OM. SA, BA, TA, A, I, NA, MA, SI, WA, YA, AM, UM, OM

PRAKATA

Selamat Datang

Semangat Hindu merupakan blog bersama umat Hindu untuk berbagi berita Hindu dan cerita singkat. Informasi kegiatan umat Hindu ini akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan.
Semangat Hindu semangat kita bersama.

Bersama Semangat Hindu kita berbagi berita dan cerita, info kegiatan, bakti sosial dan kepedulian, serta kegiatan keagamaan seperti ; pujawali, Kasadha, Kaharingan, Nyepi, Upacara Tiwah, Ngaben, Vijaya Dhasami dan lain sebagainya.

Marilah Berbagi Berita, Cerita, Informasi, Artikel Singkat. Bagi yang mempunyai Web/Blog, dengan tautan URL maka dapat meningkatkan SEO Web/ blog Anda.

Terima Kasih
Admin

RANBB

---#### Mohon Klik Share untuk mendukung blog ini ####---

Tampilkan postingan dengan label sloka yayurveda. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sloka yayurveda. Tampilkan semua postingan

Minggu, 18 Juni 2023

Percikan Dharma Yajna dan Sraddha

 Percikan Dharma Yajna dan Sraddha


Om Swastyastu

Umat se-dharma, setiap tindakan tanpa dilandasi keyakinan yang mantap, akan sia-sia belaka. Demikian pula keyakinan kita kepadaTuhan atau Hyang Widhi. Sraddha apnoti brahma apnoti, mereka yang memliki keyakinan yang mantap dapat mencapai dan bersatu dengan Tuhan atau Hyang Widhi, demikian pula dalam melaksanakan yajna, mutlak dilandasi Sraddha atau keyakinan yang mantap.



Orang yang yakin dengan Hyang Widhi tidak pernah kehilangan.



Artikel Terkait Vasudhaiva Kutumbakam :

Nu cit sa bhresate jano resan

mano yo asya ghoram avivasat

yajnair ya indre dadhate duvamsi,

ksayat sa raya rtapa rtejah


Rg Veda VII. 20. 6


Dia, yang mengambil hati Sang Hyang Indra yang dasyat itu dengan sarana yajna, tidak ragu-ragu maupun menderita rugi. Dia, yang menyembah Sang Hyang Indra dan berbicara kebenaran, menikmati berlimpahan kekayaan.


Ulasan

Bahwa kalau kita yakin akan Tuhan niscaya akan mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam berusaha. Untuk itu modal utama yang harus dipupuk dalam diri kita yaitu yakin dan melakukan kebenaran pasti tidak ragu-ragu dan tidak akan merasa kehilangan.

Om Santih Santih Santih Om


Aris Widodo

Penyuluh Agama Hindu

Kota Serang

Selasa, 24 Januari 2023

Percikan Dharma Pengorbanan Suci (Yajna)

Percikan Dharma Pengorbanan Suci (Yajna)

 

Om Swastyastu

Umat se-dharma, dalam hidup ini pasti ada suatu pengorbanan suci yang harus dilakukan oleh manusia itu sendiri. Untuk itu perlu sekali dilakukan agar hidup ini menjadi lebih indah dan memberikan inspirasi untuk selalu melakukan korban suci.


catur weda

Yajna adalah korban suci, yaitu yang dilandasi oleh kesucian hati, ketulusan dan tanpa pamrih. Yajna mengandung pengertian yang sangat luas, jauh lebih luas dibandingkan dengan pengertian upacara atau upakara. Yajna merupakan pusat alam semesta, diciptakan atas dasar Yajna, keiklhasan-Nya selanjutnya beliau bersabda supaya setiap manusia mengikuti jejak-Nya.


Orang yang telah melakukan yajna memperoleh pencerahan batin. Demikian pula dalam kehidupan modern, donor darah ataupun donor organ tubuhpun dapat disebut sebagai Yajna yang utama. Oleh karena itu dengan yajna yang kita lakukan niscaya semua anugrah pasti didapatkannya.


Pengorbanan untuk kebahagiaan abadi


Svar yanto napeksanta,

a dyam rohanti rodasi


yajnam ye vi vatodharam,

suvidvamso vitenire


Yajur Veda XVII. 68


Artinya

Para sarjana yang terkenal yang melaksanakan pengorbanan, mencapai kahyangan (swarga) tanpa suatu bantuan apapun. Mereka membuat jalan masuk mereka dengan mudah ke kahyangan (Swarga), yang menyeberangi bumi dan wilayah pertengahan.


