OM. SA, BA, TA, A, I, NA, MA, SI, WA, YA, AM, UM, OM

PRAKATA

Selamat Datang

Semangat Hindu merupakan blog bersama umat Hindu untuk berbagi berita Hindu dan cerita singkat. Informasi kegiatan umat Hindu ini akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan.
Semangat Hindu semangat kita bersama.

Bersama Semangat Hindu kita berbagi berita dan cerita, info kegiatan, bakti sosial dan kepedulian, serta kegiatan keagamaan seperti ; pujawali, Kasadha, Kaharingan, Nyepi, Upacara Tiwah, Ngaben, Vijaya Dhasami dan lain sebagainya.

Marilah Berbagi Berita, Cerita, Informasi, Artikel Singkat. Bagi yang mempunyai Web/Blog, dengan tautan URL maka dapat meningkatkan SEO Web/ blog Anda.

Terima Kasih
Admin

RANBB

---#### Mohon Klik Share untuk mendukung blog ini ####---

Sabtu, 20 Juli 2024

SAPTA RSI PENERIMA WAHYU SUCI VEDA

 SAPTA RSI PENERIMA WAHYU SUCI VEDA

 

Para Rsi penerima wahyu adalah Sapta Rsi. Kata Sapta Rsi berasal dari kata Sapta dan Rsi. Sapta berarti tujuh, sedangkan Rsi artinya orang yang berpandangan benar dan cemerlang berkat tapa, bratha, yoga, dan semadhi. Selain itu, seorang Rsi juga memiliki kesucian sehingga dapat melihat hal-hal yang lampau, sekarang dan akan datang.

 

 

Sapta Rsi merupakan kelompok orang suci yang dianggap sebagai Nabi Penerima Wahyu Suci Veda. Istilah Rsi tidak sama dengan pendeta, Rsi dahulu adalah “Maha Rsi yang artinya Rsi Utama atau Rsi Agung.

 

 

Adapun ketujuh Sapta Rsi penerima wahyu adalah:

 

 

1.   Rsi Gretsamada, adalah Maha Rsi yang dihubungkan dengan turunnya ayat- ayat suci Veda terutama Rgveda Mandala II. Beliau dikatakan putra dari Rsi Sanaka yang merupakan seorang Rsi yang sangat terkenal, terhormat pada masa itu. Dengan demikian, Maha Rsi Gretsamada adalah keturunan Maha Rsi Sanaka.

 

 

2.   Rsi Wiswamitra, adalah merupakan Rsi kedua yang sering disebut-sebut. Be- liau diduga sebagai penerima wahyu, ayat-ayat Veda Mandala III ada sebe- lum Rsi Wiswamitra, kemudian digabungkan dengan ayat-ayat yang diterima olehnya dalam satu Mandala. Seluruhnya Mandala III diduga berasal dari keluarga Wiswamitra.

 

3.   Rsi Wamadewa, Beliau dihubungkan dengan ayat-ayat Mandala IV di dalam ayat-ayat Rgveda. Mengenai riwayat hidup Rsi Wamadewa tidak banyak dik- etahui. Mantra-mantra yang ada di Mandala IV hampir semua dikatakan diteri- ma oleh Maha Rsi Wamadewa. Hanya saja salah satu mantra yang terpenting, yaitu Gayatri Mantra tidak terdapat di Mandala IV, tetapi diletakkan di Manda- la III. Dikatakan di dalam cerita bahwa Maha Rsi Wamadewa sudah mencapai kesucian sejak masih dalam kandungan, sehingga tidak mengalami kelahiran melalui saluran biasa.

 

 

4.   Rsi Atri, banyak dirangkaikan dengan turunnya ayat-ayat yang dihimpun dalam Mandala V dalam Rgveda. Tidak banyak mengenal mengenai Maha Rsi ini. Nama Atri juga dihubungkan dengan keluarga Angiras. Banyak dugaan yang memberi petunjuk bahwa nama Atri dan keluarganya dirangkaikan den- gan turunnya wahyu-wahyu suci. Nampaknya bukan hanya Maha Rsi Atri saja yang menerima wahyu untuk Mandala ini, tetapi Druva, Prabhuvasu, Samvara- na, Ghaurapiti, Putra Sakti, dan Samvarana.

