OM. SA, BA, TA, A, I, NA, MA, SI, WA, YA, AM, UM, OM

PRAKATA

Selamat Datang

Semangat Hindu merupakan blog bersama umat Hindu untuk berbagi berita Hindu dan cerita singkat. Informasi kegiatan umat Hindu ini akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan.
Semangat Hindu semangat kita bersama.

Bersama Semangat Hindu kita berbagi berita dan cerita, info kegiatan, bakti sosial dan kepedulian, serta kegiatan keagamaan seperti ; pujawali, Kasadha, Kaharingan, Nyepi, Upacara Tiwah, Ngaben, Vijaya Dhasami dan lain sebagainya.

Marilah Berbagi Berita, Cerita, Informasi, Artikel Singkat. Bagi yang mempunyai Web/Blog, dengan tautan URL maka dapat meningkatkan SEO Web/ blog Anda.

Terima Kasih
Admin

RANBB

---#### Mohon Klik Share untuk mendukung blog ini ####---

Selasa, 27 Juni 2023

Jadilah Manusia Setia

 Percikan Dharma

Jadilah Manusia Setia


Om Swastyaatu

Umat se-dharna, perlu kita ketahui bahwa dalam hidup ini sering manusia disuruh memilih mana yang harus dilakukannya, sehingga butuh keberanian untuk itu semua. Untuk itu mereka yang sudah mengetahui apa yang harus diperbuatnya maka dengan sendirinya berjalan sesuai dengan apa yang sedang dijalaninya.


Seperti dalam Slokantara 3. 7


Nasti satyat paro dharmo nanrtat patakam param, triloke ca hi dharma syat tasmat satyam na lopayet.


Kalinganya, tan hana dharma lewiha sangkeng kasatyan, matangyan haywa lupa ring kasatyan ikang wwang


Artinya

Tidak ada dharma (kewajiban suci) yang lebih tinggi dari kebenaran  (satya), tidak ada dosa yang lebih rendah dari dusta. Dharma harus dilaksanakan di tiga dunia ini dan kebenaran harus tidak dilanggar.


Ulasan

Dikatakan bahwa tidak ada kewajiban suci yang melebihi kebenaran oleh karena itu jangan lupa bahwa manusia harus melakukan kebenaran. Oleh karena itu mereka yang merasa punya kelebihan dalam melaksanakan dharma dalam kesehariannya.


Dengan demikian jadilah manusia yang mampu menjalankam dharma setiap langkah kehidupannya sehingga akan mudah setiap langkah hidupnya.

Om Santih Santih Santih Om


Aris Widodo

Penyuluh Agama Hindu

Kota Serang

Senin, 26 Juni 2023

Jalan Perbuatan Karma Marga

Percikan Dharma

Jalan Perbuatan (Karma Marga)


Om Swastyastu

Umat se-dharma, dalam kehidupan ini untuk dapat mencapai tujuan utama umat Hindu yaitu Moksartham Jagadhita ya ca iti dharma salah satunya yaitu jalan perbuatan. Oleh karena berbuat baik, benar, giat, jujur dan tidak malas disabdakan dalam sabda suci Hyang Widhi. 



Jalan perbuatan ini disebut jalan Karma Marga. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa jalam Karma Marga dan Bhakti , demikian Karma dan Jnana, Jnana dan Raja Marga. Sesungguhnya semua jalan hampir sama cuma pemahaman dan kemampuan umat manusia mengkuti jalan-jalan itu berbeda-beda. Jalan perbuatan menekankan pada kerja keras, kejujuran dan meyakini setiap perbuatan bila dikerjakan dengan baik sesuai dengan ajaran-Nya, maka seseorang juga akan sampai kepada-Nya.


Kerja yang jujur


Aksair ma divyah krsim it krsasva

vite ramasva bahu manyanmanah,

tatra gavah kitava tatra jada

tanme vi caste sarvitayam aryah.


Rg Veda X. 34. 13


Artinya

Jangan bermain dadu, tanamilah ladangmu; Berbahagialah  dengan kekayaan itu, banggakanlah itu. Wahai penjudi, ingat ternakmu dan ingat istrimu. Demikianlah nasehat Swanita yang mulia.


Ulasan

Bahwa dalam hidup ini penuh liku-liku maka jangan pernah gunakan dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Karena kesempatan hidup tidak selamanya seperti ini kadang kehidupan nanti tidak sama karena karna wasana mengikuti kehidupan selanjutnya.


Oleh karena itu gunakan kesempatan seperti ini untuk kerja kerja dan kerja secara jujur agar dapat hasil yang maksimal. Demikian dengan kerja secara jujur tanpa pamrih bisa membawa kita menuju Moksartham jagadhita ya ca iti dharma.