Ulasan

Bahwa sesungguhnya dalam hidup ini ada sesuatu yang perlu dikorbankan yaitu apa yang kita punya tentunya, namun demikian apapun yang ķita korbankan apabila didasari dengan keikhlasan niscaya akan membuahkan hasil yang sesuai dengan pengj xucorbanan tersebut.


Dengan pengorbanan yang tulus dan ikhlas dan tanpa pamrih pasti Hyang Widhi akan memberikan yang terindah dalam hidupnya.

Om Santih Santih Santih Om


Aris Widodo

Penyuluh Agama Hindu

Kota Serang

Sabtu, 07 Januari 2023

Dana Punia Sarassamuscaya Sloka 174

 Dana Punia Sarassamuscaya Sloka 174

 arthavanarthsmarthibiyo na dadatyatra kogunah, ekaiva gatirarthasya danamanya vipattayah.

 

sloka yayur weda

Kuneng, an wwangujar sang sugih maweh dana ring kasyasih, tan padon ika, apan kewala tunggal doning mas, danakena juga karih, len sangkerika donya, lara katiwasan ngaranika.

 

Artinya

Akan tetapi, jika menggembar-gemborkan orang yang kaya memberi sedekah kepada orang yang patut dikasihani, sebenarnya tiadalah gunanya itu, sebab hanya satu saja gunanya kekayaan, yaitu untuk disedekahkan, jika lain dari pada itu kegunaannya disebut menimbulkan duka kemiskinan.

 

Ulasan

Apa yang menjadikan pembicaraan bahwa apabila mereka memberikan sedekah dengan memberitahukan kepada orang lain itu tidaklah baik dilakukan, karena kalau sudah mau memberi dana punia atau sedekah hendaklah jangan diketahui orang banyal.

Oleh karena itu mepunia harus berdasarkan keikhlasan hati sehingga akan betdampak pada bagaimana kehidupan dalam masyarakat saat ini.

Jumat, 20 Mei 2022

Percikan Dharma Saya Bangga Menjadi Hindu

 Percikan Dharma

Saya Bangga Menjadi Hindu


Om Swastyastu

Umat se-dharma yang saya banggakan, pertama-tama mati kita panjatkan puji astuti angayubagyo kepada Sang Hyang Widhi Wasa karena atas asung kertha wara nugraha-Nya kita dapat berkumpul  bersama-sama di tempat ini dalam keadaan sehat. Sejarah telah membuktikan bahwa apa yang terjadi di dunia ini adalah karena adanya Tuhan/ Sang Hyang Widhi Wasa yang mana Agama Hindu adalah Agama tertua di dunia tanpa ada yang menyangkalnya. Dalam kurun waktu yang sangat panjang Agama Hindu tetap eksis di dunia dan tidak akan ketinggalan jaman walaupun usia dunia semakin tua karena Agama Hindu bisa menyesuaikan dengan perubahan jaman yang semajin modern. 



Agama Hindu memang menjadi barometer untuk dapat menyeimbangkan keserasian antara alam semesta dengan manusia yang senantiasa saling membutuhkan guna untuk kepentingan yang lebih berdaya guna. Saya bangga menjadi Hindu karena dalam ajaran yang ada dikitab Suci Weda sangat universal dan bisa mengikuti perkembangan jaman sehingga hal-hal yang tak mungkin menjadi mungkin dan ini semua telah  terbukti bisa dikupas dalam Weda. 

Dalam Agana Hindu menjangkau pada umat manusia mengenai hal-hal yang bisa dimengerti dan cepat  dipahami oleh umat  manusia serta dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari tanpa harus membutuhkan biaya yang lebih. Kalau kita bisa berpikir lebih jauh mengenai kehidupan di dunia ini maka tidak ada yang namanya peperangan, permusuhan, pertikaian, dan kecurangan karena dalam ajaran Agama Hindu telah banyak memberikan pengertian yang begitu dalam tentang arti kehidupan  itu. Kita bisa mengambil contoh dari isi yang terkandung dalam ajaran Tri Kaya Parisudha yang begitu agung ajarannya sehingga kita sebelum melakukan suatu tindakan harus tetlebih dahulu memikirkan apa yang akan terjadi dan bagaimana akibat yang akan ditimbulkan. Untuk itu berpikirlsh yang baik berkatalah yang baik dan berbuatlah yang baik sesuai dengan aps yang akan menjadiksn diri kita diterima oleh siapapun yang berhubungan dengan segala sesuatu dalam kehidupan ini. Kalau kita sudah bisa menjalankan ajaran Tri Kaya Parisidha dengan baik maka hal-hal yang berbau anarkis tidak akan terjadi dalam kehidupan ini sehingga apa yang akan terjadi hanyalah tentang kebaikan-kebaikan dalam hidup  dan kehidupan. 


