OM. SA, BA, TA, A, I, NA, MA, SI, WA, YA, AM, UM, OM

PRAKATA

Selamat Datang

Semangat Hindu merupakan blog bersama umat Hindu untuk berbagi berita Hindu dan cerita singkat. Informasi kegiatan umat Hindu ini akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan.
Semangat Hindu semangat kita bersama.

Bersama Semangat Hindu kita berbagi berita dan cerita, info kegiatan, bakti sosial dan kepedulian, serta kegiatan keagamaan seperti ; pujawali, Kasadha, Kaharingan, Nyepi, Upacara Tiwah, Ngaben, Vijaya Dhasami dan lain sebagainya.

Marilah Berbagi Berita, Cerita, Informasi, Artikel Singkat. Bagi yang mempunyai Web/Blog, dengan tautan URL maka dapat meningkatkan SEO Web/ blog Anda.

Terima Kasih
Admin

RANBB

---#### Mohon Klik Share untuk mendukung blog ini ####---

Jumat, 29 Maret 2019

Percikan Dharma Susila



Percikan Dharma
Susila

Umat se-dharma, bahwa dalam kehidupan ini sangat diperlukan untuk menjalankan semua aktivitas sehari-hari yaitu tentang susila. Dalam suatu percakapan antara sisya dan guru, sisya. bapa, saya sangat jarang mendengar kata-kata Tat Twam Asi, apa yang dimaksudkan.

Guru, Tat Twam Asi yaitu kata-kata yang ada di filsafat Hindu yang mengajarkan tentang tingkah laku yang adiluhung tanpa batas sebab dimengerti oleh semua umat manusia, sebab aku adalah kamu, aku yaitu kamu dan semua makhluk hidup saling tolong menolong orang lain maksudnya menolong dirinya sendiri. Dan apabila kita menyakiti orang lain berarti menyakiti diri sendiri.

Tat artinya itu (aku), Twam artinya kamu dan Asi artinya yaitu. Untuk dapat mewujudkan jiwa sosial, fiksafat hidup Tat Twam Asi wujud dari dasar dari susila atau etika Hindu.

Susila artinya tingkah laku atau perbuatan yang baik dan mulia yang sesuai dengan peraturan-oeraturan tentang dharma dan yadnya. Bahwa dharma dalam susila itu yaitu hubungan yang baik antara manusia dengan Tuhan, hubungan dengan manusia lainnya dan hubungan debgan alam semesta. Hubungan yang selaras dengan dasar yadnya yaitu korban suci yang berdasar rasa ikhlas serta kasih sayang, memberikan kamakmuran.

Demikian susila atau etika yang bisa membuat manusia memanjakan hidupnya dengan baik, karena susila mengajarkan hal-hal yang baik dan bijak.

oleh : Aris Widodo

Minggu, 10 Maret 2019

Percikan Dharma Pemimpin Menurut Asta Brata

Percikan Dharma
Pemimpin Menurut Asta Brata


Umat se-dharma, perlu kita ketahui bahwa suatu bangsa pasti ada seseorang yang akan menjadi pemimpin. Untuk itu pemimpin yang baik dalam memimpin suatu bangsa menurut Asta Brata. Asta Brata artinya ajaran utama rentang kepemimpinan, yang merupakan petunhuk Sri Rama kepada Bharata (adiknya) yang akan dinobatkan menjadi raja Ayodhya.



Asta Brata disimbolkan dari sifat-sifat mulia dari alam semesta yang patut dijadikan pedoman bagi setiap pemimpin yaitu:



1. Indra Brata. Seorang pemimpin hendaknya seperti hujan yaitu senantiasa mengusahakan kemakmuran bagi rakyatnya dan dalam tindakannya dapat membawa kesejukan dan penuh kewibawaan.

2. Yama Brata. Pemimpin hendaknya meneladani sifat-sifat Dewa Yama yaitu berani menegakkan keadilan menurut hukum atau peraturan yang berlaku demi mengayomi masyarakat.

3. Surya Brata. Pemimpin hendaknya memiliki sifat-sifat seperti Matahari (Surya) yang mampu memberikan semangat dan kekuatan pada kehidupan  yang penuh dinamika dan sebagai sumber energi.

4. Candra Brata. Pemimpin hendaknya memiliki sifat-sifat seperti Bulan yaitu mampu memberikan penerangan bagi rakyatnya yang berada dalam kegelapan/kebodohan dengan menampilkan wajah yang penuh kesejukan dan penuh simpati sehingga masyarakatnya merasa tentram dan hidup nyaman.

5. Vayu Brata. Pemimpin hendaknya ibarat angin, senantiasa berada ditengah-tengah masyarakatnya, memberikan kesegaran dan selalu turun ke bawah untuk mengenal denyut kehidupan masyarakat yang dipimpinnya.