Om Santih Santih Santih Om


Aris Widodo

Penyuluh Agama Hindu

Kota Serang 

Minggu, 25 Juni 2023

7 Sapta Timira

 Percikan Dharma

Sapta Timira


Om. Swastyastu

Umat se-dharma, dalam kehidupan di dunia ini pada dasarnya ada hal-hal yang membuat gelap manusia dalam menjalani kehidupannya. Kegelapan yang sering dialami manusia yaitu Sapta Timira, yang artinya tujuh kegelapan atau kemabukan. Kegelapan membuat seseorang akan melakukan hal-hal yang tidak baik. 



Ketujuh kegelapan atau kemabukan itu antara lain yaitu :

1. Surupa, yang artinya ketampanan atau kecantikan. Apabila ketampanan atau kecantikan disertai tingksh laku buruk akan dapat menimbulkan bencana. Oleh karena itu hendaknya ketampanan atau kecantikan tidak disalahgunakan agar hidupnya lebih baik, karena ketampanan atau kecantikan semua itu milik Tuhan.


2. Dhana, yang artinya harta benda, dhana bisa menggelapkan pikiran kita, sehingga dengan harta yang kita punyai bisa semaunya untuk kehidupannya yang akhirnya menjadi gelap pikiran kita.


3. Guna, yang artinya kepandaian. Kepandaian ini jangan disalahgunakan karena kalau disalahgunakan menyebabkan membuat sengsara umat manusia.


4. Kulina, yang artinya kebangsawanan. Dengan kebangsawanan yang dimilikinya jangan membuat sudah yang paling baik dan sempurna jarena semua itu hanya titipan dari Tuhan, sewaktu-waktu bisa diambil lagi.


5. Yowana, yang artinya keremajaan. Dengan masa remaja ini gunakan sebaik-baiknya agar bermanfaat untuk kehidupan di dunia ini.


6. Sura, yang artinya minunan keras. Dengan minuman keras ini hindari karena bisa merusak mental generasi penerus bangsa.


7. Kasuran, yang artinya keberanian. Dengan penuh rasa percaya diri bahwa saya yang paling berani sehingga menjadi sombong.


Demikian tujuh kegelapan ini harus dihindari agar kehidupan kita di dunia lebih bermanfaat bagi seluruh makhluk hidup. Sehingga apa yang dilakukan di dunia ini hanya yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri.

Om Santih Santih Santih Om


Aris Widodo

Penyuluh Agama Hindu

Kota Serang

Sabtu, 24 Juni 2023

3 Tri Kerangka Agama Hindu

Percikan Dharma

Tri Kerangka Agama Hindu


Om Swastyastu

Umat Se-dharma, agama Hindu disusun dalam Tri Kerangka Agama Hindu untuk memudahkan umat mempelajari, memahami, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tertuang dalam (Anonim: I.1968) yaitu



1. Brahma Widya (Widya Tattwa) yaitu:

    a. Widhi Tattwa

    b. Tattwa Upacara

2. Susila/Etika Agama yaitu :

    a. Samania Dharmasastra

    b. Naimitika Dharmasastra

    c. Karmya Dharmasastra

    d. Upacara Dharmasastra

3. Upacara Agama yaitu :

     a. Dewa Yajna

     b. Rsi Yajna

     c. Pitra Yajna

     d. Manusia Yajna

     e. Bhuta Yajna



Artikel Terkait Vasudhaiva Kutumbakam :

Dalam agama Hindu Tri Kerangka Agama Hindu dibagi menjadi tiga yaitu Widhi Tattwa, Susila/Etika dan Upacara.


Widhi Tattwa 

Widhi Tattwa disebut juga Brahma Widya adalah falsafah /ajaran tentang Sang Hyang Widhi Wasa yang dimuat didalsm kitab suci Weda yang langgeng dan abadi. Dalam Widhi Tattwa mengupas tentang Ketuhanan, bagaimana menghaturkan ucapan terima kasih atas semua yang diberikan pada umat manusia.


Susila

Susila/Etika memuat ajaran dan petunjuk moral berperilaku baik. Sering juga disamakan dengan Dharmasastra, terdiri dari samania dharmasastra, nitya dharmasastra, naimitika dharmasastra dan kamya dharmasastra.

Samania dharmasastra artinya mirip, identik, serupa. Samania dharmasastra artinya dharma itu identik/mirip/serupa kitab suci, Agama, sastra-sastra dan ilmu pengetahuan.

Naimitika Dharmasastra artinya etika atau tata susila yang berlaku di dalam lingkungan atau kelompok terbatas.

Kamya Dharmasaatra, kamya artinya wajib. Ada hal-hal yang wajib dilaksanakan umat Hindu. Misalnya melakukan upacara Panca Yadnya, melakukan sembah bhakti kehadapan Hyang Widhi.


Upacara

Upacara sering kali disamakan artinya dengan upakara seperti telah disebutkan sebelumnya. Upacara ialah ritual atau tatacara yang memuat aturan-aturan untuk melaksanakan kegiatan ritusl tertentu dari agama. Ada lima yadnya yang dilakukan yaitu Dewa yadnya, Rsi yadnya, Pitra yadnya, Manusia yadnya dan Bhuta yadnya.