Artikel Terkait Vasudhaiva Kutumbakam :


Dalam ajaran Agama Hindu ada keserasian /keseimbangan antara manusia dengan Tuhan , manusia dengan alam semesta dan manusia dengan manusia yang semua itu terdapat dalam ajaran Tri Hita Karana, Yang semua itu mengajarkan pada kita supaya umat manusia bisa menjaga hubungan yang harmonis dengan Tuhan/Sang Hyang Widhi Wasa, manusia dengan alam semesta dan manusia dengan manusia sehingga dalam kehidupan ini bisa harmonis diantara manusia dengan Tuhan/Sang Hyang Widhi Wasa, manusia  dengan alam semesta, dan msnusia dengan manusia sehingga dalam kehidupan harmonis serta jagat raya ini lestari. Disinilah kita diajarkan bagaimana untuk menjaga  serta melestarikan alam semesta ini dari kepunahan dsn kehancuran dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. 


Di dalam Agama Hindu ada kebebasan manusia untuk memilih jalan yang ditempuh dalam usahanya mencari Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan sehingga manusia bebas memilih jalan yang akan dilaluinya apa akan memilihh jalan Bhakti Marga, Jnana Marga, Karma Marga dan Raja Yoga Marga. Keempat jalan ini bida dipakai untuk menuju Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan yang kesemua itu di sebut Catur Marga Yoga. Berikut ini kami kutibkan mantram-mantram Weda yang mengajarkan ajaran Bhakti Marga sebagai berikut :

Om Bhur bhuah swah

tat savitur varinyam

bhargo devasya di mahi

dhiyo yonah pra codayat


Yajur Veda XXXVI.3

Artinya 

Ya Tuhan Yang Maha Kuasa sumber segala yang ada, luhur dan maha mulia, pencipta alam semesta, Kami memuja Kemahaesaan yang akan dilaluinya dalam kehidupan ini. Di samping itu manusia juga diberikan kelebihan dari pada makhluk lain sehingga manusia bisa menentukan mana yang baik maupun yang tidak baik.


Agama Hindu memberikan banyak tuntunan bagi umat manusia dalam menjalani hidup dan kehidupan sehingga manusia tingg





Sabtu, 07 September 2019

Percikan Dharma Pikiran Yang Baik



Percikan Dharma
Pikiran Yang Baik

Umat se-dharna, dalam kehidupan ini kita harus selalu berpikir yang baik atau positif karena akan membawa aura yang positif pula. Oleh karena itu hendaklah pikiran jangan sampai kosong sehingga tidak mudah dimasuki hal-hal yang tidak baik.

Seperti dalam kitab Yajur Veda XXXIV. 2



Yat prajananam uta ceto dhrtisca
Yajjyotirantar amrtam prajasu,
yasmanna 'rte kincana karma kriyate
tanme manah sivasamkalpam astu.

Artinya
Yang menjadi sumber pengetahuan utama, dan merupakan kecerdasan serta kekuatan pikiran, yang merupakan api yang tak kunjung padam pada makhluk hidup, apa adanya itu kita tidak mampu berbuat apa-apa, semoga pikiran kami selalu mengarah kepada yang baik.

Ulasan
Bahwa sesungguhnya pikiran harus dibiasakan pada hal-hal yang baik dan positif sehingga apa yang ada dalam pikiran nantinya itu yang akan dikerjakan atau dilalsanakan. Untuk itu dengan pikiran yang selalu baik dan positif tentunya akan membawa dampak yang baik pula dalam kehidupannya.

Oleh : Bapak Aris Widodo

Senin, 08 April 2019

Percikan Dharma Pengorbanan Suci (Yajna).

Percikan Dharma
Pengorbanan Suci (Yajna).


