OM. SA, BA, TA, A, I, NA, MA, SI, WA, YA, AM, UM, OM

PRAKATA

Selamat Datang

Semangat Hindu merupakan blog bersama umat Hindu untuk berbagi berita Hindu dan cerita singkat. Informasi kegiatan umat Hindu ini akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan.
Semangat Hindu semangat kita bersama.

Bersama Semangat Hindu kita berbagi berita dan cerita, info kegiatan, bakti sosial dan kepedulian, serta kegiatan keagamaan seperti ; pujawali, Kasadha, Kaharingan, Nyepi, Upacara Tiwah, Ngaben, Vijaya Dhasami dan lain sebagainya.

Marilah Berbagi Berita, Cerita, Informasi, Artikel Singkat. Bagi yang mempunyai Web/Blog, dengan tautan URL maka dapat meningkatkan SEO Web/ blog Anda.

Terima Kasih
Admin

RANBB

---#### Mohon Klik Share untuk mendukung blog ini ####---

Senin, 21 April 2014

Wiwaha dan Wijaya

Semangat Hindu
Buku Wija Kasawur
Ada sebuah karya sastra kakawin berjudul Arjuna Wiwaha Karya Mpu Kanwa namun ada pula yang memakai judul Arjuna Wijaya Karya Mpu Tan Tular. Karya yang lain memakai judul Abhimanyu Wiwaha, Subhadra Wiwaha, disamping karya sastra kakawin berjudul Pretu Wijaya, Hari Wijaya, Kresna Wijaya, Ratna Wijaya, Rama Wijaya dan yang lain. Baca artikel  Perempuan dalam Dunia Kakawin.


Wiwaha dan Wijaya menjadi menarik perhatian kita. Wiwaha di dalam kamus biasa diterjemahkan dengan "perkawinan" atau "membawa pergi"; sedangkan Wijaya diterjemahkan dengan "kemenangan", "keberhasilan". Namun makna dalam kamus tentu tidak sama dengan makna simbolik. Baca artikel Sudahhkah Dharma Mengalahkan Adharma?

Ada sebuah jawaban yang diberikan oleh Sang Arjuna kepada Bhatara Indra yang menyamar sebagai pandita ketika menggodanya : .......hana pinaka kakangkwan Sri Dharmatmaja karengo, sira ta pinatapaken mahyun digjaya wijaya. "............. ada kakak hamba Sang Dharmawangsa, kepadanyalah hamba mengabdikan diri demi kejayaannya ". Dan ketika Mpu Kanwa menggambarkan perasaan Sang Arjuna setelah bertemu dengan saudara-saudaranya disuratkan dalam kakawin Arjuna Wiwaha sebagai berikut : ...........Saksat wah suka ramya rakwa kadi megha manuruni tasik, sangsiptan ri huwus nikang samaya digwijaya gati nira .".........bagaikan air bah kesenangan beliau atau bagaikan mendung menjatuhkan hujan di samudera; singkatnya mereka telah berikrar untuk mencapai kemenangan yang dilang gemilang."


Bahwa Jaya, Wijaya, Digjaya, itulah yang menjadi tujuan Sang Arjuna melakukan pertapaan. Dan semua itu dilukiskan dengan indah dalam sebuah karya sastra kakawin Arjuna Wiwaha. Arjuna dalam karya sastra yang digubah oleh Mpu Kanwa dari itihasa Mahabharata (pada bagian Wana-parwa) itu memang melukiskan perkawinan antara Arjuna dengan para bidadari setelah ia berhasil mengalahkan maharaja sakti namun sombong Niwatakawaca, para bidadari yang sebelumnya ternyata telah gagal menggodanya. Tetapi di balik itu Mpu Kanwa sesungguhnya ingin melukiskan perkawinan antara sang pertapa Arjuna dengan sakti yang diterimanya atas anugerah Hyang Siwa.

Setelah Sang Arjuna berhasil mengalahkan segala godaan yang ditimpakan kepada dirinya, Hyang Siwa, Dewata Penganugerah hadir dihadapannya. "Ananda ternyata telah berhasil menemukan segala kehendakmu; ada anugerah berupa Cadu Sakti (empat kekuatan) dalam bentuk senjata, panah Pasupati namanya sangat terkenal, lihatlah !". Arjuna mendapat anugerah berupa "senjata" Cadusakti, empat sakti. Dalam kitab-kitab Siwa-tattwa dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Cadusakti tiada lain adalah Wibhusakti, Prabhusakti, Jnanasakati dan Kriya sakti.
Wibhusakti bermakna maha ada, menyusup pada semua yang ada (bagaikan api dalam kayu, minyak dalam santan), Prabhusakti bermakna maha kuasa, Jnanasakti bermakna maha mengetahui, dan Kriya sakti bermakna maha karya.

Itulah sakti yang diterima oleh ksatria pertapa Arjuna. dan Arjuna manunggal, bersatu atau kawin (samyoga, samgama wiwaha), dengan keempat sakti itu. Maka Arjuna pun kemudian disebut sebagai "manusia sakti". Baca artikel Seberapa Dekatkah Anda dengan Tuhan Anda ?

Ketika Daitya Niwatakawaca mendapat anugerah Hyang Siwa karena kuatnya tapa yang dilakukannya, anugerah berupa kekuatan utama yaitu tidak akan terbunuh oleh dewa, yaksa dan raksasa, Hyang Siwa berpesan kepadanya, "nghing yan manusa sakti yanta juga ko !" (tetapi jika ada manusia sakti, hati-hati engkau). Dan ternyata "manusia sakti" yang harus dihadapinya tiada lain adalah Sang Arjuna yang telah mendapat anugerah senjata Cadusakti. Maka Arjuna telah melakukan Wiwaha dengan mencapai Wijaya.