 

 

5.   Rsi Baradvaja Mandala VI tergolong himpunan ayat-ayat suci yang ditu- runkan melalui Maha Rsi Bharadvaja. Menurut keasliannya, buku yang ke-VI nampaknya lebih tua dari buku yang ke-V, tetapi dalam urutannya telah ditetapkan bahwa sesudah buku ke-V. Hampir seluruh isi Mandala VI ini adalah kumpulan dari Maha Rsi Bharadwaja.

 

6.  Rsi Wasista Buku Mandala VII merupakan himpunan yang diturunkan melalui Maha Rsi Wasista dan keluarganya. Dari catatan yang ada seperempat dari Mandala VII diturunkan melalui putranya bernama Sakti.

 

 

7.   Rsi Kanwa merupakan Maha Rsi yang ke VII dan dipercaya sebagai penerima wahyu Veda yang dihimpun dalam Mandala VIII. Mandala inilah sebagian besar memuat mantra-mantra yang diturunkan melalui keluarga Kanwa. Ber- dasarkan pendekatan historis, Veda diturunkan pertama kali pada zaman Krta Yuga. Kemudian dipelihara pada zaman Dwapara Yuga sehingga pada masa ini sangat perlu adanya kodifikasi Veda oleh Bhagawan Wyasa atau Bhagawan Kresna Dwipayana. Siswa-siswa yang membantu Beliau adalah:

a.   Bhagawan Pulaha, khusus menghimpun mantra-mantra menjadi Rgve- da Samhita.

b.   Bhagawan Jaimini, khusus menghimpun mantra-mantra yang kemudian dikenal dengan Samaveda Samhita

c.   Bhagawan Waisampayana, khusus menghimpun mantra-mantra yang kemu- dian dikenal dengan himpunan Yayurveda Samhita.

d.   Bhagawan  Sumantu, khusus  menghimpun  mantra-mantra  kemudian dikenal himpunannya sebagai Atharwaveda Samhita.

 

Kamis, 18 Juli 2024

VEDA ADALAH ILMU PENGETAHUAN SUCI

 

KITAB SUCI VEDA ADALAH SUMBER KEBENARAN

 Veda berasal dari akar kata Vid yang artinya mengetahui atau pengetahuan. Jadi, Veda adalah ilmu pengetahuan suci yang berasal dari wahyu Sang Hyang Widhi melalui para Maha Rsi.

 Kitab suci Veda adalah sumber kebenaran, sehingga dijadikan sumber keyakinan dan kepercayaan bagi umat Hindu.

 Berdasarkan kitab Manu Smrthi dan Manawa Dharmasastra dapat dik- lasifikasikan menjadi dua pengelompok ini terdiri dari besar, yaitu Sruti dan Smrthi.

 Veda Sruti dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu bagian mantra, kitab Brah- mana, dan Upanisad. Sedangkan Smrthi, dapat dikelompokkan menjadi kelompok Vedangga (batang tubuh Veda) dan kelompok Upaveda (Veda tambahan).

 Para Maha Rsi yang menerima wahyu Veda disebut dengan Sapta Rsi, ada pun ketujuh Maha Rsi yang menerima wahyu itu adalah Rsi Grtsamada, Rsi Wiswamitra, Rsi Wamadewa, Rsi Atri, Rsi Bharadwaja, Rsi Wasista, dan Rsi Kanwa.

 Veda dikodifikasi oleh Bhagawan Wyasa dengan dibantu oleh para siswa-siswanya, yaitu: Bhagawan Pulaha, Bhagawan Jaimini, Bhagawan Waisampayana, dan Bhagawan Sumantu.

 Veda juga disebut Kitab suci Hindu karena berbentuk buku disujikan dan berisi pedoman kehidupan bagi umat Hindu.

 Veda juga disebut dengan pujastuti atau mantra, ketika dilafalkan oleh para sulinggih.

