OM. SA, BA, TA, A, I, NA, MA, SI, WA, YA, AM, UM, OM

PRAKATA

Selamat Datang

Semangat Hindu merupakan blog bersama umat Hindu untuk berbagi berita Hindu dan cerita singkat. Informasi kegiatan umat Hindu ini akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan.
Semangat Hindu semangat kita bersama.

Bersama Semangat Hindu kita berbagi berita dan cerita, info kegiatan, bakti sosial dan kepedulian, serta kegiatan keagamaan seperti ; pujawali, Kasadha, Kaharingan, Nyepi, Upacara Tiwah, Ngaben, Vijaya Dhasami dan lain sebagainya.

Marilah Berbagi Berita, Cerita, Informasi, Artikel Singkat. Bagi yang mempunyai Web/Blog, dengan tautan URL maka dapat meningkatkan SEO Web/ blog Anda.

Terima Kasih
Admin

RANBB

---#### Mohon Klik Share untuk mendukung blog ini ####---

Jumat, 27 Juli 2018

5 SRADHA - PANCA ҪRADDHA TATTWA

PANCA SRADHA
Kisah Mahabharata
MAHABHARATA ANUSASANA
Ҫraddha (Keimanan).

Ҫraddha adalah bahasa Sanskerta, dapat diartikan ; keyakinan, kepercayaan, keimanan. Ҫraddha sebagai kepercayaan dirumuskan dalam Atharwa Weda, XII. 1.1.Satyam Brhad rtam ugram diksa, tapo brahma yajna prthiwim dharayanti“. ( Sesungguhnya, Satya, Rta. Diksa, Tapa, Brahman dan Yajna yang menyangga dunia ).
Dengan ayat ini dijelaskan bahwa dunia ini ditunjang oleh ; Satya, Rta, Diksa, Tapa, Brahma dan Yajna. Tentang arti kata menyangga (dharayanti), dijelaskan bahwa alam semesta ini merupakan unsur Dharma yang memelihara kehidupan ini. Dapat pula kita katakan bahwa keenam unsur-unsur tersebut merupakan kerangka isi Dharma (Agama Hindu).

(1). Satya
Kebenaran, sifat hakekat Tuhan Yang Maha Esa; Kesetiaan, Kejujuran, setia.
(2). Rta dan Dharma
Rta ialah hukum Tuhan yang murni yang bersifat absolut transcendental.
Dharma ialah bentuk hukum yang dijabarkan ke dalam alam manusia.
(3). Diksa
Diksa (inisiasi) berarti penyucian, penasbihan, inisiasi, abhiseka.
(4). Tapa
Tapa berarti pengendalian indriya.
(5). Brahma
Brahma berarti pujian. Pujian adalah semacam doa yang dalam sehari-hari disebut mantra atau stuti. Mantra adalah ayat-ayat suci yang dipergunakan untuk melaksanakan pemujaan karena itu mantra itu juga dinamakan doa, tetapi sebagai alat doa itu adalah mantra. Kata lain yang sering dipergunakan yang sama artinya ialah stotra atau stawa. Jadi stawa atau stotra adalah ayat-ayat yang dipergunakan untuk melakukan pujian kepada Tuhan atau lainnya.
(6). Yajna
Menurut Etimologi, Yajna berasal dari bahasa Sanskerta, dengan urat kata Yaj, yang artinya : memuja atau memberi pengorbanan atau menjadikan suci. Kata ini juga diartikan mempersembahkan; bertindak sebagai perantara. Dari urat kata ini timbul kata Yajna (kata-kata dalam pemujaan, ritus agama) dan Yajna (pemujaan, doa, persembahan) yang kesemuanya berarti sama dengan Brahma.

Ҫraddha ialah keimanan atau kepercayaan yang tulus yang menegaskan kebenaran dan hukum untuk mengikat nilai-nilai spiritual pada diri manusia. Di dalam pengupasan ajaran kepercayaan kepada Tuhan yang merupakan pokok-pokok ajaran kefilsafatan Hindu, untuk menjelaskan sistem kepercayaan kepada Tuhan itu dikembangkan pula ajaran Panca Ҫraddha (Lima dasar pokok keyakinan). Ajaran Agama Hindu (Hindu Dharma), dapat dibagi atas tiga unsur besar atau atas tiga kerangka yaitu :
  1. Tattwa (Filsafat).
  2. Tata Susila (Etika)
  3. Upacara (Ritual)
Tattwa merupakan istilah filsafat yang telah umum dipakai oleh umat Hindu di Indonesia, sedangkan di India pada umumnya disebut Darҫana. Darҫana ada kaitannya dengan ajaran Agama Hindu dengan uraian yang ilmiah mengupas inti hakekat kebenaran yang kekal abadi (Brahman).

