OM. SA, BA, TA, A, I, NA, MA, SI, WA, YA, AM, UM, OM

PRAKATA

Selamat Datang

Semangat Hindu merupakan blog bersama umat Hindu untuk berbagi berita Hindu dan cerita singkat. Informasi kegiatan umat Hindu ini akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan.
Semangat Hindu semangat kita bersama.

Bersama Semangat Hindu kita berbagi berita dan cerita, info kegiatan, bakti sosial dan kepedulian, serta kegiatan keagamaan seperti ; pujawali, Kasadha, Kaharingan, Nyepi, Upacara Tiwah, Ngaben, Vijaya Dhasami dan lain sebagainya.

Marilah Berbagi Berita, Cerita, Informasi, Artikel Singkat. Bagi yang mempunyai Web/Blog, dengan tautan URL maka dapat meningkatkan SEO Web/ blog Anda.

Terima Kasih
Admin

RANBB

---#### Mohon Klik Share untuk mendukung blog ini ####---

Sabtu, 16 April 2022

Apakah Tumimbal Lahir itu ada ?

Apakah Tumimbal Lahir itu ada ?

Swami Sivananda menulis dalam majalahnya “Divine Life”, bahwa Tumimbal Lahir itu benar-benar ada. Swamiji mengatakan, bahwa 20 tahun yang lampau Delhi (India) telah gempar oleh karena ada kejadian yaitu seseorang gadis kecil dapat mengingat kehidupannya (inkarnasi) yang telah lewat.

 


Gadis kecil itu bernama Shanti Dewi, lahir pada tanggal 12 Oktober 1962 di Delhi. Ia dapat menceritakan berbagai pengalaman dalam kehidupannya yang lalu itu secara jelas samai pada kejadian-kejadian yang kecil.

 

Ia hidup dahulu di India juga, yaitu di Kota Muttra, suaminya bernama Pandit Kedar Nath Chaubey. Suaminya dahulu itu masih hidup pada saat itu dan masih menetap di tempat itu. Orang tua yang sekarang dari gadis itu tidak percaya akan cerita gadis itu mengenai pengalaman-pengalaman dalam hidupnya yang lalu. Mereka menganggapnya hanya sebagai obrolan anak-anak belaka (cerita khayalan). Tetapi kemudian gadis kecil itu diijinkan juga untuk berkunjung ke Kota Muttra. Kepada orang yang disebut sebagai bekas suaminya, yaitu Pandit Kedar Nath Chaubey dikirim sepucuk surat. Kemudian bekas suaminya itu yang masih terdiam di Muttra membalas surat itu. Bahkan ia menyarankan agar gadis kecil tersebut itu menemui keluarganya yang bernama Pandit Kanji Mal dan bekerja pada Messers Bhana Mal Gulseri Mal di Delhi, serta mengadakan tanya jawab dengannya. Oleh karena pembicaraan yang dilakukan tadi memang benar menunjukkan adanya hubungan keluarga dari hidupnya yang lampau, maka bekas suaminya, Kedar Nath Chaubey, berkunjung ke Delhi dengan mengajak putranya yang berumur sepuluh tahun serta istrinya yang baru untuk menemui Shanti Dewi.

 

Demikian Shanti Dewi berhadapan dengan Pandit Kedar Nath Chaubey, segera dapat mengenalnya; bahwa pria yang baru datang itu adalah bekas suaminya dan sangat terharu melihat putranya itu, sehingga bekas istrinya dan ibu mencucurkan air mata.

Setelah Shanti Dewi mengadakan percakapan dengan Pandit Kedar Nath, tak dapat diragukan lagi bahwa Shanti Dewi benar-benar adalah penjelmaan dari roh bekas istrinya yang pertama.

 

Bekas suaminya menyatakan, bahwa segala sesuatu yang diutarakan oleh Shanti Dewi semuanya tepat. Shanti Dewi kemudian diijinkan pula berkunjung ke Muttra. Sebelum sampai di tempat itu terlebih dahulu ia sudah dapat menceritakan mengenai warna rumah yang pernah didiaminya di Muttra itu, serta nama-nama jalan yang menuju ke rumah tersebut, tentang Mandira (temple) di Dvarakadeesh dan lain-lain, yang hanya dapat diketahui oleh bekas istri Pandit Kdar Nath.