 Veda Sruti adalah veda yang didengar secara langsung oleh para maharsi penerima wahyu.

 Veda Smrthi adalah Veda yang lebih operasional terutama untuk menjelas- kan secara lebih mudah apa yang terdapat di dalam Veda Sruti.

Selasa, 16 Juli 2024

BELAJAR ISTILAH AGAMA HINDU

BELAJAR ISTILAH AGAMA HINDU

Asta Aiswarya delapan sifat Tuhan

Awatara penjelmaan Tuhan  ketika  alam  semesta terancam  kehancuran

Bhagavadgita nyanyian Tuhan (pancama veda)

Bhakti menghormat, tunduk, melayani dengan tulus ikhlas

Bajra genta  yang dipakai untuk menimlbukan bunyi dalam upacara yajña

Bramavidya ilmu ketuhanan hindu

Bhahuda pandita  penasihat  raja

Cetik racun untuk membunuh orang lain yang dikirim secara gaib dari jarak jauh

Cakra senjata sakti milik krisna yang  bisa kembali sendiri setelah melukai usuhnya. senjata ini bisa digerakkan dengan pikiran

Guru Lagu irama panjang/intonasi pengucapan

Itihasa bagian daripada veda berisi cerita kepahlawanan

Jadul akronim dari zaman dulu untuk mengungkapkan hal yang dianggap sudah kuno

Karmaphala hukum sebab akibat

Kirtanam menyebutkan nama suci Tuhan  secara berulang-ulang

Konversi mengubah dalam hal ini mengubah agama yang dipeluk sebelumnya

Loka Palasraya melayani umat dengan cara mengantarkan upacara

Mahabharata  cerita tentang keluarga pendawa dan kurawa

Mantra wahyu Tuhan, lagu pujian

Monoteisme paham tentang satu Tuhan

Narayana gelar Sang Hyang Widhi

Neraka Loka alam neraka

Orientalis  mereka yang memberikan kajian tentang masyarakat timur

Panca Gita lima jenis suara yang wajib ada dalam upacara agama

Pandita sulinggih dwijati

Pinandita pemangku ekajati

Politeisme paham tentang banyak Tuhan

Purana cerita yang mengandung ajaran kebenaran

Rajasika yajña upacara yajña dengan motivasi untuk memamerkan kekayaan dan kekuasaan

Ramayana cerita tentang perjalanan  rama dewa

Reinkarnasi menjelma/terlahir kembali

Sapta Rsi tujuh maharsi penerima  wahyu

Sapta Timira tujuh kegelapan penyebab kesombongan/kemabukan

Sat Atatayi  enam  cara melakukan pembunuhan secara kejam

Sattwika yajña yajña yang dilakukan secara benar

Sloka lagu pujian berbahasa jawa kuno

Surga Loka alam surga

Surya Sevana puja pemujaan kepada Dewa Surya

Tamasika yajña  yajña  dengan motivasi untuk mendapat untung

Tri Rnam tiga jenis hutang umat  manusia  kepada, Tuhan, orang tua, dan guru

Tri Hita Karana tiga penyebab kebahagiaan

Veda kitab suci agama hindu

Veda Vakya ucapan  veda atau kata mutiara yajña korban suci tanpa pamrih kepada Tuhan

Yazamana mereka yang menyelenggarakan upacara yajña

 

Minggu, 14 Juli 2024

Perbedaan Deva, Bhatara, dan Avatara

 Perbedaan Deva, Bhatara, dan Avatara

 

Deva berasal dari kata Div yang berarti sinar. Jadi, Dewa memiliki arti atau makna sinar yang menunjukkan sebagai sinar sucinya Tuhan Yang Maha Esa.

 

Bhatara berasal dari bahasa Sanskerta dari akar kata Bhatr, yang artinya Pelindung.

Jadi Bhatara adalah manusia yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas kesucian dirinya sehingga mampu menjadi Manawa ke Madawa atau setingkat Bhatara yang dapat melindungi kesejahteraan umat manusia.

