OM. SA, BA, TA, A, I, NA, MA, SI, WA, YA, AM, UM, OM

PRAKATA

Selamat Datang

Semangat Hindu merupakan blog bersama umat Hindu untuk berbagi berita Hindu dan cerita singkat. Informasi kegiatan umat Hindu ini akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan.
Semangat Hindu semangat kita bersama.

Bersama Semangat Hindu kita berbagi berita dan cerita, info kegiatan, bakti sosial dan kepedulian, serta kegiatan keagamaan seperti ; pujawali, Kasadha, Kaharingan, Nyepi, Upacara Tiwah, Ngaben, Vijaya Dhasami dan lain sebagainya.

Marilah Berbagi Berita, Cerita, Informasi, Artikel Singkat. Bagi yang mempunyai Web/Blog, dengan tautan URL maka dapat meningkatkan SEO Web/ blog Anda.

Terima Kasih
Admin

RANBB

---#### Mohon Klik Share untuk mendukung blog ini ####---

Rabu, 25 Oktober 2017

Hari Raya Hindu Hari raya Sarasvati

SARASWATI HARI RAYA HINDU 
Kitab Suci Weda Hindu
Rigweda
Oleh : Ida Bagus Wika Krishna
“ Science without religion is blind,

religion without science is lame “




Hari raya Sarasvati jatuh pada hari ke-210 kalender Bali, yaitu hari Sabtu-Umanis-Wuku Watugunung, pemujaan terhadap dewi Saraswati sesungguhnya telah dimulai sejak dahulu kala, dalam naskah Rg Veda disebutkan : Maho Arnah Sarasvati pra cetayati ketuna, Dhiyo visy virajati, yang artinya ; Oh Sarasvati, sungai yang besar, Dia yang dengan cahayanya memberikan terang, dia menerangi setiap pikiran yang mulia.


Di dalam naskah-naskah Veda Dewi Saraswati di-identikkan dengan Dewi Vac sebagai personifikasi kata-kata, beliau merupakan dewi kebijaksanaan dan pengetahuan yang merupakan sakti dari Dewa Brahma. Saraswati dipuja sebagai personifikasi pengetahuan karena dengan pengetahuan manusia dipermulia. 


Semakin tinggi pengetahuan orang maka akan semakin dihormatilah orang tersebut, hal ini dijelaskan pula dalam Niti sastra I.5 :



Hemani sang mamukti dumadak tika tan hana guna,
yowana rupawan kula wisala tika pada hana,
de nika tanpa sastra tan ateja wadana makucem,
lwir sekar ning sami murub abang tan hana wangi nika.

Artinya :

Sangat disayangkan bila orang kaya tiada mempunyai kepandaian,
biarpun muda, tampan, keturunan bangsawan dan berbadan sehat,
bila tiada pengetahuan mukanya pucat tiada bercahaya,
seperti bunga dapdap, merah menyala namun tiada wangi.

Demikianlah nitisastra menyebutkan betapa pentingnya pengetahuan tersebut, walaupun berkelimpahan materi, wajah yang tampan, semuanya tiada artinya apabila tidak memiliki pengetahuan, karena pengetahuan merupakan kekayaan berharga yang abadi. itulah sebabnya mengapa Hindu sangat menghormati ilmu pengetahuan dan menghayatinya melalui pemujaan hari raya Saraswati. Dengan harapan agar umat Hindu tiada henti-hentinya mengejar ilmu pengetahuan.

Baca Juga : Sarasvati Stava

Hindu merayakan Saraswati karena secara simbolis beliau merupakan aspek Tuhan sebagai penguasa ilmu pengetahuan, dalam ajaran Hindu pengetahuan demikian penting, karena dengan pengetahuanlah manusia sadar akan tujuan hidupnya, tanpa pengetahuan maka tanpa gunalah manusia itu. Demikian pentingnya arti pengetahuan dalam agama Hindu, maka saraswati dirayakan sehingga umat semakin sadar akan pentingnya pengetahuan dalam mengarungi lautan kehidupan, lebih-lebih pengetahuan spiritual (para widya).