 

Shanti Dewi menceritakan pula tentang uang yang dipendam di kamar loteng rumahnya di Muttra sebanyak seratus Rupee, yang sedianya akan disumbangkan kepada Mandira (temple) di Dvarakadeesh. Perjalanan ke Muttra itu disertai oleh suatu Panitia Penyelidik, termasuk pula ibu bapaknya yang baru. Ketika kereta api memasuki stasiun Muttra, Shanti Dewi meloncat-loncat kegirangan. Sambil senyum-senyum bahwa mereka telah tiba di Muttra. Seorang laki-laki tua yang ada di antara orang banyak di stasiun itu segera dikenal oleh Shanti Dewi sebagai kakak bekas suami yang bernama Babu Ram Chaubey.

 

Setibanya di Muttra, justru Shanti Dewilah yang menjadi petunjuk jalan dari stasiun ke rumah bekas suaminya. Sepanjang jalan ia menceritakan tentang keadaan jalan di situ. Tatkala Shanti Dewi diajak berkunjung ke Dharmashala di Muttra, ia juga dapat mengenal dengan segera saudara laki-lakinya yang pada saat berjumpa itu berumur 20 tahun dan langsung mengenal pula salah seorang saudara Bapak mertuanya.

 

Waktu tiba di rumah bekas suaminya di Muttra dan menginjakkan kaki di pelataran rumah, ia dapat menunjuk dimana dahulu ada sumur tanpa dinding, yang kemudian ternyata sudah ditutup dengan batu oleh suaminya. Ketika naik ke loteng Shanti Dewi menggali suatu tempat dimana dahulu ia pernah memendam uang, namun uang tersebut sudah tidak ada lagi. Menurut pengakuan Pandit Kedar Nath, bekas suaminya, uang tersebut sudah diambilnya setelah istrinya meninggal.

Ketika diajak berkunjung ke rumah bekas ibu bapaknya yang pada waktu itu masih hidup, Shanti Dewi juga dapat mengenal mereka. Pertemuan itu demikian mengharukan sehingga menimbulkan cucuran air mata. Kisah Shanti Dewi seperti yang diceritakan di atas, bukanlah suatu kisah yang luar biasa di India.

 

Baru-baru ini juga ada kisah-kisah serupa. Misalnya : seorang anak perempuan dapat mengenal ibu bapaknya dari kehidupannya (inkarnasinya) yang lampau. Ketika diselidiki dan ternyata benar, maka bekas ibu-bapaknya itu yang memang adalah keluarga kaya, lalu memberikan tunjangan kepada anak perempuan itu, sebab dalam kelahirannya sekarang ini ia mempunyai orang tua yang kurang mampu.

 

Maka sangatlah disayangkan bila orang tidak percaya adanya Tumimbal Lahir. Tumimbal Lahir itu bukan saja suatu kenyataan (Spiritual fact), tetapi memang penting bagi kemajuan dan kesadaran hidup sesuatu roh (individual soul) dalam perjalanannya menuju kesempurnaan.


0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas kunjungan dan kesan yang telah disampaikan

