Lontar Roga Sanghara Bhumi
Pemilik babon Lontar Roga Sanghara Bhumi adalah Ida Padanda Gde Tembau, Geria Aan Klungkung. Lontar ini tergolong lontar muda dan disusun di Bali. Lontar ini dapat memberikan petunjuk apa yang dapat dilakukan pada saat bumi mengalami sanghara. Sanghara tidak bisa ditolak, tidak bisa dihindari, pasti terjadi karena tarikan dari Sanghyang Catur Yuga yaitu Kali Yuga.
Artikel Terkait Dengan Lontar Hindu :
Karena pengaruh Jaman Kali, maka manusia pada jaman itu teramat sangat kotor hingga mengotori bumi, sehingga dewa-dewa menjadi sangat murka kemudian menyebarkan malapetaka terhadap manusia di bumi. Sang Hyang Druwaresi yang berstana di langit memberikan tanda-tanda alam tidak baik yang disebut ‘Durmamanggala’ kepada manusia di bumi sebagai pertanda akan datangnya mala petaka.
Dalam Lontar Roga Sanghara Bhumi disebutkan durmanggala itu sangat banyak seperti; terjadi gempa secara terus-menerus, manusia/binatang mengadakan hubungan dengan bukan pasangannya, bahkan dengan bukan jenisnya (manusia dengan binatang, babi dengan anjing, dll.), wujud kelahiran yang tidak seperti biasanya, air hujan berwarna merah, diterjang banjir, dsbnya.
Apabila ada tanda-tanda seperti itu maka pendeta kerajaan agar tanggap dan segera melaksanakan upacara selamatan dengan mempersembahkan sesaji atau caru agar bencana dapat dinetralisir serta kebaikan dunia dapat dikembalikan.
Artikel Terkait Dengan Lontar Hindu :
Sumber : http://baliculturegov.com/2009-10-06-09-01-33/konsep-konsep-budaya.html
Pemilik babon Lontar Roga Sanghara Bhumi adalah Ida Padanda Gde Tembau, Geria Aan Klungkung. Lontar ini tergolong lontar muda dan disusun di Bali. Lontar ini dapat memberikan petunjuk apa yang dapat dilakukan pada saat bumi mengalami sanghara. Sanghara tidak bisa ditolak, tidak bisa dihindari, pasti terjadi karena tarikan dari Sanghyang Catur Yuga yaitu Kali Yuga.
Artikel Terkait Dengan Lontar Hindu :
- TUTUR BHUWANA MAREKA
- WASISTA TATTWA LONTAR ETIKA AGAMA HINDU
- LONTAR KRAMA PURA PUTRU PASAJI
- LONTAR SUNDARIGAMA MENGGUNAKAN BAHASA KAWI
- LONTAR DEWA TATTWA
- LONTAR TUTUR KUMARATATTWA
Karena pengaruh Jaman Kali, maka manusia pada jaman itu teramat sangat kotor hingga mengotori bumi, sehingga dewa-dewa menjadi sangat murka kemudian menyebarkan malapetaka terhadap manusia di bumi. Sang Hyang Druwaresi yang berstana di langit memberikan tanda-tanda alam tidak baik yang disebut ‘Durmamanggala’ kepada manusia di bumi sebagai pertanda akan datangnya mala petaka.
Dalam Lontar Roga Sanghara Bhumi disebutkan durmanggala itu sangat banyak seperti; terjadi gempa secara terus-menerus, manusia/binatang mengadakan hubungan dengan bukan pasangannya, bahkan dengan bukan jenisnya (manusia dengan binatang, babi dengan anjing, dll.), wujud kelahiran yang tidak seperti biasanya, air hujan berwarna merah, diterjang banjir, dsbnya.
Apabila ada tanda-tanda seperti itu maka pendeta kerajaan agar tanggap dan segera melaksanakan upacara selamatan dengan mempersembahkan sesaji atau caru agar bencana dapat dinetralisir serta kebaikan dunia dapat dikembalikan.
Artikel Terkait Dengan Lontar Hindu :
Sumber : http://baliculturegov.com/2009-10-06-09-01-33/konsep-konsep-budaya.html
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas kunjungan dan kesan yang telah disampaikan