Piodalan Pura Giri Arjuno Diikuti Umat dari Bali
Umat Hindu Malang. Acara piodalan Pura Giri Arjuno ke V di Desa Giripurno Kota Batu, Senin (22/7/2013), dihadiri sejumlah warga asal Pulau Dewata Bali. Mereka berbaur dengan ratusan umat hindu dari berbagai daerah, untuk mengikuti doa bersama dipimpin oleh Pinandita Mangku Suparman.
Ketua panitia Piodalan, Tri Suhasto menyebutkan ada dua rombongan bus dari Bali. Tujuan mereka datang, memang berkunjung ke pura-pura untuk sembahyang. Piodalan digelar bertepatan dengan purnama kasa yang jatuh pada Senin (22/7/2013) dan diikuti sekitar 500 umat. “Diperkirakan pura ini ramai dikunjungi umat Hindu, hingga dua hari ke depan,” terang Suhasto.
-->
Umat Hindu mulai bersembahyang pukul 11.30 WIB hingga pukul 12.30 WIB. Dengan khidmat, baik perempuan maupun laki-laki duduk bersila di dalam pura memanjatkan doa-doa.Umat Hindu Malang. Acara piodalan Pura Giri Arjuno ke V di Desa Giripurno Kota Batu, Senin (22/7/2013), dihadiri sejumlah warga asal Pulau Dewata Bali. Mereka berbaur dengan ratusan umat hindu dari berbagai daerah, untuk mengikuti doa bersama dipimpin oleh Pinandita Mangku Suparman.
Ketua panitia Piodalan, Tri Suhasto menyebutkan ada dua rombongan bus dari Bali. Tujuan mereka datang, memang berkunjung ke pura-pura untuk sembahyang. Piodalan digelar bertepatan dengan purnama kasa yang jatuh pada Senin (22/7/2013) dan diikuti sekitar 500 umat. “Diperkirakan pura ini ramai dikunjungi umat Hindu, hingga dua hari ke depan,” terang Suhasto.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jatim, I Ketut Sudiarta menceritakan, Pura Giri Arjuno itu terletak di pertengahan Gunung Arjuno 1.600 meter di atas permukaan laut (dpl). Pura itu beridiri sejak 1998, dibangun oleh para resi, tokoh umat Hindu di Malang Raya. "Yang perlu diketahui, kehadiran pura ini sudah tersosialisasi sampai seluruh nusantara. Hampir tiap hari Sabtu dan Minggu, warga Hindu dari berbagai belahan Indonesia ke pura ini,” paparnya.
Ketut berharap, piodalan kali dijadikan media mengintegrasikan perbedaan antar umat Hindu. Mulai romo resi, pemangku, dan umat biasa supaya umat Hindu selalu sehat walafiat, sejahtera, bahagia. "Bagaimana kita umat Hindu, baik dari Jawa, luar Jawa, Bali, semua umat Hindu yang hanya dibedakan oleh wilayah, budaya, dan tata cara, mari kita memahami perbedaan itu. Kalau kita memahami itu, perbedaan memberi kekuatan dan membentuk hidup harmonis,” harapnya.
sumber : http://surabaya.tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas kunjungan dan kesan yang telah disampaikan