Cari Artikel di Blog ini

Berita Terkait Semangat Hindu

Artikel Agama Hindu

108 Mutiara Veda 3 kerangka agama hindu advaita visistadviata dvaita Agama Hindu Dharma agama islam Ajaran Hindu aksara suci om Apa yang dimaksud Cuntaka Apa yang dimaksud dengan Japa Apa yang dimaksud dengan Puja arcanam nyasa aris widodo artikel hindu arya dharma Arya Wedakarna Asta Brata Atharvaveda Atman babad Badan Penyiaran Hindu bagian catur weda bahasa jawa kuno bahasa kawi bahasa sanskerta Banggalah Menjadi Hindu banten hindu bali Belajar Hindu bhagavad gita Bhagawadgita bhagawan bhuta yadnya Bimas Hindu BPH Banten brahma wisnu siwa Brahman Atman Aikyam brahmana ksatriya wesia sudra budaya bali budha kliwon sinta Bukan Heroisme Canakhya Nitisastra cara sembahyang hindu catur asrama Catur Brata Catur Cuntakantaka Catur Purusha Artha Catur Purusharta catur veda Catur Warna Catur Weda Cendekiawan Hindu Dana Punia dewa dewi hindu dewa yadnya dewata nawa sanga dewi kata-kata dewi saraswati dharma artha kama moksa Dharma Santi dharma wacana Doa Anak Hindu epos mahabharata ramayana filsafat agama hindu ganesha Gayatri Sebagai Mantra Yoga Hari Raya Galungan Hari Raya Kuningan Hari Raya Nyepi Hari Raya Pagerwesi Hari Raya Saraswati Hari Raya Siwaratri HINDU adalah ARYA DHARMA HINDU ADALAH SANATHANA DHARMA HINDU ADALAH VAIDHIKA DHARMA Hindu Agama Terbesar di Dunia Hindu Banten Hindu beribadah di Pura Hindu Festival Hindu Indonesia hindu nusantara Hindu Tengger Hinduism Facts Hinduism the Greatest Religion in the Word Hukum Karma Ida Pedanda sakti isi catur weda Jadilah Manusia Setia Japa dan Mantram Jiwa kakawin Kamasutra Keagungan Aksara Suci OM Kekawin Lubdhaka kepemimpinan jawa kuna Kerajaan Hindu kesadaran diri kidung dewa yadnya Kitab Suci Weda lontar Lontar Kala Maya Tattwa manawa dharma sastra Mantra Mantra Yoga manusa yadnya Meditasi Matahari Terbit Mengapa Kita Beragama menghafal sloka Mimbar Agama Hindu Moksha Motivasi Hindu Mpu Jayaprema nakbalibelog Naskah Dialog Nuur Tirtha Om or Aum one single family opini hindu moderat Panca Sradha panca yadnya Panca Yajna pandita Panglong 14 Tilem Kepitu parahyangan agung jagatkartta paras paros segilik seguluk Pasraman Pasupati Pembagian Kitab Suci Veda Pemuda Hindu Indonesia pendidikan hindu pengertian catur weda Pengertian Cuntaka penyuluh agama hindu Peradah percikan dharma Percikan Dharma Dewa Yajna phdi pinandita Pitra Yadnya Ngaben Pitrapuja potong gigi Principle Beliefs of Hinduism Proud To Be Hindu Puja dan Prathana Pujawali purana purnama tilem Purwaning Tilem Kapitu Radio online Bali rare angon nak bali belog Reinkarnasi Rgveda ritual hindu Roh Rsi yadnya sabuh mas sad darsana sad guru Samaveda sanatana dharma sang hyang pramesti guru Sang Kala Amangkurat Sang Kala Dungulan Sang Kala Galungan Sang Kala Tiga Sapta Timira Sarassamuscaya Sarassamuscaya Sloka sattvam rajah tamah Sekta Hindu Semangat Hindu seni budaya hindu Sex and Hinduism siwa budha waesnawa siwa ratri Sloka sloka bhagawad gita sloka Rgveda sloka yayurveda Slokantara Sloka Spiritual Bersifat Misterius spiritualitas hindu spma ribek sradha dan bhakti sri rama krishna paramahansa Sri Sathya Sai Baba Sri Svami Sivananda sumpah dalam perkara tabuh gesuri tabuh kreasi baru tabuh telu lelambatan tantri kamandaka tat twam asi tattwa susila upakara Tempat Suci Hindu tiga hubungan harmonis tri hita karana Tri kaya parisudha tri kerangka agama hindu tri mala tri pramana Triji Ratna Permata tujuan perkawinan tumimbal lahir upacara hindu upacara menek deha Upanisad Utsawa Dharma Gita vaidhika dharma Vasudhaiva Kutumbakam Vijaya Dashami widhi tatwa wija kasawur wiwaha agama hindu Yajna dan Sraddha yajna dan sradha Yayurveda Yoga Kundalini