OM. SA, BA, TA, A, I, NA, MA, SI, WA, YA, AM, UM, OM

PRAKATA

Selamat Datang

Semangat Hindu merupakan blog bersama umat Hindu untuk berbagi berita Hindu dan cerita singkat. Informasi kegiatan umat Hindu ini akan dapat menumbuhkan semangat kebersamaan.
Semangat Hindu semangat kita bersama.

Bersama Semangat Hindu kita berbagi berita dan cerita, info kegiatan, bakti sosial dan kepedulian, serta kegiatan keagamaan seperti ; pujawali, Kasadha, Kaharingan, Nyepi, Upacara Tiwah, Ngaben, Vijaya Dhasami dan lain sebagainya.

Marilah Berbagi Berita, Cerita, Informasi, Artikel Singkat. Bagi yang mempunyai Web/Blog, dengan tautan URL maka dapat meningkatkan SEO Web/ blog Anda.

Terima Kasih
Admin

RANBB

---#### Mohon Klik Share untuk mendukung blog ini ####---

Rabu, 28 Agustus 2013

Kenapa Hindu Weda Mengajarkan Kasih Tapi Umat Hindu Tidak Menjalankannya

Berikut admin sampaikan bahan diskusi yang dikirimkan oleh Sahabat Ravi dengan judul Pesata Adat, artikel nya berupa pertanyaan sebagai berikut :

Om Swastiastu, Saya seorang Hindu. Saya keturunan India. Saya ingin bertanya, kenapa Hindu Weda mengajarkan kasih tapi umat Hindu tidak menjalankannya, pada sebagian festival adat digunakan babi, padahal babi tidak dimakan dikeluarga saya, dan pemotongan kambing. Saya rasa kita perlu berbenah diri untuk menerapkan vegetarian, karena hanya itu kita mengorbankan mahluk hidup, persembahan apapun tetap diterima Tuhan jika dengan tulus dan ikhlas, sekian saran saya, maaf jika ada salah kata saya jika kurang saya tau mohon penjelasannya. (waktu 28-082013. 09.21)

Admin mencoba berbagi pemikiran yang sedikit berbeda dalam cara memandang Yadnya. Yadnya yang secara umum di dalam agama Hindu sudah sangat banyak dibahas, baik dalam buku-buku agama Hindu, situs dunia maya dan diskusi-diskusi agama lainnya.

Admin sangat mengharapkan adanya diskusi agar terjadi pertukaran pemikiran walaupun pada intinya perbedaan pemahaman dan penerapan Veda sudah memiliki dasar pelaksanaannya yang dikembalikan pada jiwa dan ajaran kita masing-masing. Baca artikel kesepakatan bersama umat Hindu klik disini.

Berikut pendapat admin tentang hal diatas.
--> Yadnya sebagai jalan bhakti umat Hindu utamanya umat Hindu Bali yang menjalankan Yadnya dengan kurban binatang. Umat Hindu Bali mencoba untuk menyatakan rasa bakti yang tulus ini bersama-sama dengan ciptaan-Nya yang lain. Umat manusia dengan kecerdasan pemikiran yang dianugerahkan oleh Nya, mampu menyatakan dengan tegas bahwa binatang dan tumbuhan merupakan ciptaan-Nya pula, sehingga memiliki hak dan kewajiban yang sama terhadap Tuhan. Manusia, binatang dan  tumbuhan mengikuti hukum Karma, lahir, hidup dan mati, demikian pula dalam pembentukan Karma itu sendiri, dapat berupa Karma baik maupun Karma buruk.
Sehingga Hukum Karma bersifat universal terhadap semua ciptaan-Nya. Manusia dengan kelebihan pemikiran menyadari hal ini, bahwa binatang dan tumbuhan harus diberikan kesempatan untuk berbuat baik, meningkatkan Karma baik mereka, agar dikemudian hari dapat hidup sebagai manusia. Pernah pula kita membaca artikel sang penolong adalah seekor binatang, atapun tumbuhan ini rela hidup untuk kesejahteraan manusia, itu semua adalah Karma baik.
Baca artikel Sekali menjadi manusia apakah selalu menjadi manusia ? Klik disini.

Seperti halnya binatang dan tumbuhan dalam menjalani hukum Karma lahir hidup dan mati, tetap membutuhkan pengorbanan. Tumbuhan sebagai ciptaan-Nya dirangkul oleh manusia untuk menyatakan rasa baktinya kepada Tuhan melalui Yadnya ini yang berupa bahan-bahan Yadnya, seperti daun, buah, biji-bijian, batang, umbi, ranting dan lain sebagainya. Demikian pula binatang yang selalu aktif bersama dalam Yadnya ini, seperti babi, ayam, itik, anjing, dan lain sebagainya. Dengan partisapasi mereka (binatang dan tumbuhan) dan manusia menjadi satu kesatuan menyatakan rasa syukur kepada sang Pencipta dan menciptakan karma baik akan diterima jiwa mereka masing-masing.

Pernah kita mendengar cerita pangeran kodok, seekor binatang yang berubah menjadi pangeran tampan setelah dicium oleh sang putri, demikian pula dengan binatang dalam Yadnya. Ketulusan hati dan kasih cinta dari manusia, kepasrahan binatang dan kesetiaan tumbuhan dalam ber-Yadnya menciptakan kebahagiaan bersama. Pengorbanan mereka sungguh mulia, terdapat doa yang tulus dari manusia sebelum mereka dikorbankan, doa mengantarkan sang jiwa pada-Nya.

