Percikan Dharma
Jangan Berjudi
Sumber : Bapak Aris Widodo
Umat se-dharma, dalam kehidupan di dunia ini sering terjadi hal yang seharusnya tidak dilakukan sebaliknya dilakukan yaitu berjudi. Mengapa demikian karena berjudi akan membuat hidup tidak akan tentram.
Tuhan Yang Maha Esa/ Sang Hyang Widhi Wasa mengamanatkan supaya umat-Nya jangan melakukan berjudi. Hal ini ditegaskan dalam kitab suci Weda. Berjudi apapun bentuknya tidak dibenarkan oleh agama. Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa menyatakan bahwa merusak keharmonisan hidup masyarakat.
Judi sering dikaitkan dengan kesenangan sesaat yang mampu membius mereka yang suka melakukan berjudi sehingga sampai lupa akan tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga yang harus mereka hidupi. Kalau judi sudah merasuk dalam sanubari sering lupa akan anak dan istrinya karena kesenangan sesaat yang mampu menghancurkan biduk rumah tangganya.
Berjudi merusak kehidupan keluarga
Jaya tapyate kitavasya hina
mata putrasya caratah kva svit,
mava bibhyad dhanam icchamanah
anyesam astam upa naktam eti.
Rg Veda X. 34. 10
Artinya
Isteri seorang penjudi yang mengembara mengalami penderitaan yang mendalam di dalam kemelaratan dan ibu seorang putra yang berjudi semacam itu tetap dirudung derita. Dia, yang dalam lilitan hutang dan dalam kekurangan uang, memasuki rumah orang-orang lainnya dengan diam-diam di malam hari.
Ulasan
Bahwa dalam kehidupan ini sering terjadi rumah tangga yang tidak harmonis disebakkan oleh karena perjudian. Ini semua karena kesenangan sesaat yang dijumpai dalam kehidupan dimana masyarakat masih belum sepenuhnya sadar akan arti kesenangan sesaat tersebut.
Memang dalam berjudi dapat membuat kita terlena akan kesenangan sesaat yang bisa dinikmati pada saat itu saja, namun tidak terpikirkan dampak yang akan diterima oleh keluarga yang di tinggalkan dalam perjudian tersebut. Terkadang karena telalu asyiknya dalam berjudi lupa akan kewajiban sebagai seorang kepala keluarga, sehingga bisa berhari-hari tidak pulang hanya karena perjudian belum usai bahkan sampai apa saja yang dipunyainya dipertaruhkan dalam perjudian.
Untuk itu perjudian janganlah hemdaknya dilakukan karena akan menyengsarakan keluarga dan masyarakat di sekitarnya. Oleh karena dalam kitab suci Veda juga melarang segala jenis perjudian agar kehidupan mereka tetap harmonis dan bahagia selalu.
Demikian yang harus diperhatikan bahwa perjudian selamanya akan membuat sengsara dan tidak membawa kebahagiaan bagi keluarga dan masyarakat sekelilingnya.
Jangan Berjudi
Sumber : Bapak Aris Widodo
Umat se-dharma, dalam kehidupan di dunia ini sering terjadi hal yang seharusnya tidak dilakukan sebaliknya dilakukan yaitu berjudi. Mengapa demikian karena berjudi akan membuat hidup tidak akan tentram.
Tuhan Yang Maha Esa/ Sang Hyang Widhi Wasa mengamanatkan supaya umat-Nya jangan melakukan berjudi. Hal ini ditegaskan dalam kitab suci Weda. Berjudi apapun bentuknya tidak dibenarkan oleh agama. Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa menyatakan bahwa merusak keharmonisan hidup masyarakat.
Judi sering dikaitkan dengan kesenangan sesaat yang mampu membius mereka yang suka melakukan berjudi sehingga sampai lupa akan tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga yang harus mereka hidupi. Kalau judi sudah merasuk dalam sanubari sering lupa akan anak dan istrinya karena kesenangan sesaat yang mampu menghancurkan biduk rumah tangganya.
Berjudi merusak kehidupan keluarga
Jaya tapyate kitavasya hina
mata putrasya caratah kva svit,
mava bibhyad dhanam icchamanah
anyesam astam upa naktam eti.
Rg Veda X. 34. 10
Artinya
Isteri seorang penjudi yang mengembara mengalami penderitaan yang mendalam di dalam kemelaratan dan ibu seorang putra yang berjudi semacam itu tetap dirudung derita. Dia, yang dalam lilitan hutang dan dalam kekurangan uang, memasuki rumah orang-orang lainnya dengan diam-diam di malam hari.
Ulasan
Bahwa dalam kehidupan ini sering terjadi rumah tangga yang tidak harmonis disebakkan oleh karena perjudian. Ini semua karena kesenangan sesaat yang dijumpai dalam kehidupan dimana masyarakat masih belum sepenuhnya sadar akan arti kesenangan sesaat tersebut.
Memang dalam berjudi dapat membuat kita terlena akan kesenangan sesaat yang bisa dinikmati pada saat itu saja, namun tidak terpikirkan dampak yang akan diterima oleh keluarga yang di tinggalkan dalam perjudian tersebut. Terkadang karena telalu asyiknya dalam berjudi lupa akan kewajiban sebagai seorang kepala keluarga, sehingga bisa berhari-hari tidak pulang hanya karena perjudian belum usai bahkan sampai apa saja yang dipunyainya dipertaruhkan dalam perjudian.
Untuk itu perjudian janganlah hemdaknya dilakukan karena akan menyengsarakan keluarga dan masyarakat di sekitarnya. Oleh karena dalam kitab suci Veda juga melarang segala jenis perjudian agar kehidupan mereka tetap harmonis dan bahagia selalu.
Demikian yang harus diperhatikan bahwa perjudian selamanya akan membuat sengsara dan tidak membawa kebahagiaan bagi keluarga dan masyarakat sekelilingnya.