Tattwa, Susila dan Upacara merupakan satu kesatuan dalam pelaksanaannya. Misalnya bila akan melakukan persembahyangan ke Pura. Sebelum datang di Pura, pikiran dan perasaan sudah ditujukan kehadapan Hyang Widhi.

Om Santih Santih Santih Om


Aris Widodo

Penyuluh Agama Hindu

Kita Serang

Jumat, 23 Juni 2023

Sri Krishna bersabda Pranavah Sarva-Vadesu

 Percikan Dharma

Keagungan Aksara Suci OM


Om Swastyastu

Umat se-dharma, dalam agama Hindu mengenal aksara suci OM, dalam Srimad Bhagawad-gita 7.8, Sri Krishna bersabda, "Pranavah sarva-vadesu". Artinya Aku adalah Pranavah atau aksara suci OM dalam seluruh Weda." OM kata suci dan agung, dipakai dalam banyak hubungan.



Kata OM dianggap mempunyai kekuatan gaib dan sakti. Kata ini banyak dipakai dalam kitab Aranyaka  dan Upanisad. Kata ini pada mulanya dipakai di dalam kitab Yayur Weda dan diartikan sebagai Brahman yang Utama. Jadi OM tiada lain adalah Tuhan Yang Maha Esa sendiri dalam bentuk huruf suci.


Keagungan aksara suci OM terdapat berbagai macam sakti atau kekuatan. Sakti atau kekuatan mana akan muncul sangat ditentukan oleh hasrat batin orang yang mengucapkannya. Semakin bersih dan suci batin seseorang yang mengucapkannya, semakin bersih dan suci pula sakti atau kekuatan yang akan muncul dalam diri sang bhakta.


Aksara suci OM mengantarkan orang pada pintu gerbang kerohanian batin dan akhirnya mendapatkan kebahagiaan. Dengan kekuatan suci inilah para bhakta Tuhan yang tunduk hati menyapu kotoran-kotoran batinnya, mem-prayascita dirinya dari dosa-dosa, kemarahan, nafsu dan lainnya. 



Artikel Terkait Vasudhaiva Kutumbakam :

Dalam kitab Mandukya Upanisad dikataksn bahwa aksara suci OM bersifat kekal abadi. Om adalah Brahman, seluruh alam semesta ini, dirasakan dan dibayangkan adalah OM. Aksara suci OM adalah satu-satunya Aksara yang dipergunakan dalam setiap awal sebuah mantra. Oleh karena itu aksara suci OM adalah perwujudan Tuhan Yang Maha Esa, jika OM diucapkan mengawali doa mantra dengan batin yang suci dan sraddha yang mantap, maka OM akan menyempurnakan mantra tersebut dan memberikan hasil yang sempurna.


OM berasal dari aksara A, U dan M. A menunjukkan Brahma sebagai pencipta, U menunjukkan Wisnu sebagai pemelihara, dan M menunjukkan Siwa sebagai pemralina. Demikian keagungan aksara suci OM yang mampu membuat hati setiap manusia menjadi lebih tenang dan mendapatkanl kebahagiaan yang sejati.

Om Santih Santih Santih Om


Aris Widodo

Penyuluh Agama Hindu

Kota Serang

Kamis, 22 Juni 2023

Gayatri Sebagai Mantra Yoga

 Percikan Dharma

Gayatri Sebagai Mantra Yoga


Om Swastyastu

Umat se-dharma, bahwa Yoga sekarang amat populer, bukan hanya di India, tapi diseluruh dunia, bahkan juga di Indonesia. Yoga Asana atau Hatta Yoga adalah yoga yang dikenal oleh masyarakat. Yoga Asana adalah latihan-latihan gerakan badan yang disertai pengaturan nafas (pranayama).



Selain itu juga dikenal dengan Yoga Kundalini, latihan-latihan membangkitkan kekuatan sakti tersembunyi di dalam badan manusia yang bersumber di Muladara Cakra, seperti yang diajarkan oleh guru-guru Raja Yoga antara lain Sri Svami Sivananda.


Kata Yoga berasal dari kata yuj, artinya menghubungkan Atma atau roh yang berada di dalam badan dengan Paramatma, Tuhan Yang Maha Esa yang bersemayam di dalam hati. Yoga berarti penahanan, pengekangan atau pengendalian gerak gerik sang pikiran. Jika sang pikiran sifatnya goyah, tak tetap setiapsaat badan bisa berubah, lincah mengembara ke sana ke mari, dapat dikekang atau dikendalikan dengan latihan-latihan yoga, maka ini akan sangat membantu mempermudah hubungan dengan Tuhan.