Umat se-dharma, dalam hidup ini pasti ada suatu pengorbanan suci yang harus dilakukan oleh manusia itu sendiri. Untuk itu perlu sekali dilakukan agar hidup ini menjadi lebih indah dan memberikan inspirasi untuk selalu melakukan korban suci.

Yajna adalah korban suci, yaitu yang dilandasi oleh kesucian hati, ketulusan dan tanpa pamrih. Yajna mengandung pengertian yang sangat luas, jauh lebih luas dibandingkan dengan pengertian upacara atau upakara. Yajna merupakan pusat alam semesta, diciptakan atas dasar Yajna, keiklhasan-Nya selanjutnya beliau bersabda supaya setiap manusia mengikuti jejak-Nya.

Orang yang telah melakukan yajna memperoleh pencerahan batin. Demikian pula dalam kehidupan modern, donor darah ataupun donor organ tubuhpun dapat disebut sebagai Yajna yang utama. Oleh karena itu dengan yajna yang kita lakukan niscaya semua anugrah pasti didapatkannya.

Pengorbanan untuk kebahagiaan abadi

Svar yanto napeksanta,
a dyam rohanti rodasi

yajnam ye vi vatodharam,
suvidvamso vitenire

Yajur Veda XVII. 68

Artinya
Para sarjana yang terkenal yang melaksanakan pengorbanan, mencapai kahyangan (swarga) tanpa suatu bantuan apapun. Mereka membuat jalan masuk mereka dengan mudah ke kahyangan (Swarga), yang menyeberangi bumi dan wilayah pertengahan.

Ulasan
Bahwa sesungguhnya dalam hidup ini ada sesuatu yang perlu dikorbankan yaitu apa yang kita punya tentunya, namun demikian apapun yang ķita korbankan apabila didasari dengan keikhlasan niscaya akan membuahkan hasil yang sesuai dengan pengorbanan tersebut.

Dengan pengorbanan yang tulus dan ikhlas dan tanpa pamrih pasti Hyang Widhi akan memberikan yang terindah dalam hidupnya.

oleh : Bapak Aris Widodo


Jumat, 15 November 2013

Vrata dalam Kitab Suci Veda

VRATA ATAU BRATA

Vrata atau Brata adalah janji dengan sungguh-sungguh melaksanakan disiplin atau latihan rohani tertentu. Brata diartikan disiplin tertentu. Seorang yang melaksanakan Vrata atau Brata akan memperoleh penyucian diri (diksa). Brata harus ditandai dengan Sraddha (keimanan) yang mantap. Keberadaan Tuhan Yang Maha Esa dapat dirasakan melalui Brata, dan dengan tapa seseorang mencapai sorga.


 

Brata atau Vrata mengantarkan menuju Tuhan Yang Maga Agung

Vratena diksam apnoti
diksaya-apnoti daksinam
daksina sraddham apnoti
sraddhaya satyam apyate

Yayurveda XIX.30
"Dengan menjalankan brata, seseorang mencapai diksa (penyucian diri). Dengan diksa seseorang mencapai daksina (penghormatan). Dengan daksina seseorang mencapai sraddha (kepercayaan/keyakinan) dan melalui sraddha seseorang menyadari kebenaran sejati/Tuhan Yang Maha Agung"

Semoga kami dapat mewujudkan Brata dan Sraddha

Vratam ca sraddham ca-upaimi

Yayurveda XX.24
"Dengan melaksanakan persembahan (korban), semoga kami mewujudkan brata dan kepercayaan / keyakinan (sraddha)"

Jalankanlah Brata dengan sungguh-sungguh

Vrata raksante amrtah sahobhih

Rgveda I. 62. 10
"Para Dewa menjalankan brata, mereka menggunakan sarana"

Kebenaran Tuhan Yang Maha Esa dapat dirasakan melalui Tapa

Ataptatanur na tada asnute

Rgveda XIX. 83. 1
"Orang yang tanpa menjalankan tapa (pengekangan diri) yang keras, tidak dapat menyadari Tuhan Yang Maha Esa"

Dengan Tapa menuju Sorga / Kahyangan

Tvam tapah paritapya-ajayah svah

Rgveda X.167.1
"Ya Sang Hyang Indra, Engkau menjalankan Tapa dan memenangkan (memperoleh) sorga/kahyangan"

Semoga nafsu seksual tidak mengganggu kesucian kami

Ma sisnadeva api gur rtam nah

Rgveda VII.21.5
"Ya, Tuhan Yang Maha Esa, semoga dorongan nafsu seksual tidak mengganggu kesalehan kami"

