OM. SA, BA, TA, A, I, NA, MA, SI, WA, YA, AM, UM, OM

PRAKATA

Selamat Datang

Semangat Hindu merupakan blog bersama umat Hindu untuk berbagi berita Hindu dan cerita singkat. Informasi kegiatan umat Hindu ini akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan.
Semangat Hindu semangat kita bersama.

Bersama Semangat Hindu kita berbagi berita dan cerita, info kegiatan, bakti sosial dan kepedulian, serta kegiatan keagamaan seperti ; pujawali, Kasadha, Kaharingan, Nyepi, Upacara Tiwah, Ngaben, Vijaya Dhasami dan lain sebagainya.

Marilah Berbagi Berita, Cerita, Informasi, Artikel Singkat. Bagi yang mempunyai Web/Blog, dengan tautan URL maka dapat meningkatkan SEO Web/ blog Anda.

Terima Kasih
Admin

RANBB

---#### Mohon Klik Share untuk mendukung blog ini ####---

Senin, 09 Januari 2023

OPINI : STRATEGI MENANGANI SAMPAH SISA UPAKARA

OPINI : STRATEGI MENANGANI SAMPAH SISA UPAKARA

sloka yayur weda

Masalah sampah sisa persembahyangan yang muncul di media sosial semakin mengganggu kita sebagai umat Hindu. Tak peduli pura sebesar dan semegah Pura Besakih juga tidak luput dari sampah dari pemedek, yang berupa Canang Sari, kwangen, kulit tipat, kulit buah jeruk ataupun gelas plastik minuman. Terkadang adapula kulit daksina, kelapa, ceper, tamas, taledan yang berserakan disudut-sudut pura. Walaupun sebenarnya dari dahulu juga sudah ada sampah, sisa Kwangen atau  Canang Sari, dan lain-lain. Masih sangat jelas dalam ingatan saya, saat masih usia anak-anak di desa, setiap piodalan selalu berebut untuk mencari sisa kwangen atau canang sari, barangkali ada sesari yang luput diambil oleh pemangku. Dapat terkumpul hingga 100 rupiah sangatlah  besar pada tahun 70-an. Lalu kenapa setelah informasi global seperti saat ini, sampah tersebut menjadi sangat mengganggu ?

Yang manakah sampah upakara dan yang mana pula sisa upakara ?  terlebih dahulu harus kita sepakati bersama antara sampah dan sisa upakara, walau dari segi bentuk rupa kedua hal ini sama. Sisa Upakara adalah Upakara yang telah dihaturkan kepada Tuhan dan segala manifestasiNya termasuk kepada sang Bhutakala, terletak pada tempat-tempat tertentu. Seperti di pelinggih dan di sor pelinggih, ada pula di tengah-tengah pemedal, kori agung atau candi bentar.

Seperti kita ketahui, salah satu fungsi Upakara adalah sebagai alat konsentrasi dan sebagai persembahan kurban suci. Dengan melihat upakara, pikiran manusia sudah teringat dan terarah pada yang dihadirkan untuk dipuja. Teringat akan sang Bhutakala atau mahluk lain yang berada diantara kita, yang patut kita persembahkan kurban suci agar mereka selalu senang, tenang, tentram sehingga tidak mengganggu kegiatan kita. Sisa persembahan atau upakara ini tidak langsung dipindahkan atau dibersihkan, sebagai tanda prosesi upacara sudah berlangsung.

Setelah kita memahami sisa upakara, sekarang kita kembali ke sampah. Sampah adalah sesuatu yang dibuang, yang telah tidak berguna. Sampah pada umumnya tidak berada di tempat-tempat tertentu seperti pelinggih atau pintu masuk/pemedal. Di lingkungan pura, sampah yang walau bentuknya sama dengan sisa upakara ini dapat dijumpai pada tempat-tempat umum, seperti lapangan parkir kendaraan atau tempat teduh dibawah pohon yang rindang.