Yoga adalah cara dan proses hubungan diri sejati dengan Tuhan. Dia adalah jalan yang harus ditempuh untuk menuju keinsafan diri, kebahagiaan murni, hubungan cinta kasih rohani dengan Tuhan. Yoga Marga  ini atau jalan Yoga ini ada beberapa macam yaitu Svara Yoga, Nada Yoga, Hatta Yoga, Raja Yoga, Bhakti Yoga, Karma Yoga, Jnana Yoga, Vibhuti Yoga, Mantra Yoga dan lain-lain.


Artikel Terkait Vasudhaiva Kutumbakam :


Pengucapan Gayatri Mantra  dalam hal ini adalah termasuk dalam mantra yoga. Man menunjukkan manah atau pikiran dan tra menunjukkan trayate, berarti melindungi, menyelamatkan (man avabodhane, tra palace iti). Jadi mantra berarti melindungi atau menyelamatkan pikiran ( dan kecerdasan) orang yang mengucapkannya.

Om Santih Santih Santih Om


Aris Widodo

Penyuluh Agama Hindu

Kota Serang

Rabu, 21 Juni 2023

Percikan Dharma Dewa Yajna

Percikan Dharma Dewa Yajna


Om Swastyastu

Umat se-dharma, dalam kehidupan ini kita harus melaksanakan korban suci yang disebut Panca Yajna. Yang pertama Dewa Yajna, yang kedua Rsi Yajna, yang ketiga Pitra Yajna, yang keempat Manusia Yajna, yang kelima Bhuta Yajna.



Yajna (Sanskerta) artinya tindakan pemujaan, ketaatan dan korban. Dalam hal ini manusia mengadakan Yajna kehadaoan Sang Hyang Widhi Wasa berikut manifestasi-Nya yaitu para Dewa/Dewi berdasarkan kasih dan bhakti serta melaksanakan semua ajaran/perunjuk-Nya.


Melaksanakan sembah bhakti kepada Hyang Widhi merupakan ungkapan rasa angayubagiya dan terima kasih yang tidak terhingga kepada-Nya, sebab kita diberi kesempatan untuk meningkatkan atau penyempurnaan diri dengan cara menerapkan ajaran dan pwtunjuk-Nya.


Tidak semua mahir membuat bebantenan, sebab dianggap rumit dan membuang-buang waktu saja. Mereka mengikuti kursus membuat bebantenan dengan cara berkelompok sehingga cepat menguasai bagaimana cara pembuatan bebantenan tersebut. Ada beberapa persyararan bila ingin membuat bebantenan yaitu pikiran hendaknya bersih, rasa hening, bahwa pekerjaan itu akan dihaturkan kehadapan Hyang Widhi untuk memperoleh waranugraha-Nya.


Bagi mereka yang sama sekali tidak dapat membuat banten atau sesaji ataupun tidak ada yang menjualnya, tidak berarti, tidaklah berarti bahwa mereka tidak dapat menghaturkan bhakti. Hyang Widhi tidak pernah melarang atau menampik bhakta-Nya. Bhagawadgita menjelaskan hal ini:


Pattram puspham phalam toyam

yo me bhaktya prayacchati

tad aham bhaktyupahrtam

asnami prayatatmanah.


Bhagawadgita IX. 26


Artikel Terkait Vasudhaiva Kutumbakam :


Artinya

Siapa yang mempersembshkan kepada Aku dengan penuh ketulusan dan kebhaktian selembar daun, sehelai bunga, sebiji buah-buahan atau seteguk air, persembahan yang diiringi dengan kasih, dari hati yang suci bersih, Aku terima.


Ulasan

Bahwa pada dasarnya apa yang akan kita persembahkan bukan karena mahal atau murah, sulit atau mudah membuat banten atau sesaji namun berdasarkan ketulusan dan kebhaktian kita yang datang dari hati sanubari yang paling dalam yang akan diterima-Nya. Karena apapun yang akan dipersembahkan akan diterima asalkan dari ketulusan hati dan jiwa untuk selalu pasrah dalam melayani Hyang Widhi.

Om Santih Santih Santih Om


Aris Widodo

Penyuluh Agama Hindu

Kota Serang

Selasa, 20 Juni 2023

Percikan Dharma Atman, Jiwa, Roh

Percikan Dharma Atman, Jiwa, Roh


Om  Swastyastu

Umat Se-dharma, perlu kita ketahui bahwa antara Atman, Jiwa dan Roh  sama namun berbeda. 


Atman adalah percikan terkecil dari Hyang Widhi, yang selalu ada dalam setiap makhluk. Atman adalah Brahman, hal ini dinyatakan dalam kalimat pendek yang berbunyi : Brahman Atman Aikyam, yang artinya Brahman dan Atman itu adalah satu adanya. Brahman adalah asas kosmos atau asas alam semesta sedangkan Atman adalah asas hidup manusia atau asas pribadi. 



