Gusti Wedakarna Resmikan ''The Hindu Center of Blambangan'' di Pura Giri Purwa Wasesa, Banyuwangi.
Segera, Diluncurkan Buku “Database” Hindu Blambangan
CITA–CITA leluhur Hindu Nusantara dan harapan dari jutaan umat Hindu Indonesia, akan disusunnya Ensiklopedi Hindu Nusantara tahun 2020 tampaknya segera menjadi kenyataan. Hal ini tengah diwujudkan oleh Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III (President The Hindu Center Of Indonesia), dengan diresmikannya ''The Hindu Center Of Blambangan'' di Banyuwangi, Jatim.
Peresmian sebuah lembaga berbasis Hindu di tanah Jawa ini pun menuai pujian dari banyak pihak, utamanya keberanian dari warga Hindu Banyuwangi untuk menunjukkan eksistensi. Hal tersebut terekam dalam peresmian ''The Hindu Center of Blambangan'' yang dilaksanakan di wantilan Pura Giri Purwa Wasesa, Banyuwangi.
''The Hindu Center Of Blambangan” ini adalah 'The Hindu Center' yang paling strategis dari pendataan sejarah Hindu di Nusantara. Karena Blambangan menjadi saksi peralihan dari kejayaan Hindu (Blambangan ) ke era Islam (Banyuwangi) pada akhir Sandyakalaning Majapahit. Di sini lah jadi saksi dari terbujuknya Prabu Brawijaya V sebagai Raja Majapahit terakhir untuk pindah agama. Namun, saat itulah ketegasan akan kebangkitan Hindu Indonesia mulai dimunculkan dengan dialog Sabdo Palon Nayogenggong yang memastikan bahwa 500 tahun sejak saat itu, maka Hindu Nusantara, Majapahit akan bangkit kembali. Dan, yang paling siap mengawal kebangkitan Hindu Nusantara adalah umat Hindu Blambangan. Kebangkitan yang dimaksud adalah kebangkitan indetitas, ajaran leluhur dan kualitas Hindu Dharma. Untuk itulah, gunanya ada The Hindu Center untuk mengawal secara akademis perubahan–perubahan zaman ini,'' ujar Dr. Arya Wedakarna didampingi Hendra Wedayanto, S.Pdh.
Ia juga menyakinkan saat ini banyak pihak ingin membelokkan sejarah agama Hindu di Tanah Jawa, termasuk pembelokan sejarah tentang Majapahit, tentang Alas Purwo dan sejarah Blambangan itu sendiri. ''Saat ini, tugas dari 1,1 Miliar Hindu Dunia untuk mengawasi pelurusan sejarah Hindu di seluruh dunia, termasuk di Nusantara. Saya perhatikan banyak sejarah Hindu ditulis secara tidak fair. Oleh karena itu, para sarjana dan magister Hindu harus sesegera mungkin membangun database yang jujur, apa adanya dan terbuka demi ilmu pengetahuan. Saya kira, banyak sejarah bangsa Indonesia ini yang telah dibelokkan oleh mereka yang anti Pancasila, dan tentu harus kita lawan dengan kecerdasan,'' tegas Rektor Unmar ini.
''Saat ini, Tim dari Fakultas FISIP Unmar bekerja sama dengan Vivekananda Spirit Indonesia (VSI) telah merampungkan penelitian tentang Hindu Blambangan. Sebelum akhir tahun akan kita luncurkan buku database Hindu ini. Ini akan membuka hati dan mata bahwa ternyata ada puluhan ribu umat Hindu suku asli Jawa yang masih setia dengan budaya, agama dan tradisinya. Dunia harus tahu, bahwa Hindu tidak hanya sekadar di Pulau Bali, tapi ada Hindu Nusantara,'' pungkas President World Hindu Youth Organization (WHYO).
sumber : http://www.balipost.co.id
Segera, Diluncurkan Buku “Database” Hindu Blambangan
CITA–CITA leluhur Hindu Nusantara dan harapan dari jutaan umat Hindu Indonesia, akan disusunnya Ensiklopedi Hindu Nusantara tahun 2020 tampaknya segera menjadi kenyataan. Hal ini tengah diwujudkan oleh Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III (President The Hindu Center Of Indonesia), dengan diresmikannya ''The Hindu Center Of Blambangan'' di Banyuwangi, Jatim.
Peresmian sebuah lembaga berbasis Hindu di tanah Jawa ini pun menuai pujian dari banyak pihak, utamanya keberanian dari warga Hindu Banyuwangi untuk menunjukkan eksistensi. Hal tersebut terekam dalam peresmian ''The Hindu Center of Blambangan'' yang dilaksanakan di wantilan Pura Giri Purwa Wasesa, Banyuwangi.
''The Hindu Center Of Blambangan” ini adalah 'The Hindu Center' yang paling strategis dari pendataan sejarah Hindu di Nusantara. Karena Blambangan menjadi saksi peralihan dari kejayaan Hindu (Blambangan ) ke era Islam (Banyuwangi) pada akhir Sandyakalaning Majapahit. Di sini lah jadi saksi dari terbujuknya Prabu Brawijaya V sebagai Raja Majapahit terakhir untuk pindah agama. Namun, saat itulah ketegasan akan kebangkitan Hindu Indonesia mulai dimunculkan dengan dialog Sabdo Palon Nayogenggong yang memastikan bahwa 500 tahun sejak saat itu, maka Hindu Nusantara, Majapahit akan bangkit kembali. Dan, yang paling siap mengawal kebangkitan Hindu Nusantara adalah umat Hindu Blambangan. Kebangkitan yang dimaksud adalah kebangkitan indetitas, ajaran leluhur dan kualitas Hindu Dharma. Untuk itulah, gunanya ada The Hindu Center untuk mengawal secara akademis perubahan–perubahan zaman ini,'' ujar Dr. Arya Wedakarna didampingi Hendra Wedayanto, S.Pdh.
Ia juga menyakinkan saat ini banyak pihak ingin membelokkan sejarah agama Hindu di Tanah Jawa, termasuk pembelokan sejarah tentang Majapahit, tentang Alas Purwo dan sejarah Blambangan itu sendiri. ''Saat ini, tugas dari 1,1 Miliar Hindu Dunia untuk mengawasi pelurusan sejarah Hindu di seluruh dunia, termasuk di Nusantara. Saya perhatikan banyak sejarah Hindu ditulis secara tidak fair. Oleh karena itu, para sarjana dan magister Hindu harus sesegera mungkin membangun database yang jujur, apa adanya dan terbuka demi ilmu pengetahuan. Saya kira, banyak sejarah bangsa Indonesia ini yang telah dibelokkan oleh mereka yang anti Pancasila, dan tentu harus kita lawan dengan kecerdasan,'' tegas Rektor Unmar ini.
''Saat ini, Tim dari Fakultas FISIP Unmar bekerja sama dengan Vivekananda Spirit Indonesia (VSI) telah merampungkan penelitian tentang Hindu Blambangan. Sebelum akhir tahun akan kita luncurkan buku database Hindu ini. Ini akan membuka hati dan mata bahwa ternyata ada puluhan ribu umat Hindu suku asli Jawa yang masih setia dengan budaya, agama dan tradisinya. Dunia harus tahu, bahwa Hindu tidak hanya sekadar di Pulau Bali, tapi ada Hindu Nusantara,'' pungkas President World Hindu Youth Organization (WHYO).
sumber : http://www.balipost.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas kunjungan dan kesan yang telah disampaikan