Ego dan Keinginan.
Para pencari Kebenaran harus selalu ingat sifat yang terpisah dari Sang Diri dan melepaskan semua identifikasi dengan ego. Egolah yang berulang kali membawa Sang Diri ke dunia ketidak-tahuan. Ego-lah yang memperburuk keinginan. Ketika keinginan meningkat, aktivitas juga meningkat. Dan bila da peningkatan aktivitas ada peningkatan dari keinginan. Dengan demikian keinginan dan aktivitas bergerak dalam lingkaran setan dan memenjarakan manusia dalam badan untuk selamanya, tak pernah berakhir.
Penghancuran keinginan telah digambarkan sebagai pembebasan, dan membebaskan manusia dari keinginan disebut jivanmukti, saat menusia dibebaskan dalam hidup.
Para pencari Kebenaran harus selalu ingat sifat yang terpisah dari Sang Diri dan melepaskan semua identifikasi dengan ego. Egolah yang berulang kali membawa Sang Diri ke dunia ketidak-tahuan. Ego-lah yang memperburuk keinginan. Ketika keinginan meningkat, aktivitas juga meningkat. Dan bila da peningkatan aktivitas ada peningkatan dari keinginan. Dengan demikian keinginan dan aktivitas bergerak dalam lingkaran setan dan memenjarakan manusia dalam badan untuk selamanya, tak pernah berakhir.
Penghancuran keinginan telah digambarkan sebagai pembebasan, dan membebaskan manusia dari keinginan disebut jivanmukti, saat menusia dibebaskan dalam hidup.
Bahkan setelah Kebenaran diketahui, tetap sering ada gagasan yang kuat, tanpa awal dan keras kepala bahwa kita adalah pelaku tindakan dan penikmat hasil-hasilnya. Gagasan ini secara hati-hati harus dihapus dengan hidup terus-menerus dalam persatuan dengan Atman. Hanya dengan demikian kita mungkin mengalami kebahagiaan pembebasan meskipun hidup dalam badan.
Pencari tidak boleh lengah dalam ketabahan untuk pencarian pengetahuan diri. Kelengahan adalah kematian. Kelengahan, delusi, egoisme, perbudakan, dan penderitaan adalah tautan beruntun dalam rantai kehidupan duniawi. Jika pikiran sedikit menyimpang dari Atman dan bergerak kedunia luar, ia akan terus merosot, seperti bola liar turun dari atas tangga memantul selangkah demi selangkah dan tidak berhenti hingga mencapai bagian terbawah.
Kebenaran Atman sangat halus dan tidak dapat dicapai oleh pikiran yang terganggu. Ia diwujudkan hanya dengan jiwa mulia dari pikiran murni, dan bahkan itupun hanya melalui konsentrasi yang luar biasa. Sumber buku Atmabodha 'Pengetahuan Diri Untuk Kedamaian Tertinggi' Sankaracharya. (RANBB)