Pada dasarnya Atman itu adalah suci, namun setelah bersatu dengan tubuh, iapun kena pengaruh maya dengan segala wujudnya. Adapun sifat-sifat Atman yaitu: 

1. Acchedya artinya tidak terlukai oleh senjata.

2. Adahya artinya tidak terbakar oleh api.

3. Akledya artinya tidak terkeringnya oleh angin.

4. Asesya artinya tidak terbasai oleh air.

5. Nitya artinya abadi.

6. Sarwagatah artinya ada dimana-mana.

7. Sthanu artinya tidak berpindah-pindah.

8. Acala artinya tidak bergerak.

9. Sanatana artinya selalu sama.

10. Awyakta artinya tidak dilahirkan.

11. Achintya artinya tak terpikirkan.

12. Awikara artinya tidak berubah.


Artikel Terkait Vasudhaiva Kutumbakam :


Jiwa, adalah jiwa yang berada dalam tubuh semua makhluk. Jika perasaan "Saya adalah Brahman, Saya adalah Siwa, Saya adalah Jiwa, Saya adalah cinta, Saya adalah Kesadaran timbul dalam dirimu. Jiwa pada dasarnya adalah pencapaian yang berarti dan penglihatan yang bermakna. Jiwa juga pada dasarnya adalah persahabatan yang bermakna. Pada akhirnya berdasarkan gita, kamu akan meraih apa yang kamu pikirkan sepanjang waktu. 


Roh, adalah jiwa yang telah terlepas dari tubuh makhkuk hidup. Oleh karena itu roh yang berada di luar tubuh manusia akan mencari tubuh yang lain untuk dapat hidup dan berkembang di dunia ini. Roh merupakan jiwa yang telah habis masanya untuk menghidupkan tubuh yang menjadi tempat untuk disinggahinya. Namun pada saatnya nanti akan kembali terlahir lagi dengan mengambil wujud atau bentuk yang berbeda.


Jadi antara Atman, Jiwa dan Roh merupakan sama namun berbeda dalam fungsinya dalam tubuh makhluk hidup di dunia ini. Sejatinya Atman, Jiwa, Roh merupakan satu sumber yaitu Brahman, karena Atman, Jiwa, Roh tidak pernah mati dan akan ada selama dunia ini masih ada. Karena yang mati adalah tubuh yang telah ditinggalkan oleh Atman, Jiwa, atau Roh  tersebut.

Om Santih Santih Santih Om


Aris Widodo

Penyuluh Agama Hindu

Kota Serang

Senin, 19 Juni 2023

Percikan Dharma Catur Purusha Artha

Percikan Dharma Catur Purusha Artha


Om Swastyastu

Umat sedharma, perlu kita ketahui bahwa catur purusha artha berasal dari kata catur artinya empat, purusha artinya jiwa manusia dan artha artinya tujuan hidup. Jadi catur purusha artha artinya empat tujuan hidup manusia. Keempat tujuan hidup manusia itu terjalin erat sehingga juga disebut catur warga. Untuk itu dalam kitab suci disebutkan bahwa tujuan agama Hindu adalah untuk mencapai Jagadhita dan Moksa. Jagadhita artinya kesejahteraan hidup di dunia dan Moksa artinya kebebasan yang kekal abadi. 



Dharma artinya segala perilaku yang luhur, perilaku manusia yang sesuai dengan ajaram agama. Ajaran agama menuntun, membina, dan mengatur hidup manusia sehingga mencapai kesejahteraan hidup lahir dan batin. Ada dua hal yang perlu diketahui yakni swa dharma artinya kewajiban sendiri dan para dharma artinya menghormati dan menghargai tugas dan kewajiban orang lain. Dharma berasal dari kata dhr artinya menjinjing, memangku, memelihara dan mengatur. 


Artha artinya harta benda atau kekayaan. Harta benda didapat harus dengan berdasarkan dharma karena tanpa berdasar dharma harta yang kita dapat sia-sia. Arta atau kekayaan dibagi tiga yaitu 1. Untuk tujuan dharma, melaksanakan kegiatan keagamaan, 2. Sarana untuk memenuhi kama, keperluan sehari-hari, 3. Untuk kelangsungan usaha  dalam bidang artha agar bisa berkembang kembali. Dalam mencari artha harus berdasarkan dharma agar kekayaan atau harta benda yang didapat bermanfaat bagi keluarga.


Kama artinya hawa nafsu atau keinginan, keinginan dapat nemberikan kenikmatan dan tujuan hidup. Dalam kehidupan ini semua orang butuh kenikmatan dan keinginan tersebut harus diupayakan agar semua bisa tercapai namun semua itu harus dilandasi dengan dharma. Karena kama tanpa dilandasi dharma akan menjerumuskan kejurang neraka. hawa nafsu ibaratnya kuda liar kalau tidak kita kendalikan akan membuat kurang saja dan maunya harus dituruti terus menerus. Kalau semua itu sesuai dengan keinginannya maka ia akan puas, senang dan gembira tentunya. 