Sumber bacaan buku Wija Kasawur 2 Ki Nirdon. (RANBB)

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas kunjungan dan kesan yang telah disampaikan

Cari Artikel di Blog ini

Berita Terkait Semangat Hindu

Artikel Agama Hindu

108 Mutiara Veda 3 kerangka agama hindu advaita visistadviata dvaita Agama Hindu Dharma agama islam Ajaran Hindu aksara suci om Apa yang dimaksud Cuntaka Apa yang dimaksud dengan Japa Apa yang dimaksud dengan Puja arcanam nyasa aris widodo artikel hindu arya dharma Arya Wedakarna Asta Brata Atharvaveda Atman avatara sloka babad Badan Penyiaran Hindu bagian catur weda bahasa jawa kuno bahasa kawi bahasa sanskerta Banggalah Menjadi Hindu banten hindu bali Belajar Hindu BELAJAR ISTILAH AGAMA HINDU bhagavad gita Bhagawadgita bhagawan bhuta yadnya Bimas Hindu BPH Banten brahma wisnu siwa Brahman Atman Aikyam brahmana ksatriya wesia sudra budaya bali budha kliwon sinta Bukan Heroisme Canakhya Nitisastra cara sembahyang hindu catur asrama Catur Brata Catur Cuntakantaka Catur Purusha Artha Catur Purusharta catur veda Catur Warna Catur Weda Cendekiawan Hindu Cinta Kasih Dalam Perspektif Hindu Dana Punia Deva adalah sinar suci Brahman Deva Brahma Deva Indera dewa dewi hindu dewa yadnya dewata nawa sanga dewi kata-kata dewi saraswati dharma artha kama moksa Dharma Santi dharma wacana Doa Anak Hindu epos mahabharata ramayana filsafat agama hindu ganesha Gayatri Sebagai Mantra Yoga Hari Raya Galungan Hari Raya Kuningan Hari Raya Nyepi Hari Raya Pagerwesi Hari Raya Saraswati Hari Raya Siwaratri HINDU adalah ARYA DHARMA HINDU ADALAH SANATHANA DHARMA HINDU ADALAH VAIDHIKA DHARMA Hindu Agama Terbesar di Dunia Hindu Banten Hindu beribadah di Pura Hindu Festival Hindu Indonesia hindu nusantara Hindu Tengger Hinduism Facts Hinduism the Greatest Religion in the Word Hukum Karma Ida Pedanda sakti isi catur weda Jadilah Manusia Setia Japa dan Mantram Jiwa kakawin Kamasutra Keagungan Aksara Suci OM Kekawin Lubdhaka kepemimpinan jawa kuna Kerajaan Hindu Keruntuhan Agama Hindu kesadaran diri kidung dewa yadnya Kitab Suci Weda lontar Lontar Kala Maya Tattwa Maharsi Atri Maharsi Bharadvaja Maharsi Gritsamada Maharsi Kanva Maharsi Vamadeva Maharsi Vasistha Maharsi Visvamitra manawa dharma sastra Mantra Mantra Yoga manusa yadnya Meditasi Matahari Terbit Mengapa Kita Beragama menghafal sloka Mimbar Agama Hindu Moksha Motivasi Hindu Mpu Jayaprema nakbalibelog Naskah Dialog Nuur Tirtha Om or Aum one single family opini hindu moderat Panca Sradha panca yadnya Panca Yajna pandita Panglong 14 Tilem Kepitu parahyangan agung jagatkartta paras paros segilik seguluk Pasraman Pasupati Pembagian Kitab Suci Veda Pemuda Hindu Indonesia pendidikan hindu pengertian catur weda Pengertian Cuntaka penyuluh agama hindu Peradah percikan dharma Percikan Dharma Dewa Yajna phdi pinandita Pitra Yadnya Ngaben Pitrapuja potong gigi Principle Beliefs of Hinduism Proud To Be Hindu Puja dan Prathana Pujawali purana purnama tilem Purwaning Tilem Kapitu Radio online Bali rare angon nak bali belog Reinkarnasi Rgveda ritual hindu Roh Rsi yadnya sabuh mas sad darsana sad guru Samaveda sanatana dharma sang hyang pramesti guru Sang Kala Amangkurat Sang Kala Dungulan Sang Kala Galungan Sang Kala Tiga sapta rsi Sapta Timira Sarassamuscaya Sarassamuscaya Sloka sattvam rajah tamah sejarah agama hindu Sekta Hindu Semangat Hindu seni budaya hindu Sex and Hinduism siwa budha waesnawa siwa ratri Sloka sloka bhagawad gita sloka bhatara sloka Rgveda sloka yayurveda Slokantara Sloka Spiritual Bersifat Misterius spiritualitas hindu spma ribek sradha dan bhakti sri rama krishna paramahansa Sri Sathya Sai Baba Sri Svami Sivananda sumpah dalam perkara tabuh gesuri tabuh kreasi baru tabuh telu lelambatan tantri kamandaka tat twam asi tattwa susila upakara Tempat Suci Hindu tiga hubungan harmonis tri hita karana Tri kaya parisudha tri kerangka agama hindu tri mala tri pramana Triji Ratna Permata tujuan perkawinan tujuh penerima wahyu tumimbal lahir upacara hindu upacara menek deha Upanisad upaweda Utsawa Dharma Gita vaidhika dharma Vasudhaiva Kutumbakam VEDA ADALAH ILMU PENGETAHUAN SUCI vedangga Vijaya Dashami Wasudewa Kutumbhakam widhi tatwa wija kasawur wiwaha agama hindu Yajna dan Sraddha yajna dan sradha Yayurveda Yoga Kundalini