OM. SA, BA, TA, A, I, NA, MA, SI, WA, YA, AM, UM, OM

PRAKATA

Selamat Datang

Semangat Hindu merupakan blog bersama umat Hindu untuk berbagi berita Hindu dan cerita singkat. Informasi kegiatan umat Hindu ini akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan.
Semangat Hindu semangat kita bersama.

Bersama Semangat Hindu kita berbagi berita dan cerita, info kegiatan, bakti sosial dan kepedulian, serta kegiatan keagamaan seperti ; pujawali, Kasadha, Kaharingan, Nyepi, Upacara Tiwah, Ngaben, Vijaya Dhasami dan lain sebagainya.

Marilah Berbagi Berita, Cerita, Informasi, Artikel Singkat. Bagi yang mempunyai Web/Blog, dengan tautan URL maka dapat meningkatkan SEO Web/ blog Anda.

Terima Kasih
Admin

RANBB

---#### Mohon Klik Share untuk mendukung blog ini ####---

Kamis, 10 Juni 2021

Hindu Banten : Yadnya yang Satwika

Hindu Banten Yadnya yang Satwika 

Dalam kitab Yayur Weda 19.30 disebutkan : Pratena diksam apnoti. Diksaya apnoti daksinam. Daksina sraddham apnoti. Sraddhaya satyam apyate. Artinya: "Melalui pengabdian kita memperoleh kesucian. Dengan kesucian kita mendapatkan kemuliaan. Dengan kemuliaan kita mendapatkan kehormatan. Dan dengan kehormatan kita peroleh kebenaran." Sehingga bentuk pelayanan dan pengabdian ber-Yadnya yang Satwika tentu sangatlah baik dilakukan oleh setiap umat Hindu, lebih-lebih menjalani “Sewaka Dharma “ yaitu melakukan pelayanan dengan penuh ikhlas dan total.




Ber-Yadnya yang Satwika akan dapat dilakukan oleh setiap umat jika didasari oleh :

Bhagawad Gita

1.    Sraddha: Yadnya harus dilakukan dengan keyakinan penuh

2.    Aphala: Tanpa ada motif untuk mengharapkan hasil dari pelaksanaan yadnya yang dilakukan karena tugas manusia hanya mempersembahkan dan dalam setiap yadnya yang sebenarnya sudah diduga hasilnya.

3.    Dharma Gita: ada lagu-lagu kerohanian yang dilantunkan dalam kegiatan yadnya tersebut.

4.    Mantra: pengucapan doa-doa pujian kepada Brahman.

5.    Punia Daksina: penghormatan kepada pemimpin upacara berupa Rsi Yadnya

6.    Lascarya: Yadnya yang dilakukan harus bersifat tulus ikhlas.

7.    Nasmita: tidak ada unsur pamer atau jor-joran dalam Yadnya tersebut.

8.    Annaseva: ada jamuan makan - minum kepada tamu yang datang pada saat Yadnya dilangsungkan, berupa Prasadam / lungsuran, karena tamu adalah perwujudan Brahman itu sendiri 

9.    Sastra: setiap Yadnya yang dilakukan harus berdasarkan pada sastra yadnya atau sumber sumber yang jelas, baik yang terdapat dalam Sruti maupun Smrti.


Manavadharmasatra

Dalam Manavadharmasatra VII.10 bahwa setiap aktivitas spiritual termasuk Yadnya yang dilakukannya dengan mengikuti;

1.    Iksa: Yadnya yang dilakukan implementasi sesuai dng  maksud dan pengertiannya.

2.    Sakti: disesuaikan dengan tingkat kemampuan baik dana maupun pemahaman kita terhadap Yadnya yang dilakukan sehingga tidak ada kesan pemborosan dalam Yadnya tersebut.

Sesuai dengan Desa Kala Patra,

1.    Desa: memperhatikan situasi dimana Yadnya tersebut dilakukan termasuk sumber daya alam yang dimiliki oleh wilayah tersebut.

2.    Kala: kondisi suatu tempat juga harus mempertimbangkan kondisi alam, maupun umat.

3.    Tattva: dasar sastra yang dipakai sebagai acuan untuk melaksanakan Yadnya tersebut,

Manavadharmasastra II.6 ada lima sumber hukum Hindu yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan Yadnya, yaitu: 