Sumber bacaan Buku Veda Sabda Suci Pedoman Praktis Kehidupan oleh I Made Titib. (RANBB)

Selasa, 29 Oktober 2013

Seni Musik dalam Samaveda

Seni musik Samaveda. Untuk memahami musik, pelajari nada-nada seni bunyi dan kitab suci Samaveda dapat dilagukan dengan berbagai cara. Lagu atau irama Samaveda (termasuk juga kita suci Rgveda dan yang lain) hendaknya merdu seperti suara burung bernyanyi. Buatlah lagu-lagu keagamaan dan nyanyikan yang mengagungkan Tuhan Yang Maha Esa.

Belajarlah nada-nada musik (gamelan)

Svaras ca me, slokas ca me

Yayurveda XVIII.1
"Hendaknya anda belajar nada-nada seni bunyi-bunyian (musik) dan penggubahan lagu"

Nyanyikanlah dalam nada-nada yang berbeda

Gaye sasasravartani

Samaveda 1829
"Kami menyanyikan mantra-mantra Samaveda dalam ribuan cara"

Ubhe vacau vadati samaga iva,
gayatram ca traistubham canu rajati.

Rgveda II.43.1
"burung menyanyi dalam nada-nada yang berbeda, seperti seorang perapal Samaveda, yang mengidungkan mantra dalam irama Gayatri dan Tristubh"

Nyanyikanlah lagu-lagu bagi keagungan Tuhan Yang Maha Esa

Gayanti tva gayatrinah,
arcanti - arkam arkinah.

Samaveda 342
"Ya, Tuhan Yang Maha Esa, para penyanyi memuliakan Engkau dengan mantra Gayatri dan para perapal Rgveda memuja Engkau dengan mantra-mantra Rgveda"

Nyanyikan mantra-mantra untuk Tuhan Yang Maha Esa

Indra sama gayata

Samaveda 388
"Wahai para penyanyi, nyanyikanlah Samaveda bagi Sang Hyang Indra"

Bernyanyi (berkidung) dalam paduan suara

Sakhaya a ni sidata
punanaya pra gayata

Rgveda IX.104.1
"Ya, teman-teman, duduk dan nyanyikanlah lagu-lagu dalam paduan suara bagi dewa"

Sumber bacaan Buku Veda Sabda Suci Pedoman Praktis Kehidupan oleh I Made Titib. (RANBB)

-->

Rabu, 11 September 2013

Vedarambha Samskara

Bhur bhuwah svah, tat savitur varenyam
Bhargo devasya dhimahi, dhiyo yo nah pracodayat

(Yayurveda : 36-3)
 
Oh Tuhan yang memberikan kehidupan (bhuh), yang menjauhkan segala duka (bhuwah), yang memberi suka kepada penyembah-Nya (svah), pencipta jagat raya, sumber segala cahaya, pemberi segala kemakmuran (tat savituh), yang diinginkan manusia, yang selalu memberi kemenangan, Yang Mahaesa (devasya). Mahabaik, dan yang menjadi sumber pemusatan pikiran (varenyam), penebus segala dosa. Mahasuci (bhargah), kami menerima (dhimahi) Tuhan yang demikian (tat). Oh Tuhan (yah), anugerahkanlah (pracodayat) budi yang baik (dhiyah) kepada kami (nah).

"Tuhan sebagai pemberi kehidupan, menjauhkan dari segala duka dan memberikan kebahagiaan. Sebagau pencipta jagat raya dan sumber dari segala cahaya dan pemberi kemakmuran, yang diinginkan oleh semua umat manusia. Tuhan yang selalu memberi kemenangan kepada manusia, yang merupakan Mahabaik dan menjadi pusat pikiran, penebus dosa yang Mahasuci, kami menerima Tuhan yang seperti itu. Oh Tuhan anugerahkanlah kepada kami budi yang baik'.

"Vedarambha", yang terdiri dari kata "Veda" (pengetahuan) dan "arambha" (mulai), berarti mulai menerima pengetahuan dari guru. Samskara tersebut sebaiknya dilaksanakan di sekolah oleh para guru. Pada zaman dahulu samskara tersebut biasa dilakukan di asrama atau digurukula (keluarga guru) seperti yang terdapat di India sampai sekarang Vedarambha Samskara penting bagi seseorang anak karena melalui samskara tersebut ia mendapat Gayatri Mantra yang merupakan sumber segala Veda.