 

Avatara adalah turunnya kekuatan Sang Hyang Widhi ke dunia sebagai Dewa Wisnu dengan mengambil suatu bentuk tertentu untuk menyelamatkan dunia beserta isinya dari kehancuran yang disebabkan oleh sifat-sifat Adharma.

Jumat, 12 Juli 2024

Deva adalah sinar suci Brahman

Deva adalah sinar suci Brahman atau Sang Hyang Widhi

Deva adalah sinar suci Brahman atau Sang Hyang Widhi yang mempunyai tugas berbeda-beda. Kata Deva itu sendiri berasal dari bahasa Sanskerta div yang artinya sinar. Sesuai dengan artinya, fungsi Deva adalah untuk menyinari, menerangi alam semesta agar selalu terang dan terlindungi. Dalam Agama Hindu dikenal banyak Deva dengan berbagai fungsinya, antara lain:

 

Deva Indera adalah deva yang menguasai ilmu perang sehingga dikenal sebagai Deva perang;

Deva Brahma adalah deva pencipta alam semesta beserta isinya;

Deva Wisnu sebagai deva pemelihara dunia beserta isinya;

Deva Siwa sebagai deva pemeralina yang mengembalikan dunia kembali ke asalnya;

Deva Baruna sebagai deva penguasa laut;

Devi Saraswati sebagai deva penguasa ilmu pengetahuan;

Deva Ganeca sebagai deva kecerdasan dan penyelamat umat manusia;

Devi Sri sebagai deva kemakmuran; dan

Deva Sangkara sebagai deva penguasa tumbuh-tumbuhan

Minggu, 30 Juni 2024

Keruntuhan Agama Hindu di Indonesia

Keruntuhan Agama Hindu di Indonesia

Tidak adanya pergantian pemimpin yang baik, sehingga pemimpin berikutnya tidak mampu menjalankan tugas yang diperintahkan, sering terjadinya kecemburuan antar saudara sehingga memunculkan perang saudara yang menghabiskan banyak biayan dan pikiran akibatnya perekonomian kerajaan dan masayrakat menderita, melemahnya penataan agama Hindu karena kerajaan terlalu sibuk menghadapi peperangan, masuknya agama-agama baru ke Indonesia saat terjadi perang saudara hal ini memudahkan agama-agama baru mempengaruhi untuk beralih agama.PENGALAMAN INI SEMESTINYA JADI GURU BAGI KITA SAAT INI.

Agama Hindu berkembang di Indonesia, sejak awal abad ke-2 Masehi dengan berdirinya kerajaan Salakanagara di Jawa Barat, kemudian di Kalimantan Timur abad ke-4 Masehi. Kerajaan yang bernuansa Hindu adalah kerajaan Kutai. Pada masa kerajaan Kutai ditemukan tujuh buah Yupa, raja yang memerintah di Kutai adalah Kudungga, Aswawarman, dan Mulawarman. Di sini agama Hindu telah mengagungkan Dewa Shiwa yang dilaksanakan di lapangan Waprakeswara. Pada abad ke-4 berdiri kerajaan Tarumanegara sebagai rajanya adalah Purnawarman. Peninggalan kerajaan Tarumanegara, antara lain: Prasasti Ciaruteun, Tugu, Kebon Kopi, Pasir Awi, Muara Ciateun, Lebak, dan Jambu.

Setelah Jawa Barat, agama Hindu menyebar ke Jawa Tengah pada abad ke-7. Di sini ditemukan prasasti Tuk Mas bergambar atribut-atribut Dewa Tri Murti. Kemudian penyebaran agama Hindu memasuki Jawa Timur pada abad ke-8. Hal ini ditunjukkan dengan ditemukannya prasasti Dinoyo. Selain itu, terdapat juga peninggalan-peninggalan dalam bentuk karya sastra, seperti: Kitab Bharata Yudha, Sutasoma, Arjuna Wiwaha. Di Jawa Timur, agama Hindu mengalami perkembangan yang sangat pesat di bawah kerajaan Majapahit dengan rajanya Prabhu Hayam Wuruk dan Mahapatihnya Gajah Mada.

