Lutim Kembali Gelar Ngaben Massal
Krama Desa Cendana Hitam, Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur kembali menggelar ngaben massal untuk yang ketiga kalinya, rabu (17/07/2013).
Pada kegiatan ngaben massal ini sebanyak 56 jenazah yang diaben. Hadir dalam acara ini Ketua Parisada Hindu Dharma Kabupaten Luwu Timur, Wayan Sudiarsa dan umat Hindu dari Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara serta warga Hindu se-Luwu Timur.
Upacara Pitra Yadnya atau Ngaben Massal III di desa Cendana Hitam ini merupakan peringatan upacara penyucian atma (roh) yang pertama, sebagai kewajiban umat Hindu kepada leluhurnya dengan melakukan upacara pembakaran jenazah. Makna upacara ini adalah mengantar kerabat yang meninggal agar bisa berjalan lancar dalam kehidupan di alam lain setelah hidup di dunia ini.
Sementara itu dalam sambutannya Wakil Bupati Luwu Timur HM Thorig Husler menyampaikan apreisasi yang sebesar-besarnya untuk terselenggaranya acara ini. Meski dalam suasana duka perayaan ini menjadi momentum untuk merajut persaudaraan, membangun silaturahmi dan merekatkan hubungan sosial dengan seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya upacara ritual ini menjadi keunikan dan kemajemukan sehingga memperkaya khasanah dan kebudayaan masyarakat yang dapat dikembangkan untuk menunjang potensi kepariwisataan Luwu Timur.
sumber: http://makassar.tribunnews.com/2013/07/17/lutim-kembali-gelar-ngaben-massal
Krama Desa Cendana Hitam, Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur kembali menggelar ngaben massal untuk yang ketiga kalinya, rabu (17/07/2013).
Pada kegiatan ngaben massal ini sebanyak 56 jenazah yang diaben. Hadir dalam acara ini Ketua Parisada Hindu Dharma Kabupaten Luwu Timur, Wayan Sudiarsa dan umat Hindu dari Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara serta warga Hindu se-Luwu Timur.
Upacara Pitra Yadnya atau Ngaben Massal III di desa Cendana Hitam ini merupakan peringatan upacara penyucian atma (roh) yang pertama, sebagai kewajiban umat Hindu kepada leluhurnya dengan melakukan upacara pembakaran jenazah. Makna upacara ini adalah mengantar kerabat yang meninggal agar bisa berjalan lancar dalam kehidupan di alam lain setelah hidup di dunia ini.
Sementara itu dalam sambutannya Wakil Bupati Luwu Timur HM Thorig Husler menyampaikan apreisasi yang sebesar-besarnya untuk terselenggaranya acara ini. Meski dalam suasana duka perayaan ini menjadi momentum untuk merajut persaudaraan, membangun silaturahmi dan merekatkan hubungan sosial dengan seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya upacara ritual ini menjadi keunikan dan kemajemukan sehingga memperkaya khasanah dan kebudayaan masyarakat yang dapat dikembangkan untuk menunjang potensi kepariwisataan Luwu Timur.
sumber: http://makassar.tribunnews.com/2013/07/17/lutim-kembali-gelar-ngaben-massal
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas kunjungan dan kesan yang telah disampaikan