) juga hari Raya Galungan ini (ketika kita membahas kisah si Mayadhanawa, raja maya yang terbunuh oleh Indra dan Pasupati ). OM NAMA PASUPATAYA. 
Sumber bacaan buku Wija Kasawur 2 Ki Nirdon. (RANBB)


Cari Artikel di Blog ini

Berita Terkait Semangat Hindu

Artikel Agama Hindu

108 Mutiara Veda 3 kerangka agama hindu advaita visistadviata dvaita Agama Hindu Dharma agama islam Ajaran Hindu aksara suci om Apa yang dimaksud Cuntaka Apa yang dimaksud dengan Japa Apa yang dimaksud dengan Puja arcanam nyasa aris widodo artikel hindu arya dharma Arya Wedakarna Asta Brata Atharvaveda Atman babad Badan Penyiaran Hindu bagian catur weda bahasa jawa kuno bahasa kawi bahasa sanskerta Banggalah Menjadi Hindu banten hindu bali Belajar Hindu bhagavad gita Bhagawadgita bhagawan bhuta yadnya Bimas Hindu BPH Banten brahma wisnu siwa Brahman Atman Aikyam brahmana ksatriya wesia sudra budaya bali budha kliwon sinta Bukan Heroisme Canakhya Nitisastra cara sembahyang hindu catur asrama Catur Brata Catur Cuntakantaka Catur Purusha Artha Catur Purusharta catur veda Catur Warna Catur Weda Cendekiawan Hindu Dana Punia dewa dewi hindu dewa yadnya dewata nawa sanga dewi kata-kata dewi saraswati dharma artha kama moksa Dharma Santi dharma wacana Doa Anak Hindu epos mahabharata ramayana filsafat agama hindu ganesha Gayatri Sebagai Mantra Yoga Hari Raya Galungan Hari Raya Kuningan Hari Raya Nyepi Hari Raya Pagerwesi Hari Raya Saraswati Hari Raya Siwaratri HINDU adalah ARYA DHARMA HINDU ADALAH SANATHANA DHARMA HINDU ADALAH VAIDHIKA DHARMA Hindu Agama Terbesar di Dunia Hindu Banten Hindu beribadah di Pura Hindu Festival Hindu Indonesia hindu nusantara Hindu Tengger Hinduism Facts Hinduism the Greatest Religion in the Word Hukum Karma Ida Pedanda sakti isi catur weda Jadilah Manusia Setia Japa dan Mantram Jiwa kakawin Kamasutra Keagungan Aksara Suci OM Kekawin Lubdhaka kepemimpinan jawa kuna Kerajaan Hindu kesadaran diri kidung dewa yadnya Kitab Suci Weda lontar Lontar Kala Maya Tattwa manawa dharma sastra Mantra Mantra Yoga manusa yadnya Meditasi Matahari Terbit Mengapa Kita Beragama menghafal sloka Mimbar Agama Hindu Moksha Motivasi Hindu Mpu Jayaprema nakbalibelog Naskah Dialog Nuur Tirtha Om or Aum one single family opini hindu moderat Panca Sradha panca yadnya Panca Yajna pandita Panglong 14 Tilem Kepitu parahyangan agung jagatkartta paras paros segilik seguluk Pasraman Pasupati Pembagian Kitab Suci Veda Pemuda Hindu Indonesia pendidikan hindu pengertian catur weda Pengertian Cuntaka penyuluh agama hindu Peradah percikan dharma Percikan Dharma Dewa Yajna phdi pinandita Pitra Yadnya Ngaben Pitrapuja potong gigi Principle Beliefs of Hinduism Proud To Be Hindu Puja dan Prathana Pujawali purana purnama tilem Purwaning Tilem Kapitu Radio online Bali rare angon nak bali belog Reinkarnasi Rgveda ritual hindu Roh Rsi yadnya sabuh mas sad darsana sad guru Samaveda sanatana dharma sang hyang pramesti guru Sang Kala Amangkurat Sang Kala Dungulan Sang Kala Galungan Sang Kala Tiga Sapta Timira Sarassamuscaya Sarassamuscaya Sloka sattvam rajah tamah Sekta Hindu Semangat Hindu seni budaya hindu Sex and Hinduism siwa budha waesnawa siwa ratri Sloka sloka bhagawad gita sloka Rgveda sloka yayurveda Slokantara Sloka Spiritual Bersifat Misterius spiritualitas hindu spma ribek sradha dan bhakti sri rama krishna paramahansa Sri Sathya Sai Baba Sri Svami Sivananda sumpah dalam perkara tabuh gesuri tabuh kreasi baru tabuh telu lelambatan tantri kamandaka tat twam asi tattwa susila upakara Tempat Suci Hindu tiga hubungan harmonis tri hita karana Tri kaya parisudha tri kerangka agama hindu tri mala tri pramana Triji Ratna Permata tujuan perkawinan tumimbal lahir upacara hindu upacara menek deha Upanisad Utsawa Dharma Gita vaidhika dharma Vasudhaiva Kutumbakam Vijaya Dashami widhi tatwa wija kasawur wiwaha agama hindu Yajna dan Sraddha yajna dan sradha Yayurveda Yoga Kundalini