1.    Sruti, wahyu Tuhan secara langsung.

2.    Smrti, yang perlu diperhatikan dan dihayati

3.    Sila, agar tidak menyimpang dari norma-norma kebenaran dan peringatan

4.    Acara yang praktis dalam kegiatan praktis menunjukkan rasa bhakti dan kasihnya kepada Hyang Widhi Wasa.

5.    Atmanastusti, mengantarkan umat mencapai kebahagiaan rokhani.



Cari Artikel di Blog ini

Berita Terkait Semangat Hindu

Artikel Agama Hindu

108 Mutiara Veda 3 kerangka agama hindu advaita visistadviata dvaita Agama Hindu Dharma agama islam Ajaran Hindu aksara suci om Apa yang dimaksud Cuntaka Apa yang dimaksud dengan Japa Apa yang dimaksud dengan Puja arcanam nyasa aris widodo artikel hindu arya dharma Arya Wedakarna Asta Brata Atharvaveda Atman avatara sloka babad Badan Penyiaran Hindu bagian catur weda bahasa jawa kuno bahasa kawi bahasa sanskerta Banggalah Menjadi Hindu banten hindu bali Belajar Hindu BELAJAR ISTILAH AGAMA HINDU bhagavad gita Bhagawadgita bhagawan bhuta yadnya Bimas Hindu BPH Banten brahma wisnu siwa Brahman Atman Aikyam brahmana ksatriya wesia sudra budaya bali budha kliwon sinta Bukan Heroisme Canakhya Nitisastra cara sembahyang hindu catur asrama Catur Brata Catur Cuntakantaka Catur Purusha Artha Catur Purusharta catur veda Catur Warna Catur Weda Cendekiawan Hindu Cinta Kasih Dalam Perspektif Hindu Dana Punia Deva adalah sinar suci Brahman Deva Brahma Deva Indera dewa dewi hindu dewa yadnya dewata nawa sanga dewi kata-kata dewi saraswati dharma artha kama moksa Dharma Santi dharma wacana Doa Anak Hindu epos mahabharata ramayana filsafat agama hindu ganesha Gayatri Sebagai Mantra Yoga Hari Raya Galungan Hari Raya Kuningan Hari Raya Nyepi Hari Raya Pagerwesi Hari Raya Saraswati Hari Raya Siwaratri HINDU adalah ARYA DHARMA HINDU ADALAH SANATHANA DHARMA HINDU ADALAH VAIDHIKA DHARMA Hindu Agama Terbesar di Dunia Hindu Banten Hindu beribadah di Pura Hindu Festival Hindu Indonesia hindu nusantara Hindu Tengger Hinduism Facts Hinduism the Greatest Religion in the Word Hukum Karma Ida Pedanda sakti isi catur weda Jadilah Manusia Setia Japa dan Mantram Jiwa kakawin Kamasutra Keagungan Aksara Suci OM Kekawin Lubdhaka kepemimpinan jawa kuna Kerajaan Hindu Keruntuhan Agama Hindu kesadaran diri kidung dewa yadnya Kitab Suci Weda lontar Lontar Kala Maya Tattwa Maharsi Atri Maharsi Bharadvaja Maharsi Gritsamada Maharsi Kanva Maharsi Vamadeva Maharsi Vasistha Maharsi Visvamitra manawa dharma sastra Mantra Mantra Yoga manusa yadnya Meditasi Matahari Terbit Mengapa Kita Beragama menghafal sloka Mimbar Agama Hindu Moksha Motivasi Hindu Mpu Jayaprema nakbalibelog Naskah Dialog Nuur Tirtha Om or Aum one single family opini hindu moderat Panca Sradha panca yadnya Panca Yajna pandita Panglong 14 Tilem Kepitu parahyangan agung jagatkartta paras paros segilik seguluk Pasraman Pasupati Pembagian Kitab Suci Veda Pemuda Hindu Indonesia pendidikan hindu pengertian catur weda Pengertian Cuntaka penyuluh agama hindu Peradah percikan dharma Percikan Dharma Dewa Yajna phdi pinandita Pitra Yadnya Ngaben Pitrapuja potong gigi Principle Beliefs of Hinduism Proud To Be Hindu Puja dan Prathana Pujawali purana purnama tilem Purwaning Tilem Kapitu Radio online Bali rare angon nak bali belog Reinkarnasi Rgveda ritual hindu Roh Rsi yadnya sabuh mas sad darsana sad guru Samaveda sanatana dharma sang hyang pramesti guru Sang Kala Amangkurat Sang Kala Dungulan Sang Kala Galungan Sang Kala Tiga sapta rsi Sapta Timira Sarassamuscaya Sarassamuscaya Sloka sattvam rajah tamah sejarah agama hindu Sekta Hindu Semangat Hindu seni budaya hindu Sex and Hinduism siwa budha waesnawa siwa ratri Sloka sloka bhagawad gita sloka bhatara sloka Rgveda sloka yayurveda Slokantara Sloka Spiritual Bersifat Misterius spiritualitas hindu spma ribek sradha dan bhakti sri rama krishna paramahansa Sri Sathya Sai Baba Sri Svami Sivananda sumpah dalam perkara tabuh gesuri tabuh kreasi baru tabuh telu lelambatan tantri kamandaka tat twam asi tattwa susila upakara Tempat Suci Hindu tiga hubungan harmonis tri hita karana Tri kaya parisudha tri kerangka agama hindu tri mala tri pramana Triji Ratna Permata tujuan perkawinan tujuh penerima wahyu tumimbal lahir upacara hindu upacara menek deha Upanisad upaweda Utsawa Dharma Gita vaidhika dharma Vasudhaiva Kutumbakam VEDA ADALAH ILMU PENGETAHUAN SUCI vedangga Vijaya Dashami Wasudewa Kutumbhakam widhi tatwa wija kasawur wiwaha agama hindu Yajna dan Sraddha yajna dan sradha Yayurveda Yoga Kundalini