OM. SA, BA, TA, A, I, NA, MA, SI, WA, YA, AM, UM, OM

PRAKATA

Selamat Datang

Semangat Hindu merupakan blog bersama umat Hindu untuk berbagi berita Hindu dan cerita singkat. Informasi kegiatan umat Hindu ini akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan.
Semangat Hindu semangat kita bersama.

Bersama Semangat Hindu kita berbagi berita dan cerita, info kegiatan, bakti sosial dan kepedulian, serta kegiatan keagamaan seperti ; pujawali, Kasadha, Kaharingan, Nyepi, Upacara Tiwah, Ngaben, Vijaya Dhasami dan lain sebagainya.

Marilah Berbagi Berita, Cerita, Informasi, Artikel Singkat. Bagi yang mempunyai Web/Blog, dengan tautan URL maka dapat meningkatkan SEO Web/ blog Anda.

Terima Kasih
Admin

RANBB

---#### Mohon Klik Share untuk mendukung blog ini ####---

Minggu, 10 Januari 2016

Maha Siwa Ratri Puja

OM suastyastu. 

Dipenghujung Brahma muhurta, setelah menyelesaikan puja ke4 dalam rangkaian maha Siwa Ratri puja, sempat merenungkan tentang keberadaan sang diri. Secara jujur harus kuaui bahwa belum mampu memasuki salah satu lintasan progresif untuk mendekati Nya. Masih jauh dari sifat dan prilaku ikhlas dalam pelayanan secara vertical maupun horizontal. Apalagi bakti murni dengan penyerahan diri secara total. 

Kemungkinan besar masih berada dalam lintasan ego, lintasan kegelapan juga disebut “aanawa maarga”. Berikut adalah ciri-ciri prilaku manusia yang berada dalam lintasan tersebut : 

 Sama sekali tidak meyadari bahwa semua yang ada dan akan ada sesungguhnya bersumber dari Brahman. 

 Tidak percaya karma phala, bahwa semua perilakunya akan kembali kepadanya, melalui bibir, tangan orang lain atau sesuatu diluar dirinya. 

 Sama sekali tidak relijius. Bila ada kegiatan relijius hanya berpangku tangan, bahkan selalu ada penolakan dalam hati, bahkan seringkali sampai terucapkan. 

 Sama sekali tidak mempunyai keinginan untuk ikhlas, memberikan pelayanan. Semua kegiatan termasuk ditempat suci semuanya berlatar belakang pemikiran dunia-materi. 

  Merasa dirinyalah yang selalu benar “self oppointed teacher”, dan bergerak mengikuti langkahnya sendiri, artinya diberi masukan apapun akan cuek saja, tidak menggubris pandangan orang lain. 

 Emosinya hanya untuk diri sendiri dan keluarga. Kalau menyangkut kepentingan diri sendiri dan kelurganya, sangat protektif dan pemurah. Philosofinya adalah instingtif hewani “ Let,s preserve the nest and the lair at all cost”. Emosinya sangat labil, berputar-putar hanya disatu tempat yaitu kepentingan sendiri (ego sangat menonjol). 

 Kesadaranannya masih sangat dibawah, hidupnya masih diselimuti kemarahan yang meluap, ketakutan dan irihati (super lower concsiusness/ kesadaran-tala-tala).

  Mengabaikan dharma. Bisa saja orang seperti ini ada yang dalam hidupnya memperoleh artha cukup banyak dan kehidupan duniawi yang mapan. Semua itu karena karma masa lalunya (sanchitta karma). Namun pada umumnya, semuanya cepat atau lambat akan hilang terpralina, karena prilakunya yang sekarang. Ingat sloka suci yang mengajarkan bahwa bagi seorang penyembah Tuhan akan diberikan yang menjadi haknya, dan dilindungi yang sudah didapatnya. Masih banyak ciri lainnya yang merupakan penjabaran dari lima ciri pokok diatas seperti : 

a. Tidak ada waktu untuk sadhana (disiplin spiritual). 
b. Menghindari/tidak melakukan tirtha yatra tahunan. 
c. Tidak melakukan persembahyangan sendiri/bersama (kel, komunitas) ditempat-tempat suci. 
d. Tidak membaca kitab suci Veda. 
e. Tidak ada keinginan mencapai mukti. 
f. Tidak sungguh-sungguh meningkatkan kesucian diri. Walau tidak semua, ternyata masih ada ciri-ciri tersebut mewarnai sifat dan perilaku keseharian. 

Semoga Dewa Siwa sebagai penguasa tamasika guna, berkenan mengijinkan setiap usaha untuk membebaskan diri dari kegelapan dan kebodohan. Dan akhirnya hormat dan bhakti kepada para guru yang telah memberikan ajaran serta membukakan mata hati ini dari kegelapan yang pekat. 