Setelah samskara tersebut dilaksanakan, anak akan disebut Brahmacari dan berhak mendapat pelajaran tentang Veda dan Brahmacari. Brahmacari mempunyai makna mencari Tuhan ("Brahma" berarti Tuhan, "Cari" berarti mencari). Salah satu caranya adalah dengan bertapa di gurukula. Anak yang baru pertama kali belajar di sekolah (gurukula) bersumpah untuk tinggal dengan setia di asrama yang pertama, yang disebut Brahmacari.

Saat menjalani pendidikan seorang brahmacari harus mengendalikan semua indra dan tidak boleh berhubungan dengan wanita. Hal ini bertujuan agar dasar yang membentuk kepribadiannya kuat sehingga mampu menghadapi dunia setelah menyelesaikan pendidikan di gurukula.

Dalam samskara tersebut guru memberikan beberapa nasehat; satyam vada, dharman cara, svadhyayanma pramad, matr devo bhava, pitr devo bhava, acarya devo bhava, atithi devo bhavo (Taittiriya:7-11-1-4), yang berarti 'Wahai anak, ucapkanlah selalu yang benar, selalu mengikuti dharma, jangan malas belajar, hormat kepada orang tua, guru dan para guru yang datang meskipun tidak diundang.

Karman kuru, diva ma svapsih, krodhanrte varjaya upart sayyam varjaya, berarti bekerjalah dengan rajin, jangan tidur pada siang hari, kendalikan kemarahan, jangan tidur di atas kasur yang empuk.

Nasihat guru yang lain adalah engkau adalah seorang brahmacari, laksanakan selalu sandhya (sembahyang), minumlah acamana, pelajarilah Veda selama dua belas tahun, patuh pada ucapan guru yang benar, jangan ikuti ucapan yang tidak benar, jangan berhubungan kelamin, makan makanan sattvika, bersikaplah sopan, bicara seperlunya, dan senantiasa hormat kepada guru.

Konsep pendidikan Vidya dan Avidya juga diperkenalkan dalam samskara ini. Seseorang bisa mendapatkan moksa melalui Vidya sedangkan melalui Avidya seseorang akan mendapatkan keahlian dan kematian secara terus menerus. Oleh karena itu, guru akan mengatakan kepada murid (sisya) sebagai berikut : Tat tvam asi, aham brahma asmi, dan brahma satyam jaganmithya, yang berarti Engkau adalah Dia (Tuhan), Atma itu sendiri adalah Brahma, hanya Brahma yang Mahabenar dan yang lain adalah madya. Melalui kata-kata tersebut dan dengan bertapa di dekat kaki guru, murid akan mendapatkan pengetahuan dan merasakan aham brahma asmi, yang artinya "saya adalah brahman (Tuhan)"

Sumber  bacaan buku 108 Mutiara Veda Untuk Kehidupan Sehari-hari, DR.Somvir. (RANBB).


