Umat Hindu Dharma.
Pada dasarnya semua agama menginginkan kedamaian, tetapi pada kenyataannya kedamaian yang sesungguhnya dapat diperoleh dalam agama Hindu.
Bagaimana dapat dikatakan kedamaian agama yang sesungguhnya ? Jika mengatakan damai kepada tuhan saja itu belum cukup, realitasnya kita harus menjalankan kedamaian terhadap ciptaan Tuhan itu sendiri terutama yang memiliki jiwa seperti sesama manusia, hewan, tumbuhan bahkan roh leluhur dan roh mahluk lainnya.
Orang Hindu menyebarkan kedamaian tidak hanya bagi umat Hindu saja tetapi untuk semua umat manusia di bumi bahkan sampai ketiga lapisan loka. Ketiga lapisan loka itu yaitu alam manusia itu sendiri (Bhur), alam semesta dengan segala isinya (bhuwah) dan kedamaian akhirat (Svah). Doa atau salam kedamaian tersebut dibuktikan dengan mantra :
"Om, Santih, Santih, Santih, Om "
Makna dari mantra kedamaian tersebut yaitu : Om adalah Tuhan, Om adalah awal dan akhir dari segala yang ada dan yang akan ada, Om adalah suara Tuhan yang kekal, Om menggerakkan prana atau kekuatan kosmik yang vital. Santih artinya "damai" yang diulang 3 kali yang secara singkat ditujukan untuk kedamaian di hati, damai di dunia, dan damai di akhirat.
Mantra kedamaian tersebut sangat sering dipakai oleh umat Hindu, biasanya pada akhir mantra inti, pada upacara keagamaan, acara resmi maupun dalam kehidupan sehari-hari karena keampuhan mantra tersebut sebagai pembawa kedamaian.
Di samping dengan mantra, umat Hindu juga menyebarkan kedamaian dengan melakukan upacara kurban (yadnya) untuk persembahan kepada roh terutama kepada roh mahluk halus, bhuta kala, iblis dan sejenisnya yang ada disekitar manusia maupun alam gaib. (Anda tidak percaya gaib ? Tuhan adalah Gaib berarti anda tidak percaya Tuhan- red)
Pada dasarnya orang-orang Hindu tidak membenci keberadaan mereka justru bisa saling menghargai. Rasa menghargai umat Hindu yang diberikan kepada mereka dapat dibuktikan dengan persembahan kurban (yajna) yang biasanya dengan upacara "Bhuta Yadnya".
Hindu tetap menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Apalah artinya menyembah Tuhan Yang Maha Esa jika membenci keberadaan mahluk lain ciptaan-Nya. Manusia yang membenci keberadaan mahluk lain di bumi ini tak akan pernah ada kedamaian di hatinya.
Buku Kebangkitan Hindu, Dalam Kritik, Himpitan, Kesadaran, Kedamaian dan Kebahagiaan Rohani, oleh Sargede. (RANBB)
Pada dasarnya semua agama menginginkan kedamaian, tetapi pada kenyataannya kedamaian yang sesungguhnya dapat diperoleh dalam agama Hindu.
Bagaimana dapat dikatakan kedamaian agama yang sesungguhnya ? Jika mengatakan damai kepada tuhan saja itu belum cukup, realitasnya kita harus menjalankan kedamaian terhadap ciptaan Tuhan itu sendiri terutama yang memiliki jiwa seperti sesama manusia, hewan, tumbuhan bahkan roh leluhur dan roh mahluk lainnya.
Orang Hindu menyebarkan kedamaian tidak hanya bagi umat Hindu saja tetapi untuk semua umat manusia di bumi bahkan sampai ketiga lapisan loka. Ketiga lapisan loka itu yaitu alam manusia itu sendiri (Bhur), alam semesta dengan segala isinya (bhuwah) dan kedamaian akhirat (Svah). Doa atau salam kedamaian tersebut dibuktikan dengan mantra :
"Om, Santih, Santih, Santih, Om "
Makna dari mantra kedamaian tersebut yaitu : Om adalah Tuhan, Om adalah awal dan akhir dari segala yang ada dan yang akan ada, Om adalah suara Tuhan yang kekal, Om menggerakkan prana atau kekuatan kosmik yang vital. Santih artinya "damai" yang diulang 3 kali yang secara singkat ditujukan untuk kedamaian di hati, damai di dunia, dan damai di akhirat.
Mantra kedamaian tersebut sangat sering dipakai oleh umat Hindu, biasanya pada akhir mantra inti, pada upacara keagamaan, acara resmi maupun dalam kehidupan sehari-hari karena keampuhan mantra tersebut sebagai pembawa kedamaian.
Di samping dengan mantra, umat Hindu juga menyebarkan kedamaian dengan melakukan upacara kurban (yadnya) untuk persembahan kepada roh terutama kepada roh mahluk halus, bhuta kala, iblis dan sejenisnya yang ada disekitar manusia maupun alam gaib. (Anda tidak percaya gaib ? Tuhan adalah Gaib berarti anda tidak percaya Tuhan- red)
Pada dasarnya orang-orang Hindu tidak membenci keberadaan mereka justru bisa saling menghargai. Rasa menghargai umat Hindu yang diberikan kepada mereka dapat dibuktikan dengan persembahan kurban (yajna) yang biasanya dengan upacara "Bhuta Yadnya".
Hindu tetap menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Apalah artinya menyembah Tuhan Yang Maha Esa jika membenci keberadaan mahluk lain ciptaan-Nya. Manusia yang membenci keberadaan mahluk lain di bumi ini tak akan pernah ada kedamaian di hatinya.
Buku Kebangkitan Hindu, Dalam Kritik, Himpitan, Kesadaran, Kedamaian dan Kebahagiaan Rohani, oleh Sargede. (RANBB)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas kunjungan dan kesan yang telah disampaikan