Pada abad ke-8, agama Hindu berkembang terus ke arah timur sehingga tiba di Pulau Dewata (Bali). Bukti yang menunjukkan Hindu berkembang di Bali ditemukan prasasti Blanjong, kemudian di Bali agama Hindu berkembang dan terus di tata sehingga tetap bertahan sampai sekarang

Perkembangan agama Hindu mengalami kejayaan pada masa kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan terbesar dan termegah yang pernah ada di Indonesia. Kerajaan Majapahit berdiri pada abad ke-12 atau 1200 masehi, tepatnya tahun 1293 masehi atau 1215 saka. Pada masa kepemimpinan Prabu Rajasanegara dan Mahapatih Gajah Mada, kerajaan Majapahit mengalami puncak kejayaannya.

Agama Hindu mulai mengalami kemunduran sejak runtuhnya kerajaan Majapahit. Keruntuhan agama Hindu di Indonesia karena berbagai faktor, diantaranya faktor politik, ekonomi, agama, dan kaderisasi.

 

Sabtu, 29 Juni 2024

Pemahaman Kitab Suci Veda

 Pemahaman Kitab Suci Veda

 

Kitab suci merupakan sumber ajaran kebenaran  yang  wajib  dilaksanakan  oleh  manusia  sehingga  perlu  dipahami, dilaksanakan, dihayati, dan diamalkan oleh seluruh umat manusia tanpa kecuali (MDS: XVI-18).

 Pemahaman lebih jauh tentang Kitab Suci Veda meliputi beberapa kelompok, yaitu:

 

Sruti namanya Catur Veda merupakan kumpulan mantra yaitu Rgveda (mantra tentang puja), Samaveda (mantra lagu-lagu pujian), Yayurveda (mantra-mantra tentang Yajña), Atharwaveda (mantra yang bersifat magis).

 

  • Smrthi (dharma sastra) yang memuat 2 kelompok,  yaitu kelompok Vedangga dan kelompok Upaveda.
  • Kebiasaan-kebiasaan yang baik  dari penghayat veda (sila) dan tradisi-tradisi orang suci (acara).
  • Rasa puas atau puji syukur (atmanastuti). Secara lengkapnya tersurat vedo’khilo dharma mulam smrti ca tad vidam, acaracca iva sadhunam  atmanastustir ceva ca- MDS : II-6//.
  • Memahami konsep agama, bahwa agama memiliki kerangka dasar berupa Tattwa, Susila, Acara. Pemahaman tentang konsep tersebut akan dapat menguatkan kualitas hidup dan kehidupan serta mengatasi permasalahan hidup.

