Umat Hindu India. Upacara Vaikasi Maha Puja Di atau ritual tolak bala di Kuil Shri Mariamman Pematangsiantar merupakan ritual guru dan tokoh agama Hindu dengan acara ritual berupa tusuk pipi dan berjalan di atas pedang. Di aliran sungai, umat Hindu membuang bunga Sakti Kargem (sesajen). Lalu merangkai bunga Puspa Kargem, yang diartikan sebagai persembahan untuk Dewi, serta diarak keliling kota hingga ke Kuil Shri Mariamman, Jalan Diponegoro Belakang Nomor 21 B, Siantar Barat. Ritual ini dilaksanakan bergilir di 20 Kuil Shri Mariamman di seluruh Sumut secara rutin dilakukan guru dan tokoh agama Hindu.
Pada ritual Vaikasi Maha Puja Di, seorang pemuda ditusuk pipi kiri hingga menembus pipi kanannya. Ini termasuk salah satu syarat ritual. Selanjutnya, seorang pria berbadan tegap seperti kerasukan dan mampu berdiri serta berjalan di atas pedang tajam sambil mencambuk dirinya sendiri.
-->
Upacara Vaikasi Maha Puja Di ini dilaksanakan peringatannya setiap bulan Adi (bulan dalam agama Hindu). Bulan Adi Maso adalah bulan suci untuk umat Hindu. Seperti bulan Ramadan bagi umat Islam.Pada ritual Vaikasi Maha Puja Di, seorang pemuda ditusuk pipi kiri hingga menembus pipi kanannya. Ini termasuk salah satu syarat ritual. Selanjutnya, seorang pria berbadan tegap seperti kerasukan dan mampu berdiri serta berjalan di atas pedang tajam sambil mencambuk dirinya sendiri.
Di setiap bulan Adi, katanya, umat Hindu selalu menggelar ritual sembari memanjatkan doa, menghantar sesajen untuk memohon kemakmuran negeri, dan tolak bala. Upacara ini disebut Vaikasi Maha Puja, di mana umat Hindu Kuil Shri Mariamman memanjatkan doa dan sembahyang selama dua hari. Di hari ketiga, umat Hindu menggelar arak-arakan menuju sungai untuk membuang bunga Sakti Kargem di sungai. Syaratnya memang harus dibuang di sungai, karena di dalam kendi tempat bunga Puspa Kargem dimuat, terdapat air sungai. Setelah bunga Sakti Kargem dibuang, maka pelaksana ritual dan tokoh agama merangkai bunga Puspa Kargem yang terdiri atas bermacam bunga dan dedaunan yang ditata indah. Setelah Puspa Kargem rampung, puluhan dupa yang sudah dibakar ditancapkan ke bunga sambil diarak. Ini adalah bulan suci kami, momen ini sangat pas untuk memanjatkan doa mohon berkat dari Dewa dan meminta agar jangan sampai menerima bala. Upacara ini juga diikuti umat Hindu dari Medan, Deliserdang, Tebingtinggi dan Pematangsiantar.
Dari berbagai sumber (RANBB)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas kunjungan dan kesan yang telah disampaikan