Demikian kiranya jawaban sederhana yang admin coba sampaikan, pengorbanan binatang dan tumbuhan bukan semata-mata untuk kesenangan dan keserakahan manusia, ada doa yang tulus agar mereka bisa hidup berbahagia. Admin sangat berharap dapat masukan dari sahabat-sahabat Hindu dari segala jenis aliran, sekte dan dari tingkat keimanan yang jauh lebih menguasai, terima kasih. (RANBB)

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas kunjungan dan kesan yang telah disampaikan

Cari Artikel di Blog ini

Berita Terkait Semangat Hindu

Artikel Agama Hindu

108 Mutiara Veda 3 kerangka agama hindu advaita visistadviata dvaita Agama Hindu Dharma agama islam Ajaran Hindu aksara suci om Apa yang dimaksud Cuntaka Apa yang dimaksud dengan Japa Apa yang dimaksud dengan Puja arcanam nyasa aris widodo artikel hindu arya dharma Arya Wedakarna Asta Brata Atharvaveda Atman babad Badan Penyiaran Hindu bagian catur weda bahasa jawa kuno bahasa kawi bahasa sanskerta Banggalah Menjadi Hindu banten hindu bali Belajar Hindu bhagavad gita Bhagawadgita bhagawan bhuta yadnya Bimas Hindu BPH Banten brahma wisnu siwa Brahman Atman Aikyam brahmana ksatriya wesia sudra budaya bali budha kliwon sinta Bukan Heroisme Canakhya Nitisastra cara sembahyang hindu catur asrama Catur Brata Catur Cuntakantaka Catur Purusha Artha Catur Purusharta catur veda Catur Warna Catur Weda Cendekiawan Hindu Dana Punia dewa dewi hindu dewa yadnya dewata nawa sanga dewi kata-kata dewi saraswati dharma artha kama moksa Dharma Santi dharma wacana Doa Anak Hindu epos mahabharata ramayana filsafat agama hindu ganesha Gayatri Sebagai Mantra Yoga Hari Raya Galungan Hari Raya Kuningan Hari Raya Nyepi Hari Raya Pagerwesi Hari Raya Saraswati Hari Raya Siwaratri HINDU adalah ARYA DHARMA HINDU ADALAH SANATHANA DHARMA HINDU ADALAH VAIDHIKA DHARMA Hindu Agama Terbesar di Dunia Hindu Banten Hindu beribadah di Pura Hindu Festival Hindu Indonesia hindu nusantara Hindu Tengger Hinduism Facts Hinduism the Greatest Religion in the Word Hukum Karma Ida Pedanda sakti isi catur weda Jadilah Manusia Setia Japa dan Mantram Jiwa kakawin Kamasutra Keagungan Aksara Suci OM Kekawin Lubdhaka kepemimpinan jawa kuna Kerajaan Hindu kesadaran diri kidung dewa yadnya Kitab Suci Weda lontar Lontar Kala Maya Tattwa manawa dharma sastra Mantra Mantra Yoga manusa yadnya Meditasi Matahari Terbit Mengapa Kita Beragama menghafal sloka Mimbar Agama Hindu Moksha Motivasi Hindu Mpu Jayaprema nakbalibelog Naskah Dialog Nuur Tirtha Om or Aum one single family opini hindu moderat Panca Sradha panca yadnya Panca Yajna pandita Panglong 14 Tilem Kepitu parahyangan agung jagatkartta paras paros segilik seguluk Pasraman Pasupati Pembagian Kitab Suci Veda Pemuda Hindu Indonesia pendidikan hindu pengertian catur weda Pengertian Cuntaka penyuluh agama hindu Peradah percikan dharma Percikan Dharma Dewa Yajna phdi pinandita Pitra Yadnya Ngaben Pitrapuja potong gigi Principle Beliefs of Hinduism Proud To Be Hindu Puja dan Prathana Pujawali purana purnama tilem Purwaning Tilem Kapitu Radio online Bali rare angon nak bali belog Reinkarnasi Rgveda ritual hindu Roh Rsi yadnya sabuh mas sad darsana sad guru Samaveda sanatana dharma sang hyang pramesti guru Sang Kala Amangkurat Sang Kala Dungulan Sang Kala Galungan Sang Kala Tiga Sapta Timira Sarassamuscaya Sarassamuscaya Sloka sattvam rajah tamah Sekta Hindu Semangat Hindu seni budaya hindu Sex and Hinduism siwa budha waesnawa siwa ratri Sloka sloka bhagawad gita sloka Rgveda sloka yayurveda Slokantara Sloka Spiritual Bersifat Misterius spiritualitas hindu spma ribek sradha dan bhakti sri rama krishna paramahansa Sri Sathya Sai Baba Sri Svami Sivananda sumpah dalam perkara tabuh gesuri tabuh kreasi baru tabuh telu lelambatan tantri kamandaka tat twam asi tattwa susila upakara Tempat Suci Hindu tiga hubungan harmonis tri hita karana Tri kaya parisudha tri kerangka agama hindu tri mala tri pramana Triji Ratna Permata tujuan perkawinan tumimbal lahir upacara hindu upacara menek deha Upanisad Utsawa Dharma Gita vaidhika dharma Vasudhaiva Kutumbakam Vijaya Dashami widhi tatwa wija kasawur wiwaha agama hindu Yajna dan Sraddha yajna dan sradha Yayurveda Yoga Kundalini