-->

CHANNEL YOUTUBE SAYA - MOHON DI SUBSCRIBE

Cari Artikel di Blog ini

Berita Terkait Semangat Hindu

Artikel Agama Hindu

108 Mutiara Veda 3 kerangka agama hindu advaita visistadviata dvaita Agama Hindu Dharma agama islam Ajaran Hindu aksara suci om alien menurut hindu Apa yang dimaksud Cuntaka Apa yang dimaksud dengan Japa Apa yang dimaksud dengan Puja arcanam nyasa aris widodo artikel hindu arya dharma Arya Wedakarna Asta Brata Atharvaveda Atman avatara sloka babad Badan Penyiaran Hindu bagian catur weda bahasa jawa kuno bahasa kawi bahasa sanskerta Banggalah Menjadi Hindu banten hindu bali Belajar Hindu BELAJAR ISTILAH AGAMA HINDU bhagavad gita Bhagawadgita bhagawan bhuta yadnya Bimas Hindu BPH Banten brahma wisnu siwa Brahman Atman Aikyam brahmana ksatriya wesia sudra budaya bali budha kliwon sinta Bukan Heroisme buku hindu terpopuler Canakhya Nitisastra cara sembahyang hindu catur asrama Catur Brata Catur Cuntakantaka Catur Purusha Artha Catur Purusharta catur veda Catur Warna Catur Weda Cendekiawan Hindu Cinta Kasih Dalam Perspektif Hindu Dana Punia Deva adalah sinar suci Brahman Deva Brahma Deva Indera dewa dewi hindu dewa yadnya dewata nawa sanga dewi kata-kata dewi saraswati dharma artha kama moksa Dharma Santi dharma wacana Doa Anak Hindu donasi buku hindu epos mahabharata ramayana filosofi pohon bambu filsafat agama hindu ganesha Gayatri Sebagai Mantra Yoga Hari Raya Galungan Hari Raya Kuningan Hari Raya Nyepi Hari Raya Pagerwesi Hari Raya Saraswati Hari Raya Siwaratri HINDU adalah ARYA DHARMA HINDU ADALAH SANATHANA DHARMA HINDU ADALAH VAIDHIKA DHARMA Hindu Agama Terbesar di Dunia Hindu Banten Hindu beribadah di Pura Hindu Festival Hindu Indonesia hindu nusantara Hindu Tengger Hinduism Facts Hinduism the Greatest Religion in the Word Hukum Karma Ida Pedanda sakti isi catur weda Jadilah Manusia Setia Japa dan Mantram Jiwa jual buku hindu kakawin Kamasutra Keagungan Aksara Suci OM Kekawin Lubdhaka kepemimpinan jawa kuna Kerajaan Hindu Keruntuhan Agama Hindu kesadaran diri kidung dewa yadnya Kitab Suci Weda lontar Lontar Kala Maya Tattwa Maharsi Atri Maharsi Bharadvaja Maharsi Gritsamada Maharsi Kanva Maharsi Vamadeva Maharsi Vasistha Maharsi Visvamitra manawa dharma sastra Mantra Mantra Yoga manusa yadnya Meditasi Matahari Terbit Mengapa Kita Beragama menghafal sloka Mimbar Agama Hindu Moksha Motivasi Hindu Mpu Jayaprema nakbalibelog Naskah Dialog Nuur Tirtha Om or Aum one single family opini hindu moderat Panca Sradha panca yadnya Panca Yajna pandita Panglong 14 Tilem Kepitu parahyangan agung jagatkartta paras paros segilik seguluk Pasraman Pasupati Pembagian Kitab Suci Veda Pemuda Hindu Indonesia pendidikan hindu pengertian catur weda Pengertian Cuntaka penyuluh agama hindu Peradah percikan dharma Percikan Dharma Dewa Yajna phdi pinandita Pitra Yadnya Ngaben Pitrapuja potong gigi Principle Beliefs of Hinduism Proud To Be Hindu Puja dan Prathana Pujawali purana purnama tilem Purwaning Tilem Kapitu Radio online Bali rare angon nak bali belog Reinkarnasi Rgveda ritual hindu Roh Rsi yadnya sabuh mas sad darsana sad guru Samaveda sanatana dharma sang hyang pramesti guru Sang Kala Amangkurat Sang Kala Dungulan Sang Kala Galungan Sang Kala Tiga sapta rsi Sapta Timira Sarassamuscaya Sarassamuscaya Sloka sattvam rajah tamah sejarah agama hindu Sekta Hindu Semangat Hindu seni budaya hindu Sex and Hinduism siwa budha waesnawa siwa ratri Sloka sloka bhagawad gita sloka bhatara sloka Rgveda sloka yayurveda Slokantara Sloka Spiritual Bersifat Misterius spiritualitas hindu spma ribek sradha dan bhakti sri rama krishna paramahansa Sri Sathya Sai Baba Sri Svami Sivananda sumpah dalam perkara tabuh gesuri tabuh kreasi baru tabuh telu lelambatan tantri kamandaka tat twam asi tattwa susila upakara Tempat Suci Hindu tiga hubungan harmonis tri hita karana Tri kaya parisudha tri kerangka agama hindu tri mala tri pramana Triji Ratna Permata tujuan perkawinan tujuh penerima wahyu tumimbal lahir upacara hindu upacara menek deha Upanisad upaweda Utsawa Dharma Gita vaidhika dharma Vasudhaiva Kutumbakam VEDA ADALAH ILMU PENGETAHUAN SUCI vedangga Vijaya Dashami Wasudewa Kutumbhakam widhi tatwa wija kasawur wiwaha agama hindu Yajna dan Sraddha yajna dan sradha Yayurveda Yoga Kundalini