PERNIKAHAN DEWAYANI
Resi Sukra sangat sedih mendengar kisah putrinya. Ia segera menemui putrinya. Katanya, menghibur Dewayani : " Perbuatan kita sendirilah yang membuat kita bahagia atau menderita, bukan kebajikan atau kejahatan orang lain. " Dengan kata-kata bijak, Rsi Sukra berusaha menghibur putrinya.
Dalam konteks ini, Bhagawan Wiyasa memberikan nasihat kepada umat manusia secara umum dengan kata-kata penghiburan Rsi Sukra kepada putrinya :
"Orang yang dapat menaklukkan dunia adalah orang yang sabar menghadapi caci maki orang lain. Orang yang dapat mengendalikan emosi ibarat seorang kusir yang dapat menaklukkan dan mengendalikan kuda liar. Dia dapat mengambil jarak dari amarahnya seperti ular yang menanggalkan kulitnya. Hanya mereka yang tidak gentar menghadapi siksaan akan berhasil mencapai apa yang dicitakan.
Seperti yang tertulis dalam kitab suci, mereka yang tidak pernah marah jauh lebih mulia daripada orang yang taat menjalankan ibadah selama seratus tahun. Orang yang tidak mampu mengendalikan amarah akan ditinggalkan oleh para pelayan, teman, saudara, istri, anak, kebajikan dan kebenaran.
Orang yang bijaksana tidak akan memasukkan kata-kata anak muda yang penuh emosi ke dalam hatinya "
Dikutip dari buku Mahabharata-Ramayana oleh C.Rajagopalachari hal 44/885. Umat Hindu sebaiknya membaca buku Kitab Epos Terbesar Sepanjang Masa ini, agar mendapatkan informasi yang benar, bukan dari sinetron atau lawakan di televisi yang menggunakan nama-nama besar tokoh Mahabharata-Ramayana, namun dengan karakter yang tidak sesuai.
Dalam konteks ini, Bhagawan Wiyasa memberikan nasihat kepada umat manusia secara umum dengan kata-kata penghiburan Rsi Sukra kepada putrinya :
"Orang yang dapat menaklukkan dunia adalah orang yang sabar menghadapi caci maki orang lain. Orang yang dapat mengendalikan emosi ibarat seorang kusir yang dapat menaklukkan dan mengendalikan kuda liar. Dia dapat mengambil jarak dari amarahnya seperti ular yang menanggalkan kulitnya. Hanya mereka yang tidak gentar menghadapi siksaan akan berhasil mencapai apa yang dicitakan.
Seperti yang tertulis dalam kitab suci, mereka yang tidak pernah marah jauh lebih mulia daripada orang yang taat menjalankan ibadah selama seratus tahun. Orang yang tidak mampu mengendalikan amarah akan ditinggalkan oleh para pelayan, teman, saudara, istri, anak, kebajikan dan kebenaran.
Orang yang bijaksana tidak akan memasukkan kata-kata anak muda yang penuh emosi ke dalam hatinya "
Dikutip dari buku Mahabharata-Ramayana oleh C.Rajagopalachari hal 44/885. Umat Hindu sebaiknya membaca buku Kitab Epos Terbesar Sepanjang Masa ini, agar mendapatkan informasi yang benar, bukan dari sinetron atau lawakan di televisi yang menggunakan nama-nama besar tokoh Mahabharata-Ramayana, namun dengan karakter yang tidak sesuai.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas kunjungan dan kesan yang telah disampaikan