Moksa artinya kebebasan hidup yang keksl dan abadi. Bebas dari semua ikatan benda-benda duniawi serta bersatunya Atman dengan Brahman (Sang Hyang Widhi Wasa). Moksa adalah tujuan akhir dari kehidupan  manusia. Moksa mempunyai arti yang luas yang disebut mukti artinya kebebasan jiwatman atau kebahagiaan rohani yang berlangsung. Artinya tidak akan terlahir ke dunia ini lagi. 


Oleh karena itu untuk mencapai kebebasan ini modal yang harus dilalui melaksanakan dharma selama dalam hidupnya, artha yang didapatkan berdasarkan dharma, memenuhi keinginan berdasarkan dharma akhirnya moksalah didapatkannya. Demikian beratnya untuk mencapai moksa tidaklah semudah membalikkan telapak tangan dan usaha keras yang harus dilakukan tanpa henti niscaya moksa akan didapatkannya.

Om Santih Santih Santih Om


Aris Widodo

Penyuluh Agama Hindu

Kota Serang

Minggu, 18 Juni 2023

Percikan Dharma Yajna dan Sraddha

 Percikan Dharma Yajna dan Sraddha


Om Swastyastu

Umat se-dharma, setiap tindakan tanpa dilandasi keyakinan yang mantap, akan sia-sia belaka. Demikian pula keyakinan kita kepadaTuhan atau Hyang Widhi. Sraddha apnoti brahma apnoti, mereka yang memliki keyakinan yang mantap dapat mencapai dan bersatu dengan Tuhan atau Hyang Widhi, demikian pula dalam melaksanakan yajna, mutlak dilandasi Sraddha atau keyakinan yang mantap.



Orang yang yakin dengan Hyang Widhi tidak pernah kehilangan.



Artikel Terkait Vasudhaiva Kutumbakam :

Nu cit sa bhresate jano resan

mano yo asya ghoram avivasat

yajnair ya indre dadhate duvamsi,

ksayat sa raya rtapa rtejah


Rg Veda VII. 20. 6


Dia, yang mengambil hati Sang Hyang Indra yang dasyat itu dengan sarana yajna, tidak ragu-ragu maupun menderita rugi. Dia, yang menyembah Sang Hyang Indra dan berbicara kebenaran, menikmati berlimpahan kekayaan.


Ulasan

Bahwa kalau kita yakin akan Tuhan niscaya akan mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam berusaha. Untuk itu modal utama yang harus dipupuk dalam diri kita yaitu yakin dan melakukan kebenaran pasti tidak ragu-ragu dan tidak akan merasa kehilangan.

Om Santih Santih Santih Om


Aris Widodo

Penyuluh Agama Hindu

Kota Serang

Sabtu, 17 Juni 2023

Percikan Dharma Emas Dari Lumpur

 Percikan Dharma Emas Dari Lumpur


Om Swastyastu

Umat se-dharma, dalam kehidupan ini sering kita jumpai sebuah kehidupan yang ada dalam suatu ketidakpastian namun demikian emas dari lumpur sekalipun tetap emas. Itulah kehidupan yang terjadi dimanapun seseorang dalam mengarungi samudra luas dalam bingkai keluarga.



Dalam Slokantara Sloka 56 (26) 


Wisadapyamrtam grahyamamedhyadapi kancanam, nicadapyuttama widya striratnam duskuladapi.


Kalinganya, ikang amrta, umetu saking wisa yogyalapen, ikang mas metu saking ajrem awor lawan purisa, yogyalapen, sang hyang aji sastragama, yan metu ikang wwang nica, yogyalapen, mangkanekang striratna, yadyan sakawonganya, yogyalapen ing aji.


Artinya

Air kehidupan (amrta) walaupun asalnya dari racun, emas dari lumpur, pelajaran tinggi dari orang kelahiran rendah, dan perempuan bagai mutiara itu walaupun dari keluarga yang miskin patut diambil.


Ulasan

Bahwa dalam sebuah kehidupan ada yang ingin mendapatkan kebahagiaan sehingga bisa menikmatinya. Namun tidak semua bisa memikmatinya karena seperti emas dari lumpur ya tetap emas yang sangat berharga. Oleh karena itu hendaknya jangan berbangga dengan apa yang telah diperolehnya karena semua itu tidak semua milik kita semuanya.

