Filosofi Pohon Bambu
Om
Swastiastu;
Om Anobhadrah krtavoyanthu visvataha ;
semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru
Pinandita
Lanang Istri yang sudah disucikan yang saya hormati
Yang
saya hormati; Sesepuh dan Penasehat Banjar
Yang
saya hormati; Ketua dan Pengurus Banjar Ciledug
Yang
saya hormati; ketua dan Pengurus Tempek se Banjar Ciledug
Dan
Umat Sedharma yang berbahagia.
Pada
hari ini saya ……………….. akan membawakan Dharma Wacana yang berjudul Filosofi Pohon Bambu.
Pujastuti angayubagia kami haturkan kehadapan Ida
Sang Hyang Widi Wasa/Sesuhunan sane
melinggih ring Pura Dharma Sidhi, pada hari ini kita dapat melakukan persembahyangan
bersama, untuk memohon keselamatan, kesehatan, kesuksesan dan kebahagiaan.
Bapak-Ibu
Umat Sedharma yang berbahagia;
Pohon bambu tidak akan menunjukkan pertumbuhan
berarti selama 5 tahun pertama.
Walaupun setiap hari disiram dan dipupuk, tumbuhnya hanya beberapa puluh
centimeter saja. Namun setelah 5 tahun kemudian, pertumbuhan pohon bambu sangat
dahsyat dan ukurannya tidak lagi centimeter melainkan meter.
Sebetulnya apa yang terjadi pada sebuah pohon bambu
?
Ternyata, selama 5 tahun pertama, ia mengalami
pertumbuhan dahsyat pada akar, dan bukan pada batang. Pohon bambu sedang
mempersiapkan pondasi yang sangat kuat,
agar ia bisa menopang ketinggian yang berpuluh-puluh meter kelak kemudian hari.
*Moral of The story*
Umat Sedharma yang berbahagia;
Jika kita mengalami suatu hambatan dan kegagalan,
bukan berarti kita ridak mengalami perkembangan, justru kita sedang mengalami
pertumbuhan yang luar biasa didalam diri kita. Ketika kita lelah dan hampir
menyerah dalam menghadapi kerasnya kehidupan, jangan putus harapan.
“The hardest part of a rocket to reach orbit is to
get through the earth’s gravity”. “Bagian terberat agar sebuah roket mencapai
orbit adalah saat melalui gravitasi bumi”.
Jika kita perhatikan, bagian peralatan pendukung
terbesar yang dibawa oleh sebuah roket adalah jet pendorong untuk melewati
atmosphere dan gravitasi bumi. Setelah roket melewati atmosphere, jet pendorong
akan dilepas dan roket akan terbang dengan bahan bakar minimum pada ruang
angkasa tanpa bobot, melayang ringan dan tanpa usaha keras.
Umat Sedharma yang berbahagia;
Demikian pula dengan manusia, bagian terberat dari
sebuah kesuksesan adalah disaat awal seseorang Memulai Usaha dari sebuah perjuangan. Sehala sesuatu terasa begitu
berat dan Penuh Tekanan.
Namun bila ia dapat melewati batas tertentu,
sesungguhnya seseorang dapat merasakan segala kemudahan dan kebebasan dari
tekanan dan beban. Namun sayangnya, banyak orang yang Menyerah disaat tekanan dan beban dirasakan terlalu berat, bagai
sebuah roket yang gagal menembus atmosphere.
Bukan hanya berkata: “Kalau hidup sekedar hidup,
babi dihutan juga hidup. Kalau kerja sekedar kerja, kera juga bekerja”.
Ketika pohon bambu ditiup angin kencang, dia akan
merunduk. Setelah angin berlalu, dia akan tegak kembali.
Seperti perjalanan hidup seorang manusia, tak lepas
dari cobaan dan rintangan.
Umat Sedharma yang berbahagia;
Jadilah seperti pohon bambu! Fleksibilitas pohon
bambu mengajarkan kita sikap hidup yang berpijak pada keteguhan hati dalam
menjalani hidup, walaupun badai dan topan menerpa.
Tidak ada kata menyerah untuk terus tumbuh, tidak
ada alasan untuk terpendam dalam keterbatasan, karena bagaimanapun pertumbuhan
demi pertumbuhan harus diawali dari kemampuan untuk mempertahankan diri dalam
kondisi yang paling sulit sekalipun.
Pastikan dalam tahun-tahun mendatang, hidup kita
akan Menjulang Tinggi dan menjadi Pemberi Berkah Bagi Sesama, seperti
halnya pohon Bambu.
Demikian kami sampaikan, Dharma Wacana Filosofi
Pohon Bambu ini ini, atas segala perhatiannya diucapkan terimakasih, Semoga apa
yang kami sampaikan, dapat bermanfaat.
Akhir kata, kami sampaikan Parama Shanti,
Om Santih, Santih, Samtih, Om
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas kunjungan dan kesan yang telah disampaikan