v Cerita I Belog (perbedaan konsep pria dan wanita) dan Pan balang tamak.
v Kepradnyanan (Wiweka) jalan tengah= inner beauty

Pengetahuan disampaikan melalui bahasa, mahkota bahasa adalah aksara, dan inti aksara adalah aksara suci ‘Om’ maka aksara suci merupakan linggasthana dari Hyang Saraswati. itulah sebabnya pada saat hari raya Saraswati kita melakukan brata, agar pada hari itu kita menjaga, membersihkan pustaka-pustaka suci sebagai tanda hormat pada beliau penguasa dari segala pengetahuan.
Didalam salah satu banten saraswati ada jajan yang berbentuk cecak lengkap dengan telurnya, sehingga seolah-olah hindu adalah pemuja binatang, Hindu bukanlah penganut totemisme, walaupun seringkali ada anggapan masyarakat bahwa cicak mewakili kehadiran dewi saraswati, namun tidak berarti Hindu memuja cicak, namun ada makna yang sangat dalam dibalik semua itu.

Baca Juga :  Cara Membuat Banten Saraswati

Seperti yang kita ketahui inti mahkota dari pengetahuan adalah aksara, dalam aksara Bali ada yang disebut cecek, yaitu titik yang mengawali penulisan dan diikuti selalu dengan mantra mangajapa Om. Jadi cecek itu adalah benih dari tiada menjadi ada, beliau tiada lain adalah Sang Sangkan Paraning dumadi. Cecek adalah bundar terkecil dalam aksara bali, Bundar mengingatkan kita pada windu dalam aksara suci Omkara, yang berarti kosong atau sunya.
Jnana Sidhanta disebutkan ;

Niskala mijilaken nada, nada mijilaken windu.
windu mijilaken ardhacandra, ardhacandra mijilaken wiswa.
mawaluy-waluy laksanannya. wiswa ngaranya sang Hyang Pranawa

Artinya :

Yang tak nampak melahirkan gema, dari gema nampaklah titik (Windu).
Dari Windu lahirlah ardha candra, ardha candra melahirkan wiswa.
perputaran ini terjadi terus menerus, wiswa berarti bunyi suci OM

Pebratan yang dilakoni saat menyambut perayaan saraswati tersebut, antara lain: Pemujaan Saraswati dilaksanakan pada saat pagi hari sebelum tengah hari tiba, Saat melaksanakan pemujaan saraswati dilarang membaca dan menulis lebih-lebih yang berkaitan dengan pustaka-pustaka suci, dan melakukan jagra atau tidak tidur hingga keesokan harinya pada hari redite paing wara sinta melakukan upacara penyucian atau banyu pinaruh ditempat sumber mata air atau di segara, dan asuci laksana dengan air kumkuman.



0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas kunjungan dan kesan yang telah disampaikan