Om Santih Santih Santih Om


Aris Widodo

Penyuluh Agama Hindu

Kota Serang

Jumat, 16 Juni 2023

Hadapi Berbagai Bentuk Kejahatan

 Percikan Dharma

Hadapi Berbagai Bentuk Kejahatan


Om Swastyastu

Umat se-dharna, dalam kehidupan ada saja bentuk kejahatan yang harus dihadapi oleh umat manusia. Janganlah mundur menghadapi kejahatan? Hadapi orang hahat atau curang dengan ke

bijaksanaan, taklukkan orang yang bengkok dengan akal yang sehat, perlakukan orang yang jahat sesusi hukum (biarlah hukum yang melindungi atau menghukum mereka), jangan gentar menghadapi pelaku kejahatan, demikian pula jangan memakai ilmu sihir, sebab membahayakan pemakainya. Perlakukan orang lain sepantasnya dan bahkan sebagai sahabat.



Hadapi orang yang curang dengan bijaksana


Tvam mayabhir apa mayino

adham ah, svadhabhir ye adhi

suptav ajuhvata.


Rg Veda I. 52. 5


Artinya

Sang Hyang Indra, Engkau meremukan orang-orang yang licik yang menaruh sesaji-sesaji di dalam mulut mereka sendiri, dengan alat-alatmu yang baik.


Ulasan

Bahwa dalam kehidupan ini ada saja yang melakukan kecurangan atau kejahatan sehingga membahayakan hidup manusia. Untuk itu hadapi semua kejahatan atau kecurangan dengan sikap bijaksana agar kita tetap wasapada dan terhindar dari segala bahaya yang setiap saat menghampiri hidup kita.


Demikian yang bisa dilakukan agar bisa terhindar dari kejahatan atau kecurangan dalam hidup di dunia ini. Oleh karena itu jangan ragu untuk tetap melaksanakan kebajikan agar selalu tetap terhindar dari segala kejahatan atau kecurangan dalam hidup ini.


Aris Widodo

Penyuluh Agama Hindu

Kota Serang

Om Santih Santih Santih Om

Selasa, 13 Juni 2023

Sraddha Apnoti Brahma Apnoti

 Percikan Dharma

Yajna dan Sraddha


Om Swastyastu

Umat se-dharma, setiap tindakan tanpa dilandasi keyakinan yang mantap, akan sia-sia belaka. Demikian pula keyakinan kita kepadaTuhan atau Hyang Widhi. Sraddha apnoti brahma apnoti, mereka yang memliki keyakinan yang mantap dapat mencapai dan bersatu dengan Tuhan atau Hyang Widhi, demikian pula dalam melaksanakan yajna, mutlak dilandasi Sraddha atau keyakinan yang mantap.



Orang yang yakin dengan Hyang Widhi tidak pernah kehilangan.


Nu cit sa bhresate jano resan

mano yo asya ghoram avivasat

yajnair ya indre dadhate duvamsi,

ksayat sa raya rtapa rtejah


Rg Veda VII. 20. 6


Dia, yang mengambil hati Sang Hyang Indra yang dasyat itu dengan sarana yajna, tidak ragu-ragu maupun menderita rugi. Dia, yang menyembah Sang Hyang Indra dan berbicara kebenaran, menikmati berlimpahan kekayaan.


Ulasan

Bahwa kalau kita yakin akan Tuhan niscaya akan mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam berusaha. Untuk itu modal utama yang harus dipupuk dalam diri kita yaitu yakin dan melakukan kebenaran pasti tidak ragu-ragu dan tidak akan merasa kehilangan.

Om Santih Santih Santih Om


Aris Widodo

Penyuluh Agama Hindu

Kota Serang

Kamis, 01 Juni 2023

Sanatana Dharma Artinya Agama Abadi

 Sanatana Dharma Artinya Agama Abadi 

Percikan Dharma
Sanatana Dharma

Om Swastyastu
Umat sedharma, perlu kita ketahui bahwa sebelum agama Hindu beredar di masyarakat dunia sebetulnya nama aslinya Sanatana Dharma. Sanatana Dharma artinya Agama Abadi atau hukum-hukum kuno yang didasarkan pada Weda. ini merupakan agama hidup yang tertua. Hinduisme dikenal dengan Sanatana Dharma. 



Weda sendiri menyatakan bahwa yang menjadi cara pencapaian pembebasan akhir adalah Sanatana Dharma atau Hindu Dharma. 
Pondasi dari sanatana dharma adalah Sruti, sedangkan Smerti merupakan dindingnya. 
Hinduisme berdiri kokoh dalam keadaan dan keagungan filsafatnya. Ajaran-ajaran kesusilaannya luhur, khas dan mulia, yang keluwesannya tinggi dan memenuhi kebutuhan setiap manusia. Ia adalah sebuah agama yang sempurna dengan sendirinya.