Cari Artikel di Blog ini

Berita Terkait Semangat Hindu

Artikel Agama Hindu

108 Mutiara Veda 3 kerangka agama hindu advaita visistadviata dvaita Agama Hindu Dharma agama islam Ajaran Hindu aksara suci om Apa yang dimaksud Cuntaka Apa yang dimaksud dengan Japa Apa yang dimaksud dengan Puja arcanam nyasa aris widodo artikel hindu arya dharma Arya Wedakarna Asta Brata Atharvaveda Atman avatara sloka babad Badan Penyiaran Hindu bagian catur weda bahasa jawa kuno bahasa kawi bahasa sanskerta Banggalah Menjadi Hindu banten hindu bali Belajar Hindu BELAJAR ISTILAH AGAMA HINDU bhagavad gita Bhagawadgita bhagawan bhuta yadnya Bimas Hindu BPH Banten brahma wisnu siwa Brahman Atman Aikyam brahmana ksatriya wesia sudra budaya bali budha kliwon sinta Bukan Heroisme Canakhya Nitisastra cara sembahyang hindu catur asrama Catur Brata Catur Cuntakantaka Catur Purusha Artha Catur Purusharta catur veda Catur Warna Catur Weda Cendekiawan Hindu Cinta Kasih Dalam Perspektif Hindu Dana Punia Deva adalah sinar suci Brahman Deva Brahma Deva Indera dewa dewi hindu dewa yadnya dewata nawa sanga dewi kata-kata dewi saraswati dharma artha kama moksa Dharma Santi dharma wacana Doa Anak Hindu epos mahabharata ramayana filsafat agama hindu ganesha Gayatri Sebagai Mantra Yoga Hari Raya Galungan Hari Raya Kuningan Hari Raya Nyepi Hari Raya Pagerwesi Hari Raya Saraswati Hari Raya Siwaratri HINDU adalah ARYA DHARMA HINDU ADALAH SANATHANA DHARMA HINDU ADALAH VAIDHIKA DHARMA Hindu Agama Terbesar di Dunia Hindu Banten Hindu beribadah di Pura Hindu Festival Hindu Indonesia hindu nusantara Hindu Tengger Hinduism Facts Hinduism the Greatest Religion in the Word Hukum Karma Ida Pedanda sakti isi catur weda Jadilah Manusia Setia Japa dan Mantram Jiwa kakawin Kamasutra Keagungan Aksara Suci OM Kekawin Lubdhaka kepemimpinan jawa kuna Kerajaan Hindu Keruntuhan Agama Hindu kesadaran diri kidung dewa yadnya Kitab Suci Weda lontar Lontar Kala Maya Tattwa Maharsi Atri Maharsi Bharadvaja Maharsi Gritsamada Maharsi Kanva Maharsi Vamadeva Maharsi Vasistha Maharsi Visvamitra manawa dharma sastra Mantra Mantra Yoga manusa yadnya Meditasi Matahari Terbit Mengapa Kita Beragama menghafal sloka Mimbar Agama Hindu Moksha Motivasi Hindu Mpu Jayaprema nakbalibelog Naskah Dialog Nuur Tirtha Om or Aum one single family opini hindu moderat Panca Sradha panca yadnya Panca Yajna pandita Panglong 14 Tilem Kepitu parahyangan agung jagatkartta paras paros segilik seguluk Pasraman Pasupati Pembagian Kitab Suci Veda Pemuda Hindu Indonesia pendidikan hindu pengertian catur weda Pengertian Cuntaka penyuluh agama hindu Peradah percikan dharma Percikan Dharma Dewa Yajna phdi pinandita Pitra Yadnya Ngaben Pitrapuja potong gigi Principle Beliefs of Hinduism Proud To Be Hindu Puja dan Prathana Pujawali purana purnama tilem Purwaning Tilem Kapitu Radio online Bali rare angon nak bali belog Reinkarnasi Rgveda ritual hindu Roh Rsi yadnya sabuh mas sad darsana sad guru Samaveda sanatana dharma sang hyang pramesti guru Sang Kala Amangkurat Sang Kala Dungulan Sang Kala Galungan Sang Kala Tiga sapta rsi Sapta Timira Sarassamuscaya Sarassamuscaya Sloka sattvam rajah tamah sejarah agama hindu Sekta Hindu Semangat Hindu seni budaya hindu Sex and Hinduism siwa budha waesnawa siwa ratri Sloka sloka bhagawad gita sloka bhatara sloka Rgveda sloka yayurveda Slokantara Sloka Spiritual Bersifat Misterius spiritualitas hindu spma ribek sradha dan bhakti sri rama krishna paramahansa Sri Sathya Sai Baba Sri Svami Sivananda sumpah dalam perkara tabuh gesuri tabuh kreasi baru tabuh telu lelambatan tantri kamandaka tat twam asi tattwa susila upakara Tempat Suci Hindu tiga hubungan harmonis tri hita karana Tri kaya parisudha tri kerangka agama hindu tri mala tri pramana Triji Ratna Permata tujuan perkawinan tujuh penerima wahyu tumimbal lahir upacara hindu upacara menek deha Upanisad upaweda Utsawa Dharma Gita vaidhika dharma Vasudhaiva Kutumbakam VEDA ADALAH ILMU PENGETAHUAN SUCI vedangga Vijaya Dashami Wasudewa Kutumbhakam widhi tatwa wija kasawur wiwaha agama hindu Yajna dan Sraddha yajna dan sradha Yayurveda Yoga Kundalini