6. Bhumi Brata (Danada). Pemimpin hendaknya memiliki sifat-sifat utama dari Bumi yaitu teguh, menjadi landasan berpijak dan memberi segala yang dimiliki untuk kesejahteraan masyarakatnya.

7. Varuna Brata. Pemimpin hendaknya bersifat seperti Samudra yaitu memuliki wawasan yang luas, mampu mengatasi setiap gejolak (riak) dengan baik, penuh kearifan dan kebijaksanaan.

8. Agni Brata. Pemimpin hendaknya memiliki sifat-sifat mulia dari Api yaitu mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan, tetap teguh dan tegak dalam prinsip dan menindal/menghanguskan ysng bersalah tanpa pilih kasih.

Demikianlah seharusnya seorang pemimpin harus memiliki semua sifat-sufat alam semesta kalau bisa minimal salah dua atau satu sehingga rakyat benar-benar diperhatikan oleh pemimpin tersebut.

Narasumber : Aris Widodo

Senin, 04 Maret 2019

Percikan Dharma : Empat jalan menuju Moksa



Empat jalan menuju Moksa




Umat sedharma, perlu diketahui bahwa dalam perjalanan hidup ini ada empat jalan menuju Moksa yaitu:
1. Bhakti Marga
2. Karma Marga
3. Jnana Marga
4. Raja Marga

Bhakti Marga, jalan yang biasa dan mudah dilaksanakan umat Hindu untuk menuju Moksa yaitu dengan jalan kasih sayang, sembahyang sehari-hari, denfan melaksanakan itu semua dengan lascarya niscaya akan mendapatkan kemudahan jalan menuju Moksa. Dengan kasih sayang, mencintai atau menyayangi semua makhluk hidup merupakan sebuah kebutuhan dimana semua mahkluk hidup diciptakan oleh Hyang Widhi, oleh karena itu kita harus saling nemyayanginya. Sembahyang merupakan sembah dan Hyang artinya kita harus selalu ingat bahwa kita diciptakan oleh Hyang Widhi sehingga harus bersyukur dan bhakti kepada Beliau agar selalu diberikan keselamatan dan kebahagiaan.

Bagaimana Cara Mendapat Moksa


Karma Marga, jalan yang harus dilaksanakan umat Hindu untuk menuju Moksa yaitu jalan kerja, kerja dan kerja tanpa pamrih yang harus dilaksanakan untuk dapat tiket menuju Moksa karena dengan jalan kerja tanpa pamrih niscaya semua akan mudah menuju Moksa. Hanya dengan kerja, kerja dan kerja tanpa memikirkannhasilnya itulah yang biasa digunakan untuk bhakti kepada Hyang Widhi.

Jnana Marga, jalan yang harus dilaksanakan umat Hindu untuk menuju Moksa yaitu jalan pengetahuan, dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya bisa mengantarkan kita menuju Moksa. Oleh karena itu gunakan ilmu pengetahuan yang kita miliki sebarkan atau bagikan kepada mereka yang membutuhkan sehingga bermanfaat untuk kehidupannya di dunia ini. Hanya dengan jalan pengetahuan ini bisa mengantakan kita menggapai Moksa yang menjadi tujuan akhir umat Hindu.

Raja Marga, jalan yang harus dilaksanakan umat Hindu menuju Mojsa yaitu jalan tapa, brata, yoga dan semadi, dengan jalan ini umat Hindu bisa menuju Moksa. Namun jalan ini sangatlah sulit untuk dilaksanakan karena harus dengan niat yang tulus dan kemampuan yang lebih untuk dapat melaksanakannya. Karena jalan tapa, brata, yoga dan semadi ini sangat membutuhkan energi yang lebih, namun apabila mau dan.mampu untuk melaksanakannya niscaya lebih cepat untuk mencapai Moksa.

Demikian empat jalan menuju Moksa ini dapat dilaksanakan dengan penuh percaya diri niscaya semua mendapatkan  hasil sesuai dengan kemampuannya, bileh dipilih mana jalan yang bisa untuk mencapai Moksa itulah kita sendiri yang bisa memprediksinya. Namun jangan disalah artikan bahwa empat jalan ini diputarbalikkan dengan jalan bahwa bisa memakai jalan agama lain, hanya di Hindu lah Hyang Widhi memberikan jalan untuk menuju Moksa yang lain lewat.