Sanatana Dharma telah menghasilkan demikian banyak orang-orang suci besar, para patriot, para pejuang dan patiwrata agung. Lebih banyak kamu mengetahuinya, kamu akan lebih hormat dan lebih mencintainya. Lebih banyak kamu mempelajarinya, lebih banyak memberimu penerangan dan memuaskan hatimu.
Om Santih Santih Santih Om

Aris Widodo
Penyuluh Agama Hindu
Kota Serang

Cari Artikel di Blog ini

Berita Terkait Semangat Hindu

Artikel Agama Hindu

108 Mutiara Veda 3 kerangka agama hindu advaita visistadviata dvaita Agama Hindu Dharma agama islam Ajaran Hindu aksara suci om Apa yang dimaksud Cuntaka Apa yang dimaksud dengan Japa Apa yang dimaksud dengan Puja arcanam nyasa aris widodo artikel hindu arya dharma Arya Wedakarna Asta Brata Atharvaveda Atman babad Badan Penyiaran Hindu bagian catur weda bahasa jawa kuno bahasa kawi bahasa sanskerta Banggalah Menjadi Hindu banten hindu bali Belajar Hindu bhagavad gita Bhagawadgita bhagawan bhuta yadnya Bimas Hindu BPH Banten brahma wisnu siwa Brahman Atman Aikyam brahmana ksatriya wesia sudra budaya bali budha kliwon sinta Bukan Heroisme Canakhya Nitisastra cara sembahyang hindu catur asrama Catur Brata Catur Cuntakantaka Catur Purusha Artha Catur Purusharta catur veda Catur Warna Catur Weda Cendekiawan Hindu Dana Punia dewa dewi hindu dewa yadnya dewata nawa sanga dewi kata-kata dewi saraswati dharma artha kama moksa Dharma Santi dharma wacana Doa Anak Hindu epos mahabharata ramayana filsafat agama hindu ganesha Gayatri Sebagai Mantra Yoga Hari Raya Galungan Hari Raya Kuningan Hari Raya Nyepi Hari Raya Pagerwesi Hari Raya Saraswati Hari Raya Siwaratri HINDU adalah ARYA DHARMA HINDU ADALAH SANATHANA DHARMA HINDU ADALAH VAIDHIKA DHARMA Hindu Agama Terbesar di Dunia Hindu Banten Hindu beribadah di Pura Hindu Festival Hindu Indonesia hindu nusantara Hindu Tengger Hinduism Facts Hinduism the Greatest Religion in the Word Hukum Karma Ida Pedanda sakti isi catur weda Jadilah Manusia Setia Japa dan Mantram Jiwa kakawin Kamasutra Keagungan Aksara Suci OM Kekawin Lubdhaka kepemimpinan jawa kuna Kerajaan Hindu kesadaran diri kidung dewa yadnya Kitab Suci Weda lontar Lontar Kala Maya Tattwa manawa dharma sastra Mantra Mantra Yoga manusa yadnya Meditasi Matahari Terbit Mengapa Kita Beragama menghafal sloka Mimbar Agama Hindu Moksha Motivasi Hindu Mpu Jayaprema nakbalibelog Naskah Dialog Nuur Tirtha Om or Aum one single family opini hindu moderat Panca Sradha panca yadnya Panca Yajna pandita Panglong 14 Tilem Kepitu parahyangan agung jagatkartta paras paros segilik seguluk Pasraman Pasupati Pembagian Kitab Suci Veda Pemuda Hindu Indonesia pendidikan hindu pengertian catur weda Pengertian Cuntaka penyuluh agama hindu Peradah percikan dharma Percikan Dharma Dewa Yajna phdi pinandita Pitra Yadnya Ngaben Pitrapuja potong gigi Principle Beliefs of Hinduism Proud To Be Hindu Puja dan Prathana Pujawali purana purnama tilem Purwaning Tilem Kapitu Radio online Bali rare angon nak bali belog Reinkarnasi Rgveda ritual hindu Roh Rsi yadnya sabuh mas sad darsana sad guru Samaveda sanatana dharma sang hyang pramesti guru Sang Kala Amangkurat Sang Kala Dungulan Sang Kala Galungan Sang Kala Tiga Sapta Timira Sarassamuscaya Sarassamuscaya Sloka sattvam rajah tamah Sekta Hindu Semangat Hindu seni budaya hindu Sex and Hinduism siwa budha waesnawa siwa ratri Sloka sloka bhagawad gita sloka Rgveda sloka yayurveda Slokantara Sloka Spiritual Bersifat Misterius spiritualitas hindu spma ribek sradha dan bhakti sri rama krishna paramahansa Sri Sathya Sai Baba Sri Svami Sivananda sumpah dalam perkara tabuh gesuri tabuh kreasi baru tabuh telu lelambatan tantri kamandaka tat twam asi tattwa susila upakara Tempat Suci Hindu tiga hubungan harmonis tri hita karana Tri kaya parisudha tri kerangka agama hindu tri mala tri pramana Triji Ratna Permata tujuan perkawinan tumimbal lahir upacara hindu upacara menek deha Upanisad Utsawa Dharma Gita vaidhika dharma Vasudhaiva Kutumbakam Vijaya Dashami widhi tatwa wija kasawur wiwaha agama hindu Yajna dan Sraddha yajna dan sradha Yayurveda Yoga Kundalini