Cari Artikel di Blog ini

Berita Terkait Semangat Hindu

Artikel Agama Hindu

108 Mutiara Veda 3 kerangka agama hindu advaita visistadviata dvaita Agama Hindu Dharma agama islam Ajaran Hindu aksara suci om Apa yang dimaksud Cuntaka Apa yang dimaksud dengan Japa Apa yang dimaksud dengan Puja arcanam nyasa aris widodo artikel hindu arya dharma Arya Wedakarna Asta Brata Atharvaveda Atman avatara sloka babad Badan Penyiaran Hindu bagian catur weda bahasa jawa kuno bahasa kawi bahasa sanskerta Banggalah Menjadi Hindu banten hindu bali Belajar Hindu BELAJAR ISTILAH AGAMA HINDU bhagavad gita Bhagawadgita bhagawan bhuta yadnya Bimas Hindu BPH Banten brahma wisnu siwa Brahman Atman Aikyam brahmana ksatriya wesia sudra budaya bali budha kliwon sinta Bukan Heroisme Canakhya Nitisastra cara sembahyang hindu catur asrama Catur Brata Catur Cuntakantaka Catur Purusha Artha Catur Purusharta catur veda Catur Warna Catur Weda Cendekiawan Hindu Cinta Kasih Dalam Perspektif Hindu Dana Punia Deva adalah sinar suci Brahman Deva Brahma Deva Indera dewa dewi hindu dewa yadnya dewata nawa sanga dewi kata-kata dewi saraswati dharma artha kama moksa Dharma Santi dharma wacana Doa Anak Hindu epos mahabharata ramayana filsafat agama hindu ganesha Gayatri Sebagai Mantra Yoga Hari Raya Galungan Hari Raya Kuningan Hari Raya Nyepi Hari Raya Pagerwesi Hari Raya Saraswati Hari Raya Siwaratri HINDU adalah ARYA DHARMA HINDU ADALAH SANATHANA DHARMA HINDU ADALAH VAIDHIKA DHARMA Hindu Agama Terbesar di Dunia Hindu Banten Hindu beribadah di Pura Hindu Festival Hindu Indonesia hindu nusantara Hindu Tengger Hinduism Facts Hinduism the Greatest Religion in the Word Hukum Karma Ida Pedanda sakti isi catur weda Jadilah Manusia Setia Japa dan Mantram Jiwa kakawin Kamasutra Keagungan Aksara Suci OM Kekawin Lubdhaka kepemimpinan jawa kuna Kerajaan Hindu Keruntuhan Agama Hindu kesadaran diri kidung dewa yadnya Kitab Suci Weda lontar Lontar Kala Maya Tattwa Maharsi Atri Maharsi Bharadvaja Maharsi Gritsamada Maharsi Kanva Maharsi Vamadeva Maharsi Vasistha Maharsi Visvamitra manawa dharma sastra Mantra Mantra Yoga manusa yadnya Meditasi Matahari Terbit Mengapa Kita Beragama menghafal sloka Mimbar Agama Hindu Moksha Motivasi Hindu Mpu Jayaprema nakbalibelog Naskah Dialog Nuur Tirtha Om or Aum one single family opini hindu moderat Panca Sradha panca yadnya Panca Yajna pandita Panglong 14 Tilem Kepitu parahyangan agung jagatkartta paras paros segilik seguluk Pasraman Pasupati Pembagian Kitab Suci Veda Pemuda Hindu Indonesia pendidikan hindu pengertian catur weda Pengertian Cuntaka penyuluh agama hindu Peradah percikan dharma Percikan Dharma Dewa Yajna phdi pinandita Pitra Yadnya Ngaben Pitrapuja potong gigi Principle Beliefs of Hinduism Proud To Be Hindu Puja dan Prathana Pujawali purana purnama tilem Purwaning Tilem Kapitu Radio online Bali rare angon nak bali belog Reinkarnasi Rgveda ritual hindu Roh Rsi yadnya sabuh mas sad darsana sad guru Samaveda sanatana dharma sang hyang pramesti guru Sang Kala Amangkurat Sang Kala Dungulan Sang Kala Galungan Sang Kala Tiga sapta rsi Sapta Timira Sarassamuscaya Sarassamuscaya Sloka sattvam rajah tamah sejarah agama hindu Sekta Hindu Semangat Hindu seni budaya hindu Sex and Hinduism siwa budha waesnawa siwa ratri Sloka sloka bhagawad gita sloka bhatara sloka Rgveda sloka yayurveda Slokantara Sloka Spiritual Bersifat Misterius spiritualitas hindu spma ribek sradha dan bhakti sri rama krishna paramahansa Sri Sathya Sai Baba Sri Svami Sivananda sumpah dalam perkara tabuh gesuri tabuh kreasi baru tabuh telu lelambatan tantri kamandaka tat twam asi tattwa susila upakara Tempat Suci Hindu tiga hubungan harmonis tri hita karana Tri kaya parisudha tri kerangka agama hindu tri mala tri pramana Triji Ratna Permata tujuan perkawinan tujuh penerima wahyu tumimbal lahir upacara hindu upacara menek deha Upanisad upaweda Utsawa Dharma Gita vaidhika dharma Vasudhaiva Kutumbakam VEDA ADALAH ILMU PENGETAHUAN SUCI vedangga Vijaya Dashami Wasudewa Kutumbhakam widhi tatwa wija kasawur wiwaha agama hindu Yajna dan Sraddha yajna dan sradha Yayurveda Yoga Kundalini