Strategi menangani sampah dan sisa upakara tentunya dengan cara yang berbeda, karena kedua hal tersebut memang berbeda. Sisa upakara akan dibersihkan setelah kegiatan selesai atau Nyineb, semua akan dilungsur kemudian dinikmati sebagai prasadam. Dipilah-pilah kembali, mana buah, tumpeng, dan mana yang janur, bunga dan lainnya yang tidak bisa dimakan. Kegiatan ini sudah berlangsung secara turun-temurun pada setiap perhelatan pujawali atau piodalan. Semua berlengsung dengan baik, sehingga sampah yang dihasilkan tidak akan mengganggu keindahan lingkungan pura. 

Kemudian masalah sampah perlu penanganan secara fisik maupun mental. Fisik, berupa kegiatan pembersihan langsung oleh petugas kebersihan, dengan menyapu secara berkala dan menyediakan tempat-tempat sampah ditempat-tempat umum. Membuat papan peringatan, agar umat menjaga kebersihan, salah satunya seperti “KEBERSIHAN ADALAH BAGIAN DARI KARMA BAIK”. Papan peringatan dengan menyentuh hati umat, bahwa kebersihan adalah bagian dari karma baik, dimana hukum karma yang sangat dipercaya oleh umat kita. Sehingga selain secara fisik, ini pula merupakan cara penanganan secara mental.

Satu hal yang dapat kita kerjakan sebagai pemedek adalah dengan menyiakan plastik kantong kresek sendiri saat akan nangkil. Bila diperlukan adanya upaya Panitia piodalan untuk menyediakan kantong kresek gratis bagi umat yang akan melaksanakan persembayangan sehingga ada rasa tanggungjawab, bahwasanya selain melaksanakan persembahyangan juga melaksanakan karma baik dengan tidak membuang atau meninggalkan sampahnya di lingkungan pura.

Dengan adanya penekanan bahwa Kebersihan bagian dari sebuah Karma baik, tentunya akan memberi efek yang sangat baik pula. Kita ketahui bersama bahwa, umat Hindu sangat percaya dengan Hukum Karma, baik yang kita lakukan, baik pula yang akan kita terima, demikian sebaliknya. Hukum Karma menjadi suatu hal yang perlu mendapatkan peningkatan pemahaman dan penerapan di lapangan, lebih-lebih kita sudah memahami tentang TRI HITA KARANA.

Penulis : Admin Blog 

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas kunjungan dan kesan yang telah disampaikan