OM ajananam timiran dasya, jananan jana salakaya, caksur unmilitamyena, tasmae Shri Gruru we namah. OM shanti,shanti,shanti OM.

sumber copas #group PAJK GN SALA

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas kunjungan dan kesan yang telah disampaikan

Cari Artikel di Blog ini

Berita Terkait Semangat Hindu

Artikel Agama Hindu

108 Mutiara Veda 3 kerangka agama hindu advaita visistadviata dvaita Agama Hindu Dharma agama islam Ajaran Hindu aksara suci om Apa yang dimaksud Cuntaka Apa yang dimaksud dengan Japa Apa yang dimaksud dengan Puja aris widodo artikel hindu arya dharma Arya Wedakarna Asta Brata Atharvaveda Atman babad Badan Penyiaran Hindu bagian catur weda bahasa jawa kuno bahasa kawi bahasa sanskerta Banggalah Menjadi Hindu banten hindu bali Belajar Hindu bhagavad gita Bhagawadgita bhagawan bhuta yadnya Bimas Hindu BPH Banten brahma wisnu siwa Brahman Atman Aikyam brahmana ksatriya wesia sudra budaya bali budha kliwon sinta Bukan Heroisme Canakhya Nitisastra cara sembahyang hindu catur asrama Catur Brata Catur Cuntakantaka Catur Purusha Artha Catur Purusharta catur veda Catur Warna Catur Weda Cendekiawan Hindu Dana Punia dewa dewi hindu dewa yadnya dewata nawa sanga dewi kata-kata dewi saraswati dharma artha kama moksa Dharma Santi dharma wacana Doa Anak Hindu epos mahabharata ramayana filsafat agama hindu ganesha Gayatri Sebagai Mantra Yoga Hari Raya Galungan Hari Raya Kuningan Hari Raya Nyepi Hari Raya Pagerwesi Hari Raya Saraswati Hari Raya Siwaratri HINDU adalah ARYA DHARMA HINDU ADALAH SANATHANA DHARMA HINDU ADALAH VAIDHIKA DHARMA Hindu Agama Terbesar di Dunia Hindu Banten Hindu beribadah di Pura Hindu Festival Hindu Indonesia hindu nusantara Hindu Tengger Hinduism Facts Hinduism the Greatest Religion in the Word Hukum Karma Ida Pedanda sakti isi catur weda Jadilah Manusia Setia Japa dan Mantram Jiwa kakawin Kamasutra Keagungan Aksara Suci OM Kekawin Lubdhaka kepemimpinan jawa kuna Kerajaan Hindu kidung dewa yadnya Kitab Suci Weda lontar Lontar Kala Maya Tattwa manawa dharma sastra Mantra Mantra Yoga manusa yadnya Meditasi Matahari Terbit Mengapa Kita Beragama menghafal sloka Mimbar Agama Hindu Moksha Motivasi Hindu Mpu Jayaprema nakbalibelog Naskah Dialog Nuur Tirtha Om or Aum one single family opini hindu moderat Panca Sradha panca yadnya Panca Yajna pandita Panglong 14 Tilem Kepitu parahyangan agung jagatkartta paras paros segilik seguluk Pasraman Pasupati Pembagian Kitab Suci Veda Pemuda Hindu Indonesia pendidikan hindu pengertian catur weda Pengertian Cuntaka penyuluh agama hindu Peradah percikan dharma Percikan Dharma Dewa Yajna phdi pinandita Pitra Yadnya Ngaben Pitrapuja potong gigi Principle Beliefs of Hinduism Proud To Be Hindu Puja dan Prathana Pujawali purana purnama tilem Purwaning Tilem Kapitu Radio online Bali rare angon nak bali belog Reinkarnasi Rgveda ritual hindu Roh Rsi yadnya sabuh mas sad darsana sad guru Samaveda sanatana dharma sang hyang pramesti guru Sang Kala Amangkurat Sang Kala Dungulan Sang Kala Galungan Sang Kala Tiga Sapta Timira Sarassamuscaya Sarassamuscaya Sloka sattvam rajah tamah Sekta Hindu Semangat Hindu seni budaya hindu Sex and Hinduism siwa budha waesnawa siwa ratri Sloka sloka bhagawad gita sloka Rgveda sloka yayurveda Slokantara Sloka Spiritual Bersifat Misterius spiritualitas hindu spma ribek sradha dan bhakti sri rama krishna paramahansa Sri Sathya Sai Baba Sri Svami Sivananda sumpah dalam perkara tabuh gesuri tabuh kreasi baru tabuh telu lelambatan tantri kamandaka tat twam asi tattwa susila upakara Tempat Suci Hindu tiga hubungan harmonis tri hita karana Tri kaya parisudha tri kerangka agama hindu tri mala tri pramana Triji Ratna Permata tujuan perkawinan tumimbal lahir upacara hindu upacara menek deha Upanisad Utsawa Dharma Gita vaidhika dharma Vasudhaiva Kutumbakam Vijaya Dashami widhi tatwa wija kasawur wiwaha agama hindu Yajna dan Sraddha yajna dan sradha Yayurveda Yoga Kundalini