Apakah Dalam Ajaran Hindu Ada Kiblat ?
Jika dikutip dari pengertiannya secara umum kiblat berarti arah tertentu yang bersifat mutlak. Lantas apakah dalam sembahyang agama Hindu ada kiblat? Sebenarnya dalam Hindu tidak terdapat kiblat, dalam ajaran Hindu semua arah adalah suci karena Tuhan ada dimana-mana dan memenuhi seluruh alam raya semesta ini.Seperti halnya terdapat konsep Dewata Nawa Sanga (sembilan penguasa di setiap penjuru mata angin) dan semua adalah perwujudan dari kekuatan Tuhan dalam berbagai manifestasi beliau. Dengan demikian semua arah ialah suci.
Namun dalam perkembangan Hindu di Bali, dalam pemujaan kepada Tuhan terdapat sebuah istilah yaitu “Hulu Teben”. Hulu Teben adalah konsep penataan sebuah tempat secara vertikal dan horisontal yang dapat membawa tatanan kehidupan skala (nyata) dan niskala (tidak nyata). Hulu Teben berasal dari dua kata yaitu hulu dan teben :
- Hulu artinya arah yang utama, sedangkan
- Teben artinya hilir atau arah berlawanan dengan hulu
- Timur sebagai hulu dan Barat sebagai teben, atau
- Gunung sebagai hulu dan Laut sebagai teben
Sedangkan Gunung sebagai hulu karena berfungsi sebagai pengikat awan yang turun menjadi hujan kemudian ditampung dalam humus hutan yang merupakan sumber mata air kehidupan karena tiada kehidupan tanpa air.
Penetapan Hulu Teben hanya sebagai kesepakatan dan etika pemujaan Hindu di Bali. Akan tetapi ada juga tempat pemujaan yang menghadap ke barat, ke selatan dll. Tapi itu bukanlah sebuah hal yang perlu di debatkan atau menjadi pertentangan karena seperti yang sudah diterangkan diatas bahwa dalam Hindu sejatinya semua arah adalah suci.
Semoga bermanfaat untuk semeton. Jika terdapat penjelasan yang kurang lengkap atau kurang tepat. Mohon dikoreksi bersama. Suksma…
(sumber : Buku Cara Mudah Memahami Hindu)
http://inputbali.com/budaya-bali/apakah-dalam-ajaran-hindu-ada-kiblat