Cari Artikel di Blog ini

Berita Terkait Semangat Hindu

Artikel Agama Hindu

108 Mutiara Veda 3 kerangka agama hindu advaita visistadviata dvaita Agama Hindu Dharma agama islam Ajaran Hindu aksara suci om Apa yang dimaksud Cuntaka Apa yang dimaksud dengan Japa Apa yang dimaksud dengan Puja arcanam nyasa aris widodo artikel hindu arya dharma Arya Wedakarna Asta Brata Atharvaveda Atman avatara sloka babad Badan Penyiaran Hindu bagian catur weda bahasa jawa kuno bahasa kawi bahasa sanskerta Banggalah Menjadi Hindu banten hindu bali Belajar Hindu BELAJAR ISTILAH AGAMA HINDU bhagavad gita Bhagawadgita bhagawan bhuta yadnya Bimas Hindu BPH Banten brahma wisnu siwa Brahman Atman Aikyam brahmana ksatriya wesia sudra budaya bali budha kliwon sinta Bukan Heroisme Canakhya Nitisastra cara sembahyang hindu catur asrama Catur Brata Catur Cuntakantaka Catur Purusha Artha Catur Purusharta catur veda Catur Warna Catur Weda Cendekiawan Hindu Cinta Kasih Dalam Perspektif Hindu Dana Punia Deva adalah sinar suci Brahman Deva Brahma Deva Indera dewa dewi hindu dewa yadnya dewata nawa sanga dewi kata-kata dewi saraswati dharma artha kama moksa Dharma Santi dharma wacana Doa Anak Hindu epos mahabharata ramayana filsafat agama hindu ganesha Gayatri Sebagai Mantra Yoga Hari Raya Galungan Hari Raya Kuningan Hari Raya Nyepi Hari Raya Pagerwesi Hari Raya Saraswati Hari Raya Siwaratri HINDU adalah ARYA DHARMA HINDU ADALAH SANATHANA DHARMA HINDU ADALAH VAIDHIKA DHARMA Hindu Agama Terbesar di Dunia Hindu Banten Hindu beribadah di Pura Hindu Festival Hindu Indonesia hindu nusantara Hindu Tengger Hinduism Facts Hinduism the Greatest Religion in the Word Hukum Karma Ida Pedanda sakti isi catur weda Jadilah Manusia Setia Japa dan Mantram Jiwa kakawin Kamasutra Keagungan Aksara Suci OM Kekawin Lubdhaka kepemimpinan jawa kuna Kerajaan Hindu Keruntuhan Agama Hindu kesadaran diri kidung dewa yadnya Kitab Suci Weda lontar Lontar Kala Maya Tattwa Maharsi Atri Maharsi Bharadvaja Maharsi Gritsamada Maharsi Kanva Maharsi Vamadeva Maharsi Vasistha Maharsi Visvamitra manawa dharma sastra Mantra Mantra Yoga manusa yadnya Meditasi Matahari Terbit Mengapa Kita Beragama menghafal sloka Mimbar Agama Hindu Moksha Motivasi Hindu Mpu Jayaprema nakbalibelog Naskah Dialog Nuur Tirtha Om or Aum one single family opini hindu moderat Panca Sradha panca yadnya Panca Yajna pandita Panglong 14 Tilem Kepitu parahyangan agung jagatkartta paras paros segilik seguluk Pasraman Pasupati Pembagian Kitab Suci Veda Pemuda Hindu Indonesia pendidikan hindu pengertian catur weda Pengertian Cuntaka penyuluh agama hindu Peradah percikan dharma Percikan Dharma Dewa Yajna phdi pinandita Pitra Yadnya Ngaben Pitrapuja potong gigi Principle Beliefs of Hinduism Proud To Be Hindu Puja dan Prathana Pujawali purana purnama tilem Purwaning Tilem Kapitu Radio online Bali rare angon nak bali belog Reinkarnasi Rgveda ritual hindu Roh Rsi yadnya sabuh mas sad darsana sad guru Samaveda sanatana dharma sang hyang pramesti guru Sang Kala Amangkurat Sang Kala Dungulan Sang Kala Galungan Sang Kala Tiga sapta rsi Sapta Timira Sarassamuscaya Sarassamuscaya Sloka sattvam rajah tamah sejarah agama hindu Sekta Hindu Semangat Hindu seni budaya hindu Sex and Hinduism siwa budha waesnawa siwa ratri Sloka sloka bhagawad gita sloka bhatara sloka Rgveda sloka yayurveda Slokantara Sloka Spiritual Bersifat Misterius spiritualitas hindu spma ribek sradha dan bhakti sri rama krishna paramahansa Sri Sathya Sai Baba Sri Svami Sivananda sumpah dalam perkara tabuh gesuri tabuh kreasi baru tabuh telu lelambatan tantri kamandaka tat twam asi tattwa susila upakara Tempat Suci Hindu tiga hubungan harmonis tri hita karana Tri kaya parisudha tri kerangka agama hindu tri mala tri pramana Triji Ratna Permata tujuan perkawinan tujuh penerima wahyu tumimbal lahir upacara hindu upacara menek deha Upanisad upaweda Utsawa Dharma Gita vaidhika dharma Vasudhaiva Kutumbakam VEDA ADALAH ILMU PENGETAHUAN SUCI vedangga Vijaya Dashami Wasudewa Kutumbhakam widhi tatwa wija kasawur wiwaha agama hindu Yajna dan Sraddha yajna dan sradha Yayurveda Yoga Kundalini