Percikan Dharma Perkawinan (Wiwaha)
Om Swastyastu
Umat se-dharma, dalam hidup ini pasti akan sampai ke jenjang perkawinan atau wiwaha. Karena tujuan perkawinan mendambakan hidup sejahtera dan bahagia. Dalam kitab Manawadharma sastra menyatakan bahwa tujuan perkawinan itu meliputi:
1. Dharmadampatti (hidup bersama-sama, suami istri mewujudkan pelaksanaan dharma),
2. Praja (melahirkan keturunan),
3. Rati (menikmati kehidupan seksual dan kepuasan indra lainnya).
Jadi tujuan utama dalam perkawinan adalah melaksanakan dharma. Dalam perkawinan, suami istri hendaknya berupaya jangan sampai ikatan tali perkawinan retak atau lepas. Pasangan suami istri hendaknya dapat mewujudkan kebahagiaan, tidak terpisahkan (satu dengan yang lainnya), bermain riang gembira dengan anak-anak dan cucu-cucunya.
Semoga kehidupan perkawinan kami berbahagia
Sam jaspatyam suyamam astu devah.
Rg Veda X. 85. 23
Artinya
Ya, para Dewata, semoga kehidupan perkawinan kami berbahagia dan tentram.
Ulasan
Bahwa dalam kehidupan tidak dapat dielakkan lagi akan terjadinya suatu perkawinan, karena dengan melaksanakan perkawinan akan membawa perubahan dalam hidupnya. Oleh karena itu sudah semestinya kita akan menjalani hidup berumah tangga yang disebut dengan perkawinan atau wiwaha dengan tujuan melanjutkan keturunan agar hidup ini berlanjut sampai kapanpun.
Demikian yang harus dilaksanakan dalam perkawinan atau wiwaha agar berlangsung langgeng sampai kakek-kakek dan ninen-ninen sehingga hidup akan bersambung dengan karma wasana masing-masing.
Om Santih Santih Santih Om
Aris Widodo
Penyuluh Agama Hindu
Kota Serang
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas kunjungan dan kesan yang telah disampaikan