Hari Raya KARO Umat Hindu Tengger
Umat Hindu Tengger. Hari Raya KARO merupakan upacara keagaam Agama Hindu dan bukan merupakan upacara Adat Istiadat, hal ini sudah terbukti dengan adanya prasasti Walandit yang menyebutkan bahwa pada waktu sebelum dan sesudah kerajaan majapahit Gunung Bromo merupakan dan sudah mejadi tempat fokus pemujaan Kepada Shang Swayambu (Dewa Brahma) serta merupakan Tanah Hila-Hila (Tanah Suci) yang di huni oleh Ulun Hyang (Resi / Abdi Dewata) yang sebelumnya bernama " Rata Cemara Sewu "
KARO (Pawedalan jagad): yaitu dua unsur (Purusa dan prakerti) / unsur penyebab kehidupan di dalam alam semesta. Dalam melaksanakan upacara karo Umat Hindu Tengger membuat sesaji salah satunya adalah "PETRA" (Leluhur) / Pitra dimana upacara ini di pimpin oleh Dukun Pandhita dan di laksaksanakan di setiap rumah Umat Hindu Tengger.
Salah satu rangkaian Sesaji ini terlihat bahwa semua upacara yang ada di tengger merupakan upacara Agama Hindu dan bukan merupakan upacara Adat, yaitu Ngentas Leluhur yang di simbulkan dengan " Petra" dengan tujuan yaitu "ngentas" / yadnya suci kepada Leluhur. Dalam Agama Hindu mengenal PITRA YADNYA (persembahan tulus ikhlas kepada para Leluhur), tidak hanya itu fungsi dari upacara karo ini adalah memuliakan Leluhur Umat Hindu Tengger terutama EYANG RORO ANTENG DAN JOKO SEGER
sumber : http://hindutengger.blogspot.com
Umat Hindu Tengger. Hari Raya KARO merupakan upacara keagaam Agama Hindu dan bukan merupakan upacara Adat Istiadat, hal ini sudah terbukti dengan adanya prasasti Walandit yang menyebutkan bahwa pada waktu sebelum dan sesudah kerajaan majapahit Gunung Bromo merupakan dan sudah mejadi tempat fokus pemujaan Kepada Shang Swayambu (Dewa Brahma) serta merupakan Tanah Hila-Hila (Tanah Suci) yang di huni oleh Ulun Hyang (Resi / Abdi Dewata) yang sebelumnya bernama " Rata Cemara Sewu "
KARO (Pawedalan jagad): yaitu dua unsur (Purusa dan prakerti) / unsur penyebab kehidupan di dalam alam semesta. Dalam melaksanakan upacara karo Umat Hindu Tengger membuat sesaji salah satunya adalah "PETRA" (Leluhur) / Pitra dimana upacara ini di pimpin oleh Dukun Pandhita dan di laksaksanakan di setiap rumah Umat Hindu Tengger.
Salah satu rangkaian Sesaji ini terlihat bahwa semua upacara yang ada di tengger merupakan upacara Agama Hindu dan bukan merupakan upacara Adat, yaitu Ngentas Leluhur yang di simbulkan dengan " Petra" dengan tujuan yaitu "ngentas" / yadnya suci kepada Leluhur. Dalam Agama Hindu mengenal PITRA YADNYA (persembahan tulus ikhlas kepada para Leluhur), tidak hanya itu fungsi dari upacara karo ini adalah memuliakan Leluhur Umat Hindu Tengger terutama EYANG RORO ANTENG DAN JOKO SEGER
sumber : http://hindutengger.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas kunjungan dan kesan yang telah disampaikan