nara sumber : Aris Widodo

Cari Artikel di Blog ini

Berita Terkait Semangat Hindu

Artikel Agama Hindu

108 Mutiara Veda 3 kerangka agama hindu advaita visistadviata dvaita Agama Hindu Dharma agama islam Ajaran Hindu aksara suci om Apa yang dimaksud Cuntaka Apa yang dimaksud dengan Japa Apa yang dimaksud dengan Puja arcanam nyasa aris widodo artikel hindu arya dharma Arya Wedakarna Asta Brata Atharvaveda Atman avatara sloka babad Badan Penyiaran Hindu bagian catur weda bahasa jawa kuno bahasa kawi bahasa sanskerta Banggalah Menjadi Hindu banten hindu bali Belajar Hindu BELAJAR ISTILAH AGAMA HINDU bhagavad gita Bhagawadgita bhagawan bhuta yadnya Bimas Hindu BPH Banten brahma wisnu siwa Brahman Atman Aikyam brahmana ksatriya wesia sudra budaya bali budha kliwon sinta Bukan Heroisme Canakhya Nitisastra cara sembahyang hindu catur asrama Catur Brata Catur Cuntakantaka Catur Purusha Artha Catur Purusharta catur veda Catur Warna Catur Weda Cendekiawan Hindu Cinta Kasih Dalam Perspektif Hindu Dana Punia Deva adalah sinar suci Brahman Deva Brahma Deva Indera dewa dewi hindu dewa yadnya dewata nawa sanga dewi kata-kata dewi saraswati dharma artha kama moksa Dharma Santi dharma wacana Doa Anak Hindu epos mahabharata ramayana filsafat agama hindu ganesha Gayatri Sebagai Mantra Yoga Hari Raya Galungan Hari Raya Kuningan Hari Raya Nyepi Hari Raya Pagerwesi Hari Raya Saraswati Hari Raya Siwaratri HINDU adalah ARYA DHARMA HINDU ADALAH SANATHANA DHARMA HINDU ADALAH VAIDHIKA DHARMA Hindu Agama Terbesar di Dunia Hindu Banten Hindu beribadah di Pura Hindu Festival Hindu Indonesia hindu nusantara Hindu Tengger Hinduism Facts Hinduism the Greatest Religion in the Word Hukum Karma Ida Pedanda sakti isi catur weda Jadilah Manusia Setia Japa dan Mantram Jiwa kakawin Kamasutra Keagungan Aksara Suci OM Kekawin Lubdhaka kepemimpinan jawa kuna Kerajaan Hindu Keruntuhan Agama Hindu kesadaran diri kidung dewa yadnya Kitab Suci Weda lontar Lontar Kala Maya Tattwa Maharsi Atri Maharsi Bharadvaja Maharsi Gritsamada Maharsi Kanva Maharsi Vamadeva Maharsi Vasistha Maharsi Visvamitra manawa dharma sastra Mantra Mantra Yoga manusa yadnya Meditasi Matahari Terbit Mengapa Kita Beragama menghafal sloka Mimbar Agama Hindu Moksha Motivasi Hindu Mpu Jayaprema nakbalibelog Naskah Dialog Nuur Tirtha Om or Aum one single family opini hindu moderat Panca Sradha panca yadnya Panca Yajna pandita Panglong 14 Tilem Kepitu parahyangan agung jagatkartta paras paros segilik seguluk Pasraman Pasupati Pembagian Kitab Suci Veda Pemuda Hindu Indonesia pendidikan hindu pengertian catur weda Pengertian Cuntaka penyuluh agama hindu Peradah percikan dharma Percikan Dharma Dewa Yajna phdi pinandita Pitra Yadnya Ngaben Pitrapuja potong gigi Principle Beliefs of Hinduism Proud To Be Hindu Puja dan Prathana Pujawali purana purnama tilem Purwaning Tilem Kapitu Radio online Bali rare angon nak bali belog Reinkarnasi Rgveda ritual hindu Roh Rsi yadnya sabuh mas sad darsana sad guru Samaveda sanatana dharma sang hyang pramesti guru Sang Kala Amangkurat Sang Kala Dungulan Sang Kala Galungan Sang Kala Tiga sapta rsi Sapta Timira Sarassamuscaya Sarassamuscaya Sloka sattvam rajah tamah sejarah agama hindu Sekta Hindu Semangat Hindu seni budaya hindu Sex and Hinduism siwa budha waesnawa siwa ratri Sloka sloka bhagawad gita sloka bhatara sloka Rgveda sloka yayurveda Slokantara Sloka Spiritual Bersifat Misterius spiritualitas hindu spma ribek sradha dan bhakti sri rama krishna paramahansa Sri Sathya Sai Baba Sri Svami Sivananda sumpah dalam perkara tabuh gesuri tabuh kreasi baru tabuh telu lelambatan tantri kamandaka tat twam asi tattwa susila upakara Tempat Suci Hindu tiga hubungan harmonis tri hita karana Tri kaya parisudha tri kerangka agama hindu tri mala tri pramana Triji Ratna Permata tujuan perkawinan tujuh penerima wahyu tumimbal lahir upacara hindu upacara menek deha Upanisad upaweda Utsawa Dharma Gita vaidhika dharma Vasudhaiva Kutumbakam VEDA ADALAH ILMU PENGETAHUAN SUCI vedangga Vijaya Dashami Wasudewa Kutumbhakam widhi tatwa wija kasawur wiwaha agama hindu Yajna dan Sraddha yajna dan sradha Yayurveda Yoga Kundalini