Tattwa merupakan apinya Agama, yang memberikan sinar kepada bagian lainnya dan refleksinya diwujudkan pada upacara-upacara. Upacara, Banten, Simbul-simbul (Lambang), Gambar-Gambar (Rerajahan), Huruf-huruf Suci, merupakan perwujudan dari Tattwa.
Adapun kata Tattwa dapat kita artikan; Kebenaran, Inti Hakekat, Filsafat; Tat itu : Kebenaran, Twa : Bersifat, mempunyai sifat.

Darҫana-Darҫana, Weda Sruti dan Smerti, dipelajari oleh umat Hindu di Indonesia sejak dahulu kala, kemudian diolah lagi oleh alam pikiran para Rohaniwan, Bijaksanawan, Resi, Empu, Pandita, sehingga muncullah berbagai macam Tattwa.
Adapun contoh Tattwa yang pada saat ini masih mendapatkan perhatian yang baik ialah :

  1. Wrehaspati Tattwa
  2. Ganapati Tattwa
  3. Ҫiwa Tattwa
  4. Tattwa Jnana
  5. Kala Tattwa
  6. Widdhi Tattwa

Dan banyak lagi rontal-rontal yang memakai nama Tattwa maupun yang memuat ajaran Tattwa.

Ajaran Tattwa merupakan bagian ajaran Agama yang penting sebagai inti sari; jika diumpamakan Agama (Dharma) itu sebagai sebutir telur, maka Tattwa itu adalah sarinya, Susila itu adalah airnya (putihnya), sedangkan Upacara-Upacara adalah kulitnya.

Susila memberikan dukungann kepada yang mempelajari Tattwa, supaya jangan menjadi orang intar-busuk, dan Susila itupun memberikan dorongan kepada yang melaksanakan Upacara-Upacara (Yajna) supaya tidak sia-sia.
Secara singkat dapat kita katakan bahwa Tuhan maupun Dewa-Dewa yang disebutkan dalam Tattwa, sudah menjadi objek pemujaan, penyembahan dalam pelaksanaan keagamaan.

Apa arti dan pengertian Panca Ҫraddha itu ?
Panca = Lima, Ҫraddha = Keyakinan, Kepercayaan.
Panca Ҫraddha Tattwa = Lima dasar pokok keyakinan (kepercayaan) yang mengandung kebenaran.

Panca Ҫraddha Tattwa disingkat jadi Panca Ҫraddha, terdiri dari :
  1. Brahma (Widdhi) Tattwa
  2. Atma (n) Tattwa
  3. Karma Phala Tattwa
  4. Punarbhawa (Samsara) Tattwa
  5. Moksa Tattwa

Kalau kita pelajari ajaran Agama Hindu, maupun membaca Sad Darҫana, dan Tattwa-Tattwa lainnya, maka dapat disimpulkan secara garis besarnya memuat persoalan : Brahman, Atman, Karma, Samsara, Moksa.
Panca Ҫraddha Tattwa ini, bukan pelajaran yang baru bagi umat Hindu, namun merupakan pengolahan sari-sari Darҫana dan Tattwa yang telah ada, perumusan inti sari ajaran yang tak pernah selesai dipelajari sepanjang masa.

Pengertian Panca Ҫraddha Tattwa :
1.      Brahman (Widdhi) = Yakin akan adanya Tuhan Yang Maha Esa.
2.      Atma (n) = Yakin akan adanya Atma (Jiwa) yang tak dapat mati.
3.      Karma Phala = Yakin bahwa setiap perbuatan ada buahnya.
4.      Samsara (Punarbhawa) = Yakin akan adanya kelahiran yang berulang-ulang.

