Apakah Tumimbal Lahir itu ada ?
Swami Sivananda menulis dalam majalahnya “Divine Life”, bahwa Tumimbal
Lahir itu benar-benar ada. Swamiji mengatakan,
bahwa 20 tahun yang lampau Delhi (India) telah gempar oleh karena ada kejadian
yaitu seseorang gadis kecil dapat mengingat kehidupannya (inkarnasi) yang telah
lewat.
Gadis kecil itu
bernama Shanti Dewi, lahir pada
tanggal 12 Oktober 1962 di Delhi. Ia dapat menceritakan berbagai pengalaman
dalam kehidupannya yang lalu itu secara jelas samai pada kejadian-kejadian yang
kecil.
Ia hidup dahulu di India juga, yaitu di Kota Muttra, suaminya bernama Pandit Kedar Nath Chaubey. Suaminya
dahulu itu masih hidup pada saat itu dan masih menetap di tempat itu. Orang tua
yang sekarang dari gadis itu tidak percaya akan cerita gadis itu mengenai
pengalaman-pengalaman dalam hidupnya yang lalu. Mereka menganggapnya hanya
sebagai obrolan anak-anak belaka (cerita khayalan). Tetapi kemudian gadis kecil
itu diijinkan juga untuk berkunjung ke Kota Muttra. Kepada orang yang disebut
sebagai bekas suaminya, yaitu Pandit
Kedar Nath Chaubey dikirim sepucuk surat. Kemudian bekas suaminya itu yang
masih terdiam di Muttra membalas surat itu. Bahkan ia menyarankan agar gadis
kecil tersebut itu menemui keluarganya yang bernama Pandit Kanji Mal dan bekerja pada Messers Bhana Mal Gulseri Mal di Delhi, serta mengadakan tanya
jawab dengannya. Oleh karena pembicaraan yang dilakukan tadi memang benar
menunjukkan adanya hubungan keluarga dari hidupnya yang lampau, maka bekas
suaminya, Kedar Nath Chaubey, berkunjung
ke Delhi dengan mengajak putranya yang berumur sepuluh tahun serta istrinya
yang baru untuk menemui Shanti Dewi.
Demikian Shanti Dewi berhadapan
dengan Pandit Kedar Nath Chaubey, segera
dapat mengenalnya; bahwa pria yang baru datang itu adalah bekas suaminya dan
sangat terharu melihat putranya itu, sehingga bekas istrinya dan ibu
mencucurkan air mata.
Setelah Shanti Dewi mengadakan
percakapan dengan Pandit Kedar Nath, tak
dapat diragukan lagi bahwa Shanti Dewi benar-benar
adalah penjelmaan dari roh bekas istrinya yang pertama.
Bekas suaminya menyatakan, bahwa segala sesuatu yang diutarakan oleh Shanti Dewi semuanya tepat. Shanti Dewi kemudian diijinkan pula
berkunjung ke Muttra. Sebelum sampai di tempat itu terlebih dahulu ia sudah
dapat menceritakan mengenai warna rumah yang pernah didiaminya di Muttra itu, serta
nama-nama jalan yang menuju ke rumah tersebut, tentang Mandira (temple) di Dvarakadeesh dan lain-lain, yang hanya dapat
diketahui oleh bekas istri Pandit Kdar
Nath.
Shanti Dewi menceritakan pula tentang uang yang dipendam di kamar loteng rumahnya di
Muttra sebanyak seratus Rupee, yang sedianya akan disumbangkan kepada Mandira (temple) di Dvarakadeesh.
Perjalanan ke Muttra itu disertai oleh suatu Panitia Penyelidik, termasuk pula
ibu bapaknya yang baru. Ketika kereta api memasuki stasiun Muttra, Shanti Dewi meloncat-loncat kegirangan.
Sambil senyum-senyum bahwa mereka telah tiba di Muttra. Seorang laki-laki tua
yang ada di antara orang banyak di stasiun itu segera dikenal oleh Shanti Dewi sebagai kakak bekas suami
yang bernama Babu Ram Chaubey.
Setibanya di Muttra, justru Shanti
Dewilah yang menjadi petunjuk jalan dari stasiun ke rumah bekas suaminya.
Sepanjang jalan ia menceritakan tentang keadaan jalan di situ. Tatkala Shanti Dewi diajak berkunjung ke
Dharmashala di Muttra, ia juga dapat mengenal dengan segera saudara
laki-lakinya yang pada saat berjumpa itu berumur 20 tahun dan langsung mengenal
pula salah seorang saudara Bapak mertuanya.
Waktu tiba di rumah bekas suaminya di Muttra dan menginjakkan kaki di
pelataran rumah, ia dapat menunjuk dimana dahulu ada sumur tanpa dinding, yang
kemudian ternyata sudah ditutup dengan batu oleh suaminya. Ketika naik ke
loteng Shanti Dewi menggali suatu
tempat dimana dahulu ia pernah memendam uang, namun uang tersebut sudah tidak
ada lagi. Menurut pengakuan Pandit Kedar
Nath, bekas suaminya, uang tersebut sudah diambilnya setelah istrinya
meninggal.
Ketika diajak
berkunjung ke rumah bekas ibu bapaknya yang pada waktu itu masih hidup, Shanti Dewi juga dapat mengenal mereka.
Pertemuan itu demikian mengharukan sehingga menimbulkan cucuran air mata. Kisah
Shanti Dewi seperti yang diceritakan
di atas, bukanlah suatu kisah yang luar biasa di India.
Baru-baru ini juga ada kisah-kisah serupa. Misalnya : seorang anak
perempuan dapat mengenal ibu bapaknya dari kehidupannya (inkarnasinya) yang
lampau. Ketika diselidiki dan ternyata benar, maka bekas ibu-bapaknya itu yang
memang adalah keluarga kaya, lalu memberikan tunjangan kepada anak perempuan
itu, sebab dalam kelahirannya sekarang ini ia mempunyai orang tua yang kurang
mampu.
Maka sangatlah disayangkan bila orang tidak percaya adanya Tumimbal Lahir. Tumimbal Lahir itu bukan
saja suatu kenyataan (Spiritual fact), tetapi
memang penting bagi kemajuan dan kesadaran hidup sesuatu roh (individual soul) dalam perjalanannya menuju
kesempurnaan.