5.      Moksa = Bersatunya Atma dengan Brahman.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas kunjungan dan kesan yang telah disampaikan

Cari Artikel di Blog ini

Berita Terkait Semangat Hindu

Artikel Agama Hindu

108 Mutiara Veda 3 kerangka agama hindu advaita visistadviata dvaita Agama Hindu Dharma agama islam Ajaran Hindu aksara suci om Apa yang dimaksud Cuntaka Apa yang dimaksud dengan Japa Apa yang dimaksud dengan Puja arcanam nyasa aris widodo artikel hindu arya dharma Arya Wedakarna Asta Brata Atharvaveda Atman babad Badan Penyiaran Hindu bagian catur weda bahasa jawa kuno bahasa kawi bahasa sanskerta Banggalah Menjadi Hindu banten hindu bali Belajar Hindu bhagavad gita Bhagawadgita bhagawan bhuta yadnya Bimas Hindu BPH Banten brahma wisnu siwa Brahman Atman Aikyam brahmana ksatriya wesia sudra budaya bali budha kliwon sinta Bukan Heroisme Canakhya Nitisastra cara sembahyang hindu catur asrama Catur Brata Catur Cuntakantaka Catur Purusha Artha Catur Purusharta catur veda Catur Warna Catur Weda Cendekiawan Hindu Dana Punia dewa dewi hindu dewa yadnya dewata nawa sanga dewi kata-kata dewi saraswati dharma artha kama moksa Dharma Santi dharma wacana Doa Anak Hindu epos mahabharata ramayana filsafat agama hindu ganesha Gayatri Sebagai Mantra Yoga Hari Raya Galungan Hari Raya Kuningan Hari Raya Nyepi Hari Raya Pagerwesi Hari Raya Saraswati Hari Raya Siwaratri HINDU adalah ARYA DHARMA HINDU ADALAH SANATHANA DHARMA HINDU ADALAH VAIDHIKA DHARMA Hindu Agama Terbesar di Dunia Hindu Banten Hindu beribadah di Pura Hindu Festival Hindu Indonesia hindu nusantara Hindu Tengger Hinduism Facts Hinduism the Greatest Religion in the Word Hukum Karma Ida Pedanda sakti isi catur weda Jadilah Manusia Setia Japa dan Mantram Jiwa kakawin Kamasutra Keagungan Aksara Suci OM Kekawin Lubdhaka kepemimpinan jawa kuna Kerajaan Hindu kesadaran diri kidung dewa yadnya Kitab Suci Weda lontar Lontar Kala Maya Tattwa manawa dharma sastra Mantra Mantra Yoga manusa yadnya Meditasi Matahari Terbit Mengapa Kita Beragama menghafal sloka Mimbar Agama Hindu Moksha Motivasi Hindu Mpu Jayaprema nakbalibelog Naskah Dialog Nuur Tirtha Om or Aum one single family opini hindu moderat Panca Sradha panca yadnya Panca Yajna pandita Panglong 14 Tilem Kepitu parahyangan agung jagatkartta paras paros segilik seguluk Pasraman Pasupati Pembagian Kitab Suci Veda Pemuda Hindu Indonesia pendidikan hindu pengertian catur weda Pengertian Cuntaka penyuluh agama hindu Peradah percikan dharma Percikan Dharma Dewa Yajna phdi pinandita Pitra Yadnya Ngaben Pitrapuja potong gigi Principle Beliefs of Hinduism Proud To Be Hindu Puja dan Prathana Pujawali purana purnama tilem Purwaning Tilem Kapitu Radio online Bali rare angon nak bali belog Reinkarnasi Rgveda ritual hindu Roh Rsi yadnya sabuh mas sad darsana sad guru Samaveda sanatana dharma sang hyang pramesti guru Sang Kala Amangkurat Sang Kala Dungulan Sang Kala Galungan Sang Kala Tiga Sapta Timira Sarassamuscaya Sarassamuscaya Sloka sattvam rajah tamah Sekta Hindu Semangat Hindu seni budaya hindu Sex and Hinduism siwa budha waesnawa siwa ratri Sloka sloka bhagawad gita sloka Rgveda sloka yayurveda Slokantara Sloka Spiritual Bersifat Misterius spiritualitas hindu spma ribek sradha dan bhakti sri rama krishna paramahansa Sri Sathya Sai Baba Sri Svami Sivananda sumpah dalam perkara tabuh gesuri tabuh kreasi baru tabuh telu lelambatan tantri kamandaka tat twam asi tattwa susila upakara Tempat Suci Hindu tiga hubungan harmonis tri hita karana Tri kaya parisudha tri kerangka agama hindu tri mala tri pramana Triji Ratna Permata tujuan perkawinan tumimbal lahir upacara hindu upacara menek deha Upanisad Utsawa Dharma Gita vaidhika dharma Vasudhaiva Kutumbakam Vijaya Dashami widhi tatwa wija kasawur wiwaha agama hindu Yajna dan Sraddha yajna dan sradha Yayurveda Yoga Kundalini